Acara Delem: Semah Tungel dan Semah Pincung Sebagai Runtun Rukun Perkawinan Local Wisdom Gayo

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 30 Juli 2023 - 20:56 WIB

501,167 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

Oleh : Turham AG, S.Ag, M.,Pd

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dosen IAIN Takengon

 

Pemulo Ni Peri (Pendahuluan)

Adat Gayo memiliki tata cara dan prosesi (runtun rukun) dalam perkawinan (mungerje) sejak dari rese, kono, kilo kinte sampai kepada niro ijin. Salah satu runtun rukun mungerje tersebut adalah acara delem, yaitu acara yang dilakukan di dalam umah rinung (kamar) setelah pelaksanaan nosah ukum (ijab qabul).

Acara tersebut merupakan acara khusus sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh rangkaian runtun rukun mungerje. Dikatakan acara delem karena pelaksanaanya harus dilakukan di dalam umah rinung yang dalam hal ini adalah kamar pengantin dan khusus dilakukan oleh kaum ibu sebagai pengasuh dari pihak aman mayak (pengantin pria) beserta kaum ibu dari pihak inen mayak (pengantin wanita). Para kaum ibu yang bertugas sebagai pengasuh lazimnya dalam adat Gayo adalah isteri dari imem dan isteri reje dari kedua kampung.

Terdapat beberapa aktifitas pada acara delem yaitu semah tungel, semah pincung, sapu muke dan kunyit kemul. Seluruh rangkaian kegiatan pada acara delem tersebut dilakukan setelah selesai pelaksanaan ijab qabul atau setelah aman dan inen mayak (kedua mempelai) sah menjadi suami isteri menurut hukum Islam.

Acara delem yang melakukan kegitan semah tungel, semah pincung, sapu muke dan kunyit kemul hanya dihadiri atau diikuti oleh aman dan inen mayak (pengantin pria dan wanita) serta pengasuh kedua mempelai, karena acaranya sangat sakral berkaitan dengan kehidupan baru bagi aman mayak dan inen mayak dalam berumah tangga.

Pengasuh sebagai pembimbing aman mayak dan inen mayak saat acara pernikahan adalah perempuan, dalam hal ini isteri imam kampung yang biasanya ditugaskan sebagai pengasuh didampingi oleh isteri reje kampung, namun demikian dalam hal-hal tertentu dapat juga dilakukan oleh kaum ibu yang telah terbiasa dan mengerti tentang tugas sebagai pengasuh bagi pengantin.

 

Ijab Qabul Dan Munyemahi Empurah

Ada beberapa raingkaian kegiatan yang harus dilalui sebelum acara delem dilaksanakan, diantaranya adalah ijab qabul yang umumnya dilaksanakan orang Gayo di masjid atau mersah (menasah/langgar) tempat tinggal inen mayak. Dipilihnya masjid atau mersah karena ijab qabul sebagai ikatan suci dan tualin (pindah) tanggung jawab maka tempatnya juga dipilih pada tempat yang mulia.

Ijab qabul antara aman mayak dan empurah (mertua) ini dipandu langsung oleh petugas dari Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA) atau penyuluh agama. Setelah ijab qabul terlaksana, apit (pendamping) sebelah kanan atau kiri langsung mengingatkan atau memberi kode/isyarat kepada aman mayak agar segera menyalami dan munyemah (sungkeman) kepada empurah atau wali yang memberikan ijab qabul dan syarak opat (pemimpin kampung) yang berada disekelingnya.

Menurut adat yang berlaku masyarakat Gayo, lazimnya ijab qabul diberikan langsung oleh ama (ayah kandung) dari inen mayak yang paling diutamakan, bila mana ama mungkin sudah almarhum atau tidak dapat memberikan ijab qabul mungkin karena sakit dan sebagainya, maka ijab qabul dapat diberikan oleh wali nasab yang paling dekat pertalian darah dengan inen mayak dari pihak ama.

Ketika bersalaman dan munyemah tersebut aman mayak langsung memberikan sedikit uang yang telah dipersiapkan sebelumnya, hal itu melambangkan atau sebagai isyarat kasih sayang dan akan bersedia menyisihkan uang untuk membantu belanja serta merawat mertuanya sampai kemudian hari.

