Banda Aceh | Kepolisian Daerah (Polda) Aceh memusnahkan 80,5 kilogram narkotika jenis sabu hasil penindakan yang dilakukan selama tiga bulan terakhir. Pemusnahan berlangsung di halaman Mapolda Aceh, Banda Aceh, Senin (6/10/2025), dan turut dihadiri oleh pimpinan serta anggota Komisi III DPR RI, bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah.
Selain sabu, Direktorat Reserse Narkoba Polda Aceh juga turut memusnahkan satu kilogram kokain dan 1,3 ton ganja kering. Seluruh barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan dari kasus-kasus yang melibatkan 22 tersangka di berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh, Kombes Pol Shobarmen, menyampaikan bahwa pemusnahan dilakukan setelah semua tahap hukum terhadap barang bukti dilalui. Prosedur ini juga menjadi bentuk transparansi kepada publik serta komitmen kepolisian dalam memberantas kejahatan narkotika.
“Pemusnahan ini kami lakukan secara bertahap dan berkala atas hasil penindakan terhadap jaringan peredaran narkoba. Tidak hanya dari Polda Aceh, tapi juga polres jajaran,” ungkap Shobarmen.
Pemusnahan sabu dan kokain dilakukan dengan cara direbus menggunakan air yang dicampur cairan pembersih lantai, sebelum dibuang ke saluran limbah. Sedangkan ganja dimusnahkan dengan cara dibakar di halaman belakang Mapolda Aceh. Proses ini memakan waktu hampir satu jam mengingat jumlah ganja yang cukup besar.
Shobarmen menjelaskan, pengungkapan terbesar berasal dari Kabupaten Aceh Utara, dengan barang bukti sabu seberat 77,3 kilogram yang diamankan pada akhir September 2025. Sementara untuk ganja, penindakan terbesar dilakukan oleh Polres Gayo Lues dengan total satu ton ganja yang ikut dimusnahkan.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi peran serta masyarakat yang telah aktif memberikan informasi terkait aktivitas peredaran narkotika. Ia menyebut keterlibatan masyarakat sangat penting dalam memutus mata rantai jaringan pengedar di wilayah Aceh.
“Pemberantasan narkotika tidak bisa hanya oleh aparat, tapi harus menjadi gerakan bersama. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam perang melawan narkoba,” ujarnya. (*)














































