SINABANG — Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 terjadi di wilayah tenggara Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, Selasa (28/10/2025), pukul 16.23 WIB. Guncangan dirasakan ringan oleh sebagian warga di Sinabang, meskipun tidak menimbulkan kerusakan atau kepanikan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di laut, sekitar 66 kilometer tenggara Sinabang, tepatnya di koordinat 2,38 Lintang Utara dan 96,96 Bujur Timur. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 11 kilometer, digolongkan sebagai gempa bumi dangkal yang umum terjadi di kawasan zona subduksi lempeng di barat Sumatera.
Meski tergolong kecil, getaran dari gempa ini dirasakan dalam skala II hingga III MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Sinabang. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang di dalam bangunan, terutama oleh mereka yang sedang duduk tenang. Beberapa warga melaporkan merasakan perabot rumah seperti kursi dan meja bergetar pelan selama dua hingga tiga detik.
“Waktu itu saya sedang duduk di ruang tamu, rasanya seperti ada truk besar lewat. Ada getaran ringan, tapi tidak terlalu kuat. Anak-anak malah tidak sadar,” ujar Sari (34), warga salah satu kawasan di Sinabang.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Meskipun berpusat di laut, kedalaman dan kekuatannya tidak cukup untuk menghasilkan gangguan signifikan terhadap permukaan air laut. Wilayah tersebut memang dikenal berada di jalur pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang aktif secara geologis. Aktivitas seismik seperti ini kerap terjadi dan sebagian besar tidak menimbulkan dampak yang merusak.
Hingga beberapa jam setelah kejadian, belum tercatat adanya gempa susulan yang menyusul gempa utama. Aktivitas seismik dinyatakan stabil, namun pemantauan tetap dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya gempa lanjutan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa wilayah barat Sumatera memiliki risiko gempa yang tinggi karena berada di zona subduksi aktif. Gempa berkekuatan kecil hingga sedang secara berkala memang terjadi di sekitar perairan Simeulue dan Pulau-pulau sekitarnya. Meski relatif aman, kewaspadaan tetap dibutuhkan terutama bila terjadi gempa dengan kekuatan lebih besar.
BMKG juga menekankan pentingnya memperoleh informasi resmi dari sumber yang terpercaya, seperti situs web atau aplikasi BMKG. Informasi yang keliru atau bersifat spekulatif justru dapat memicu kepanikan yang tidak perlu.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, memahami tanda-tanda gempa, dan mengetahui prosedur perlindungan diri. Melalui edukasi dan pemahaman yang baik terhadap potensi bencana, risiko dapat ditekan meskipun kejadian gempa tidak selalu dapat diprediksi secara langsung. (*)













