Ketika ijab qabul aman mayak dan inen maya tidak duduk berdamingan, tetapi aman mayak duduk dengan rombongan kaum bapak sementara inen mayak didalam rombongan kaum ibu karena saat itu mereka belum sah sebagai suami isteri dan akan sumang seorang perempuan duduk bersama dalam barisan laki-laki

Setelah selesai ijab qabul dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah nikah, sehabis khutbah nikah barulah rombongan aman mayak dan seluruh yang hadir bagun dari tempat duduknya langsung menuju tempat resepsi untuk menikmati hidangan, sementara aman mayak langsung diserahkan pengasuhnya kepada pengasuh inen mayak dan secara bersama-sama beriring (beriringan) menuju umah rinung untuk mengikuti acara delem.

Saat aman mayak tiba didepan pintu hendak memasuki umah (rumah) inen mayak, aman mayak diminta untuk muroroh (menginjak) logam atau besi yang dibungkus dengan kain putih dan telah disediakan serta diletakan di tengah pintu. Selanjutnya, dilakukan tepung tawar sebelum memasuki rumah dan menuju umah rinung

Besi tersebut diinjak dengan kaki kanan, hal itu mengisyaratkan sekaligus sebagai sibol kekuatan dan keperkasaan bahwa aman mayak sebagai pemimpin rumah tangga kuat dalam pendirian, kuat memikul tanggungjawab, kuat menghadapi cobaan dan tantangan dalam menjalani rumah tangga dan sanggup dalam memberi nafkah lahir batin terhadap keluarga.

Ketika aman mayak dan inen mayak berserta pengasuh dua belah pihak telah memasuki umah rinung, aman mayak dipersilahkan duduk di atas ampang (anyaman tikar kecil) di samping inen mayak dan menghadap kepada pengasuh untuk ditepung tawari (itawari).

 

Acara Delem

Acara delem pertama adalah semah pincung, yaitu aman mayak dan inen mayak duduk berhadapan lalu aman mayak memakaikan atau memberikan kalung/cincin emas sebagai mahar dan menyerahkan sejumlah uang (dulu uang logam) atau dalam bentuk emas selain mahar beserta sedikit beras yang dibungkus dengan kain putih, nominal uang atau emas yang diberikan tidak ditentukan jumlahnya

Pemberian uang atau emas dan beras tersebut bermakna pernyataan bahwa aman mayak mempunyai kesanggupan untuk memberi nafkah dan merupakan isyarat serta langkah awal aman mayak memikul tanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada inen mayak sebagai isteri beserta anak-anaknya kelak, sehingga dapat mencapai kehidupan rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah.

Acara delem kedua adalah semah tungel. Dikatakan semah tungel karena hanya aman mayak sendiri yang disembah inen mayak pada acara delem ini. Pelaksanaan semah tungel ini dilakukan dalam posisi aman mayak dan inen mayak masih duduk berhadapan.

Aman mayak duduk bersimpuh hampir menyerupai duduk antara dua sujud dalam shalat, namun bedanya kedua ibu jari kaki dirapatkan. Telapak tangan kanan dan kiri tidak merapat, tetapi antara ujung jari kanan dan kiri dirapatkan dengan posisi tangan ditengah paha.

Pada posisi itu inen mayak mendekatkan diri kehadapan aman mayak dan melakukan semah tungel, yaitu kepala inen mayak ditundukan untuk menyembah sampai pada lutut aman mayak. Semah tungel ini dimaksudkan sebagi bentuk kepatuhan dan ketaatan inen mayak sebagai isteri yang setiap saat selalu siap melayani kebutuhan dan keperluan aman mayak sebagai suami. Semah tungel juga melambangkan bahwa seorang isteri akan selalu menghormati dan mampu menjaga harta serta menjaga wibawa suami kapan dan dimanapun

Acara delem ketiga dilakukan setelah selesai semah pincung dan semah tungel, dilanjutkan dengan sapu muke (sapu muka), yaitu aman mayak dan inen mayak masih tetap dalam posisi saling hadapan untuk melakukan sapu muke dengan air yang sebelumnya telah disediakan pengasuh dan ditaburi beberapa jenis bunga yang baik.

