Bener Meriah Baranewsaceh.co | Dunia perkopian Gayo tengah diguncang kabar kurang sedap. Kontrak kerja sama ekspor kopi Gayo sebanyak 5.000 ton antara perusahaan lokal CV Danish Bintang Antara (DBA) dan raksasa jaringan gerai kopi asal Tiongkok dikabarkan mengalami ketidakpastian.
Dalam beberapa hari terakhir, situasi di lapangan tampak tegang. Perwakilan perusahaan asal Tiongkok itu disebut intens memantau aktivitas di sejumlah gudang kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Mereka bahkan menempatkan staf khusus di lokasi-lokasi penyimpanan komoditas tersebut.
Langkah pengawasan mendadak itu memunculkan berbagai spekulasi. Puncaknya, rencana pembelian kopi yang semula dijadwalkan terealisasi pada September lalu dikabarkan telah mengalami penundaan hingga tiga kali.
Penundaan berulang ini menimbulkan tanda tanya di kalangan pelaku industri kopi Gayo, terutama di pihak CV Danish Bintang Antara. Muncul dugaan adanya krisis kepercayaan di antara kedua belah pihak, bahkan tak sedikit yang menilai kontrak raksasa itu berpotensi batal.
“Sinyal pembatalan kontrak 5.000 ton kopi saat ini menggantung tanpa kepastian,” ujar salah satu sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, Direktur Utama CV DBA, Nella Tagore Putri, saat dihubungi pada Senin (13/10/2025), belum dapat memberikan keterangan langsung. Melalui asisten pribadinya, ia menyampaikan bahwa tengah menjalani agenda padat membahas peluang kerja sama kopi dengan sejumlah perusahaan dari negara lain.
Berdasarkan penelusuran, CV Danish Bintang Antara dikenal sebagai salah satu pemasok dan kolektor kopi terbesar di dataran tinggi Gayo. Perusahaan ini juga menjadi pihak penjamin bagi keberadaan perwakilan asing dari perusahaan Tiongkok tersebut di wilayah Bener Meriah.
Nella Tagore Putri dikenal sebagai figur muda dengan latar belakang perencana dan pebisnis yang berpengalaman. Ia sebelumnya tercatat sukses menyalurkan berbagai komoditas unggulan Gayo ke sejumlah negara. (Dani)














































