Suka Makmue : Pemerintah Desa Suwak Peureubong Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahirnya pada hari Senin 12 Rabi’ul Awal. Yang jatuh pada hari Jum’at Tanggal 5 September 2025. M.
Dalam kegiatan menyambut 12 Rabi’ul Awal Tgk. Asnawi Arakundo dari Kabupaten Aceh Timur sebagai Penceramah.
Dan kegiatan tersebut berlangsung di halaman Masjid Suwak Peureubong Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten setempat Jum’at 29 Agustus 2025 ( Malam Sabtu ).
Dalam pantauan awak media turut dihadiri yakni Ustadz AIPDA Masyuri.SH. Pimpinan Dayah Pesantren Nur Darissalam Gampong Ie Beudoh Kecamatan Seunagan Timur. Kades Blang Ara Keude. Abdul Majid. Kades Cot Punti Faisal. Kades Moun Bateung Syarifuddin.Ketua Tuha Peut Desa Suwak Peureubong. Perangkat Desa Suwak Peureubong. Pengurus RAPI Nagan Raya Adri. Usman.S.Pd.I. Dan Ratusan Masyarakat.
Nazir selaku Ketua Panitia kegiatan menyampaikan dalam laporannya kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Desa Suwak Peureubong, para unsur Pemuda. dan lembaga Tuha Peut Desa Suwak Peureubong.Kata Nazir.
Kemudian kami mengucapkan Terimakasih kepada Tgk. Asnawi Arakundo yang jauh telah hadir ke Desa kami untuk memberikan ilmu agama kepada masyarakat kami dalam rangka menyambut malam 12 Rabi’ul Awal.

Kemudian Kepala Desa Suwak Peureubong Kecamatan Seunagan Timur Zulkifli menyampaikan kegiatan ini agenda tahunan Pemerintah Desa Suwak Peureubong. karna sebelum melaksanakan kegiatan Khanduri Maulid Akbar Desa. Maka terlebih dahulu kami melaksanakan kegiatan Dakwah Islamiyyah. Ucap Zulkifli dalam sambutannya.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tradisi penting yang dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, pada tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pembacaan salawat, pengajian, dan sedekah. Kata Kades.
Selain sebagai momen untuk memperingati sejarah kelahiran Rasulullah, perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk meneladani akhlak serta perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan amalan-amalan yang dianjurkan dalam memperingatinya.
Kemudian Masyarakat Desa Suwak Peureubong bersama Pemuda mulai malam besok akan Berzikir guna untuk menyambut malam 12 Rabiul Awal. Unggah Zulkifli Kades Suwak Peureubong.
Dan di akhir sambutan Zulkifli selaku Kepala Desa meminta kepada Tgk. Asnawi Arakundo untuk memberikan Ilmu Agama kepada Masyarakat Suwak Peureubong dan sekitarnya. Tutupnya
Sementara itu.Tgk. Asnawi Arakundo yang datang dari Aceh Timur menyampaikan terkait dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw. dan perayaan Maulid Nabi.
Meningkatkan Ibadah dan Takwa
Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah kepada Allah. Selain pembacaan salawat, dianjurkan pula memperbanyak membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat sunnah, serta berdzikir. Amalan-amalan ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad, yang membawa cahaya Islam ke seluruh dunia.

Kemudian Tgk. Asnawi Arakundo menjelaskan tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, sosok yang menjadi teladan bagi seluruh umat Islam, menjalani kehidupan yang penuh dengan pelajaran berharga. Kisah hidupnya yang penuh dengan kebijaksanaan, ketabahan, dan kesabaran memberikan contoh abadi bagi setiap Muslim. Sejak kelahirannya hingga wafatnya, perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW menyimpan banyak hikmah yang patut kita teladani.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal di tahun 571 Masehi, yang dikenal sebagai Tahun Gajah. Tahun ini diabadikan dalam sejarah karena pasukan gajah pimpinan Abrahah yang hendak menyerang Ka’bah dihancurkan oleh burung ababil, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Fil. Ucapnya Tgk. Asnawi Arakundo.
Beliau lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah, namun sayangnya, ayahnya meninggal dunia sebelum beliau dilahirkan. Muhammad SAW dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian diasuh oleh Halimah Sa’diyah, seorang wanita yang dengan keikhlasannya, Allah karuniakan kelimpahan air susu saat menyusui Nabi kecil. Katanya.
Semasa kecil, Nabi Muhammad SAW tumbuh sebagai anak yatim. Meskipun kehilangan ayah dan di usia 6 tahun ibunya meninggal, beliau tetap berada dalam asuhan kakeknya. Saat kakeknya wafat, pamannya, Abu Thalib, mengambil alih tanggung jawab merawatnya. Meskipun tumbuh dalam keterbatasan, Nabi menunjukkan sikap yang mulia sejak kecil, dikenal dengan kecerdasannya serta kejujurannya.
Pada usia 40 tahun, saat Nabi Muhammad SAW sedang beribadah di Gua Hira, beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-4, yang memulai peran beliau sebagai Rasul terakhir. Peristiwa ini menjadi titik awal dakwah Islam, yang kemudian disebarluaskan secara perlahan di kalangan keluarga terdekatnya.
Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah secara terang-terangan. Meskipun mendapat dukungan dari sebagian kecil keluarga dan sahabat, dakwah beliau mendapat tantangan besar dari kaum Quraisy.
Mereka menentang ajaran Islam karena khawatir hal tersebut akan merusak agama nenek moyang yang menyembah berhala. Abu Jahal dan Abu Lahab, dua tokoh Quraisy, termasuk yang paling vokal menentang Nabi, bahkan mereka tidak segan-segan menyebar fitnah dan melakukan kekerasan terhadap Nabi dan para pengikutnya. Tutupnya.( Red )