Foto: Aminullah Usman (calon walikota Banda Aceh) dan Afdhal Khalilullah (calon wakil walikota Banda Aceh)
baranewsaceh.co Banda Aceh – Sambil ngopi bareng bersama milenial di Solong Jembatan Penayong (JEPE), calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Afdhal Kalilullah, berbaur dengan anak muda milenial Banda Aceh.
Aminullah Usman, mantan Wali Kota Banda Aceh dan Ketua DPD PAN Kota Banda Aceh, telah meninggalkan banyak warisan berharga selama masa jabatannya. Sejak meniti karier di Bank Aceh hingga menjabat sebagai wali kota, Aminullah dikenal sangat peduli terhadap kaum duafa, disabilitas, fakir miskin, anak yatim, serta kaum disabilitas dan tunanetra. Kepeduliannya terhadap rakyat kecil sangat tinggi.
“Pak Amin pintar memanfaatkan sumber dana yang ada. Mulai dari APBK, Baitul Mal, dan sumber dana lainnya seperti CSR disalurkan kepada rakyat kecil untuk membangun rumah duafa dan modal usaha pelaku UMKM. Selama masa kepemimpinannya, sudah 800 rumah duafa yang terbangun,” kata Muhammad Hawanis S.Sos saat diskusi dengan wartawan.
Selama menjabat, Aminullah juga berhasil mempersempit ruang gerak lintah darat yang mencekik rakyat kecil di Banda Aceh. Berdasarkan data, ketergantungan masyarakat pada rentenir turun dari 80 persen menjadi hanya 2 persen. Hal ini menunjukkan kesuksesan Aminullah dalam memberantas rentenir di Banda Aceh.
Sementara itu, Afdhal Kalilullah dikenal baik di masyarakat luas, terutama dalam merangkul kaum muda. Ia memiliki prestasi di berbagai organisasi dan rekam jejak yang positif. Sebagai mantan Ketua KNPI Kota Banda Aceh periode 2016-2019, Afdhal terbukti memiliki kinerja yang baik sesuai dengan bidangnya dan juga dikenal sebagai pengusaha muda sukses di kota ini.
“Pak Aminullah juga memiliki segmen pemilih tersendiri. Dari suara pemilih 2017-2022 yang lalu, masih ada sekitar 40 persen yang mendukungnya. Bapak sudah pernah berbuat selama lima tahun, seperti yang telah disebutkan di atas. Inilah polesan antara kalangan tua dan muda yang sudah terakomodir dari wali kota dan wakil wali kota,” jelas Hawanis.
Kombinasi antara Aminullah dan Afdhal ini dianggap sebagai idola baru bagi masyarakat Banda Aceh. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang baik, pasangan ini diyakini dapat membawa ruh positif bagi kota.
Hawanis juga mengulas momen saat Aminullah menjabat sebagai wali kota Banda Aceh dulu. “Warga Banda Aceh kapan saja bisa berjumpa dengan wali kota saat malam Jumat zikir diadakan di pendopo wali kota. Moment itulah masyarakat bisa bersilaturahmi dengan bebas dengan wali kota.”
Dalam sesi silaturahim tersebut, Hawanis mengajak warga Banda Aceh untuk memilih pemimpin yang sudah teruji dan terbukti pro rakyat.
Aminullah dan Afdhal berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah terbukti berhasil, serta memperkenalkan inisiatif baru yang akan memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial di Banda Aceh.
Kedekatan mereka dengan masyarakat, terutama kaum muda, diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pemerintahan dan kebijakan yang lebih inklusif dan partisipatif.
“Mari kita bersama-sama memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki visi dan misi yang jelas, tetapi juga rekam jejak yang sudah terbukti,” tutup Hawanis dalam pertemuan tersebut.