Prosesi sapu muke ini diawali dari aman mayak memasukan tangan kanannya kedalam wadah air bertabur bunga tersebut, lalu mengangkat dan menyapukan kemuka inen mayak sebanyak tiga kali dilanjutkan dengan inen mayak dengan cara yang sama.

Sapu muke ini mengisyaratkan makna bahwa air adalah benda suci, dingin, dan sebagai sumber kehidupan. Demikian juga dengan sapu muke, diharapkan aman mayak dan inen mayak dalam mengarungi bahtera rumah tangga dapat menerapkan makna air dan tetap menjaga kesucian keluarga serta bersih dari segala hal dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Acara delem keempat setelah selesai sapu muke adalah kunyit kemul/bersesulangan, yaitu  pengasuh meminta aman mayak dan inen mayak duduk di atas ampang menghadap kepada pengasuh. Mereka diminta untuk mencuci tangan kanan mereka masing-masing seraya menyuruh mengambil kunyit kuning bersempelah ilang (pulut kuning beserta inti) lalu menyuruh aman mayak menyuapkan kepada inen mayak dan sebaliknya inen mayak menyuapkan kepada aman mayak, hal ini dalam bahasa Gayo disebut bersesulangan (saling menyuapi).

Acara delem kelima sebagai akhir dari acara delem yaitu inen mayak mengangkat batil bersab (cerana berbungkus kain kerawang) dan diserahkan kepada aman mayak untuk menikmati isi didalamnya. Kemudian aman mayak membuka sab (bungkusan cerana) dan mengambil sirih yang telah diramu tersebut.

Perlu dipahami bahwa seluruh prosesi acara delem yang dilakukan aman mayak dan inen mayak dalam umah rinung tidak terlepas dari bimbingan, arahan dan dampingan serta nasehat dari para pengasuh.

Setelah selesai proses acara delem, mereka keluar dari umah rinung dan membawa aman dan inen mayak menuju kepelaminan, kemudian para pengasuh dari pihak aman mayak dan inen mayak beserta rombongan kedua belah pihak menuju tempat makan, setelah selesai makan dilanjutkan dengan mangas murum (makan sirih bersama) disertai beberapa orang dari dua belah kampung sambil bersiturin (berkenalan) dan bercerita, seiring dengan itu rombongan aman mayak niro ijin (berpamintan) untuk kembali pulang.

 

 

Berita Terkait

Cara Memahami Putusan Hakim
Penerapan Tazkiyatun Nafs Memperoleh Kedamaian Batin
Bolu Bhoi Khas Aceh
Rekomendasi Tas Longchamp Terbaik di Tahun 2024
Mengintegrasikan Teknologi dan Kolaborasi dalam Pendidikan Sains: Solusi Praktikum Masa Depan
7 Tips Mengatasi Kulit Kering Bayi Dengan Baby Happy
HMI FKH USK Kritik terhadap Kebijakan Pemerintah “Memperlicin” Regulasi Impor 2 Juta Sapi
Review AC Samsung Terbaru Dengan Berbagai Tipe

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 14:01 WIB

Jamaluddin Anggota DPR-RI Asal Aceh,Sorot Kedatangan Etnis Rohingya

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:00 WIB

Relawan Pemenangan Mualem-Dekfadh: Faisal Jamaluddin Ajak Semua Pihak Bijak Menyikapi Kritik Ketua DPRA

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:03 WIB

Aktivis Lembaga Pemberantasan Korupsi (LPK) Bersama Masyarakat Unjuk Rasa Di Mabes Polri,Stop Tambang Ilegal Di Kaltim

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:38 WIB

Bareskrim Polri Bongkar Jaringan Judi Online Internasional 1XBET, 9 Tersangka Diamankan

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:37 WIB

Kabareskrim Pimpin Upacara Pemakaman Eks Wakapolri Komjen (Purn) Syafruddin

Rabu, 19 Februari 2025 - 23:21 WIB

Mantan Aktivis 98 Minta Aparat Penegak Hukum Tidak Saling Melemahkan

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:03 WIB

Haji Uma Temui Menteri Ekonomi Kreatif, Ini yang dibahas

Rabu, 12 Februari 2025 - 22:34 WIB

Mahasiswa Jakarta Akan Melaporkan Ek Kepala Dinas Perkim Armaida Ke Kejaksaan Agung RI

Berita Terbaru