Lagi-lagi Kekayaan Alam Aceh Dijarah Asing

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 4 Juli 2024 - 05:15 WIB

50163 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini oleh : Sri Radjasa, M. BA

Tayangan video berdurasi 1 menit menayangkan aksi demo masyarakat Desa Tutut dan Lancong, Kecamatan Sungai Mas Aceh Barat, dalam rangka menolak beroperasinya kapal keruk milik WN China yang sedang melakukan eksplorasi emas di wilayah Sungai Mas. Aksi demo yang dilakukan didepan kapal keruk milik WN China, meminta awak kapal yang seluruhnya WN China untuk turun dari kapal dan menghentikan operasional kapal tersebut. Kegiatan kapal keruk milik China dioperasikan dibawah bendera PT Indo Asia Mineral Persada, ternyata memang tidak memiliki izin resmi dari pihak Pemerintah, tapi sudah beroperasi beberapa minggu di wilayah Sungai Mas. Sementara wilayah Kec Sungai Mas adalah areal yang dikuasai Koperasi Putra Putri Aceh.

Fenomena kehadiran para pekerja asing ilegal dari China untuk melakukan eksplorasi tambang di Aceh, bukan barang baru dan menjadi potret keprihatinan atas sikap Pemerintah Pusat maupun Aceh yang terkesan melakukan pembiaran dan amat lemah untuk melakukan penegakan hukum bagi para pelaku WN China. Ironinya lagi dalam urusan penegakan hukum disektor pertambangan, jajaran aparat penegak hukum begitu perkasanya ketika berhadapan dengan rakyat Aceh, tapi sebaliknya “tak bernyali” ketika harus menindak secara hukum terhadap para pekerja Asing illegal. Terkait pengelolaan sumber alam Aceh yang sejatinya menjadi hak rakyat Aceh, dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya yang lebih bermartabat, pihak Pemerintah Pusat maupun Aceh, belum hadir untuk memberi peluang rakyat Aceh mengelola kekayaan alam secara mandiri.

Kasus sengketa antara masyarakat Kec. Sungai Mas dengan para pekerja illegal dari China, dalam pengelolaan tambang emas, patut diwaspadai sebagai fenomena gunung es yang sewaktu-waktu dapat memicu konflik baru di Aceh. Terlebih lagi jika dicermati secara bijak anatomi konflik Aceh yang berlangsung selama 30 tahun, sesungguhnya dipicu oleh persoalan pengelolaan sumber kekayaan alam Aceh yang tidak mencerminkan rasa keadilan. Sudah saatnya pihak Pemerintah Pusat dan Aceh, memberi perhatian bagi berkembangnya koperasi tambang rakyat, melalui penerbitan ijin wilayah pertambangan rakyat yang sesungguhnya merupakan implementasi dari semangat reintegrasi dan rekonsilasi, dalam rangka merawat kesinambungan damai Aceh .

Penulis adalah Pemerhati Aceh

Berita Terkait

Surat Kaleng dan Opera Kaleng-Kaleng
Perut Geureutee dan Rahasia yang Terkubur di Balik Terowongan
Kedaulatan yang Direklamasi dan Rel Kereta yang Mengarah ke Utara
Wabup Nagan Raya Lepas 95 Kafilah MTQ ke-37 ke Pidie Jaya, Target Masuk Lima Besar
Sambut HUT Ke-80 Korps Brimob Polri Gelar Donor Darah.
Camat Seunagan Timur Said Mudhar Menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Yang Digelar Oleh RAPI Nagan Raya
Brimob Polda Aceh Lestarikan Nilai Kepahlawanan Lewat Ziarah dan Bhakti Sosial di Makam Teuku Umar
Sapu Bersih atau Sapu Pilih? Menakar Janji Kejaksaan dalam Era Politik Anti-Korupsi

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 00:14 WIB

Pelantikan Dewan Hakim MTQ Aceh ke-37 Berlangsung Khidmat di Pidie Jaya

Minggu, 2 November 2025 - 00:12 WIB

Meriah dan Penuh Semangat, Pawai Ta’aruf MTQ Aceh XXXVII Warnai Kota Meureudu

Minggu, 2 November 2025 - 00:09 WIB

Pemkab Pidie Jaya Siagakan Layanan Emergency Call Selama MTQ Aceh XXXVII

Sabtu, 1 November 2025 - 23:49 WIB

Wakil Bupati Gayo Lues Kunjungi Kafilah MTQ di Pidie Jaya, Ajak Tampilkan yang Terbaik

Sabtu, 1 November 2025 - 15:00 WIB

Kafilah Bener Meriah Ikuti Pawai Ta’aruf MTQ ke-37 Provinsi Aceh di Pidie Jaya

Jumat, 31 Oktober 2025 - 23:41 WIB

Kafilah Gayo Lues Tiba di Pidie Jaya, Disambut Adat Peusejuk dan Siap Berlaga di MTQ Tingkat Provinsi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:34 WIB

Bupati Pidie Jaya Tanggapi Insiden Wakil Bupati dan Kepala SPPG, Dorong Penyelesaian Damai dan Bermartabat

Kamis, 30 Oktober 2025 - 22:51 WIB

Bahagia Desak Penegakan Hukum Atas Dugaan Pemukulan oleh Wakil Bupati Pidie Jaya

Berita Terbaru