PUSDA Ajak Masyarakat Bijak Menilai Peran PT Mifa
BANDA ACEH – Wakil Ketua Umum Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Saiful Mulki, menyampaikan apresiasinya terhadap sikap terbuka PT Mifa Bersaudara dalam menerima masukan dari berbagai pihak.
Dalam keterangannya kepada media, Jumat, 27 Juni 2024, Saiful menilai bahwa PT Mifa merupakan salah satu investasi strategis dan potensial yang patut dijaga, khususnya untuk kemajuan Aceh Barat dan Aceh secara umum.
Menurutnya, PT Mifa selama ini menunjukkan komitmen kuat terhadap kepatuhan hukum dan tata kelola pertambangan yang baik.
“Kita harus objektif. Hari ini secara bijak kita melihat bahwa PT Mifa termasuk perusahaan yang taat aturan, serta aktif memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh,” ujar Saiful.
Ia menekankan pentingnya menciptakan kenyamanan bagi para investor agar keberlangsungan ekonomi daerah tetap terjaga. Kenyamanan PT Mifa perlu dijaga demi kemaslahatan bersama.
“Jangan sampai iklim investasi terganggu hanya karena provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas tokoh muda Aceh itu.
Lebih lanjut, Saiful juga mengimbau masyarakat untuk tetap mendukung perusahaan yang telah menunjukkan sumbangsih terhadap pembangunan daerah.
Ia mengajak semua pihak untuk bersikap adil dan rasional dalam menilai kinerja PT Mifa. “Kalau baik, mari kita dukung. Jika ada kekurangan, mari kita evaluasi bersama, bukan merusak,” tambahnya.
PUSDA, kata Saiful, juga siap memberikan masukan konstruktif terhadap keberlangsungan operasional perusahaan tambang tersebut. Kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemuda, dan korporasi diharapkan mampu menciptakan sinergi dalam pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami di PUSDA akan terus mengawal proses ini. Kita ingin pastikan bahwa PT Mifa tetap berada on the track sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, baik di tingkat daerah maupun pusat,” ujarnya.
Saiful mengharapkan semua elemen masyarakat dapat bersatu menjaga iklim usaha yang sehat di Aceh, sehingga daerah ini bisa terus maju dan sejahtera.
“Mari kita bangun Aceh secara bersama, dengan dialog dan niat baik, bukan dengan kegaduhan yang merugikan semua pihak,” tutupnya.