GAYO LUES – Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si memberikan arahan tegas kepada jajaran camat dan kepala desa (pengulu) dalam rapat koordinasi daerah yang berlangsung pada Selasa, 4 November 2025. Dalam pertemuan tersebut, Bupati menekankan pentingnya integritas dan komitmen penuh dari seluruh aparatur pemerintah dalam menjalankan amanat rakyat. Ia menegaskan bahwa jabatan bukan sekadar lambang kebanggaan, tetapi merupakan tanggung jawab untuk menghadirkan perubahan yang nyata bagi masyarakat.
“Aparatur pemerintah bukan sekadar lencana. Kita ini pelayan rakyat. Tidak cukup hanya bicara, tapi tunjukkan kerja nyata di lapangan,” ujar Bupati dengan penuh penekanan. Menurutnya, kepemimpinan harus dimulai dari memberi contoh langsung. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah percaya dan ikut terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintah daerah.
Bupati juga mengutip pepatah yang sarat pesan moral kepada para peserta rapat. “Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Tinggalkanlah jejak kebaikan dan hasil nyata bagi masyarakat,” pesan Suhaidi di hadapan camat dan pengulu se-Kabupaten Gayo Lues.
Dalam arahannya, Bupati menyoroti pentingnya menciptakan program yang bersifat berkelanjutan dan berbasis kolaborasi lintas sektor. Sebagai contoh, ia menyinggung sejumlah pelatihan keterampilan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK). Ia menyarankan agar para peserta pelatihan tidak hanya berhenti pada tahap pembelajaran, tetapi diberdayakan secara konkret, antara lain melalui kemitraan dengan unit usaha lokal seperti dapur MBG dan Koperasi Merah-Putih.
“Yang sudah ikut pelatihan bisa diarahkan untuk bekerja sama dengan dapur MBG sebagai penyedia bahan makanan sehat atau kue bergizi. Para penderes, misalnya, bisa dimitrakan dengan Koperasi Merah-Putih dan hasilnya nanti dijual ke pabrik. Dengan cara seperti ini, semua bisa berdaya,” jelasnya.
Menurut Bupati, pendekatan tersebut tidak hanya akan memberi manfaat langsung kepada masyarakat peserta pelatihan, tapi juga menciptakan ekosistem pembangunan ekonomi lokal yang saling mendukung dan berkelanjutan. Model kolaborasi antara pelaku usaha, koperasi, dan masyarakat dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi riil sekaligus memperlihatkan dampak nyata dari program nasional di tingkat daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga memberi perhatian khusus pada sektor pendidikan. Ia mengungkapkan bahwa hasil evaluasi menunjukkan pelajar Gayo Lues masih lemah dalam penguasaan ilmu eksakta. Menanggapi hal itu, pemerintah kabupaten tengah menyiapkan program bimbingan belajar tambahan bagi siswa, termasuk di jenjang sekolah dasar sebagai upaya awal memperbaiki kualitas pendidikan dan mempersiapkan mereka menghadapi seleksi perguruan tinggi, sekolah kedinasan, maupun formasi CPNS.
Bupati menyampaikan bahwa peran aparatur desa juga sangat penting dalam mendukung kemajuan pendidikan. Para kepala desa diminta turut proaktif memantau kehadiran guru, proses belajar-mengajar, hingga infrastruktur pendidikan di kampung masing-masing. Menurutnya, tanggung jawab moral terhadap masa depan generasi muda tidak hanya berada pada pundak dinas pendidikan, melainkan juga seluruh pemimpin di tingkat desa.
Selain sektor ekonomi dan pendidikan, Bupati juga menyoroti pentingnya peningkatan pelayanan dasar bagi warga di daerah terpencil. Untuk itu, pemerintah daerah mencanangkan program layanan keliling berbasis kendaraan, yang akan menjangkau seluruh kecamatan di Gayo Lues. Melalui program ini, pelayanan administrasi seperti penerbitan KTP, layanan perbankan, hingga pembayaran pajak, akan dibawa langsung ke tengah masyarakat.
“Dengan hadirnya mobil layanan ini, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke Blangkejeren. Semua cukup diurus di kecamatan masing-masing. Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah yang mendekatkan diri kepada warga,” kata Bupati.
Rangkaian kebijakan dan arahan tersebut menunjukkan arah kebijakan pembangunan di Gayo Lues yang mengedepankan sinergi antarsektor, pemberdayaan masyarakat, serta komitmen pelayanan publik yang lebih inklusif dan merata. Pemerintah daerah berharap, melalui kepemimpinan yang memberi teladan, program-program prioritas yang telah dirancang tidak hanya berjalan di atas kertas tetapi benar-benar membawa kemaslahatan bagi masyarakat Gayo Lues secara menyeluruh. (Abdiansyah)












































