Aceh, 1 Oktober 2025 – Dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar wilayah Aceh mengalami pemadaman listrik berkepanjangan. Sejak sekitar 29 September 2025, listrik di Aceh padam bergantian dan belum sepenuhnya pulih hingga 1 Oktober 2025. Beberapa daerah tercatat mengalami pemadaman selama lebih dari 12 jam dalam satu hari.
Menurut keterangan resmi PLN Aceh, gangguan terjadi karena gagal sinkronisasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan 3, yang menyebabkan sistem kelistrikan tidak dapat segera kembali normal. Meskipun tim teknis PLN telah dikerahkan untuk pemulihan secara bertahap, hingga saat ini belum ada kepastian kapan listrik akan normal sepenuhnya.
Menanggapi situasi ini, Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (HMI FISIP USK) mengecam keras kelalaian PLN dalam menjaga pasokan listrik. Rakyat Aceh, khususnya pelajar, pedagang kecil, rumah sakit, dan warga umum, terpaksa menanggung kerugian nyata akibat listrik tak kunjung menyala.
Ketua Umum HMI FISIP USK : Nabil Alam Mubarak mendesak PLN untuk segera memberikan pernyataan terbuka dan penjelasan detail atas penyebab utama gangguan. Lebih dari itu, PLN harus mengeluarkan kompensasi atau solusi praktis bagi warga yang terdampak. Penyelesaian secara teknis harus dipercepat agar tidak kembali terulang.
Kami juga mendesak pemerintah pusat dan Pemprov Aceh untuk mengevaluasi kinerja PLN dan memastikan agar tenaga listrik menjadi hak dasar rakyat yang adil dan merata. Sudah saatnya setelah 80 tahun Indonesia merdeka, Aceh tidak lagi “gelap” karena listrik, tetapi terang oleh pelayanan yang bisa dipercaya. (*)