Kementerian Pertanian Bekerjasama dengan KOLTIVA dalam Proyek Pengembangan Kawasan Lahan Kering Hortikultura di 7 Provinsi di Indonesia

Zulkifli,S.Kom

- Redaksi

Selasa, 2 Juli 2024 - 09:08 WIB

50146 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan KOLTIVA meluncurkan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering (Horticulture Development Dryland Area Project, HDDAP). Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan rantai nilai produk hortikultura di Indonesia, serta melibatkan tujuh provinsi dan 13 kabupaten. HDDAP dijadwalkan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028.

Pada 20-22 Mei 2024, Kementerian Pertanian dan KOLTIVA melakukan kunjungan lapangan ke tujuh provinsi tersebut—Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah—untuk memantau implementasi proyek HDDAP. Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan lebih dari 10.000 hektar lahan kering menjadi lahan budidaya hortikultura, dengan bantuan teknologi KoltiTrace MIS untuk meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian.

Sebagai bagian dari komitmen ini, KOLTIVA memperkenalkan KoltiTrace, sebuah Sistem Informasi Manajemen (MIS) yang dirancang untuk memantau dan mengelola proyek-proyek agrikultur dengan lebih efektif. Sistem ini tidak hanya memastikan transparansi dalam rantai pasok, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan strategis melalui dashoboard yang canggih.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sistem ini, misalnya terdapat berbagai fitur seperti Geo Location & Mapping Features yang memungkinkan Kementerian Pertanian RI untuk memantau operasional, membuat keputusan berbasis data, mengoptimalkan biaya, dan meningkatkan hasil dengan sistem pelacakan yang terbukti, serta Manajemen Rantai Pasokan Produsen. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk memverifikasi pelacakan produsen dan mengakses dasbor KPI yang komprehensif, disesuaikan dengan perjanjian dan kebijakan privasi, serta masih banyak lagi fitur lainnya.

Baca Juga :  Coach Priska Sahanaya Menginspirasi Public Speaking di SD & SMP ST. BELLARMINUS bersama AGATIS, OHANAMIE, dan PRONAS

Dengan pendekatan ini, KOLTIVA dapat menunjukkan bahwa praktik budidaya dan aktivitas ekonomi di sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan layak dibiayai sehingga KOLTIVA dapat mendorong transformasi sektor hortikultura menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Dalam kunjungan tersebut, pengawas kecamatan, ketua komponen, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan tim sekretariat mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Mobile KoltiTrace MIS. Pelatihan ini mencakup pencatatan data rinci tentang produsen dan lahan mereka, penggunaan antarmuka dan fitur aplikasi, serta praktik langsung di lokasi produksi. Data yang dikumpulkan mencakup latar belakang keluarga hingga proses monitoring dan evaluasi, dengan tujuan memperkuat kapasitas produsen dalam memanfaatkan lahan kering secara efisien.

Pada acara peluncuran di Surabaya akhir bulan lalu, ditegaskan bahwa program HDDAP akan berlangsung selama lima tahun, dengan tujuan memberikan manfaat substansial bagi produsen, termasuk pada pemberdayaan perempuan. Program ini mencakup modernisasi pertanian, kolaborasi antara produsen dan sektor swasta, stimulasi permintaan pasar, dan peningkatan kapasitas bisnis kelompok produsen.

Proyek HDDAP tidak hanya berfokus pada transformasi pertanian melalui digitalisasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kehidupan produsen dengan memberikan bantuan langsung berupa sarana produksi pertanian dan peningkatan keterampilan. Melalui program ini, produsen menerima dukungan penting seperti pupuk, peralatan pertanian, dan sarana produksi lainnya, memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan praktik pertanian dan meningkatkan hasil panen, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi mereka.

Baca Juga :  Amankah Obat Cetirizine untuk Ibu Hamil? Perhatikan Ini!

“Pemetaan rantai pasokan dalam KoltiTrace MIS merupakan hal yang krusial bagi sektor hortikultura. Sistem ini memberdayakan pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam produksi dan distribusi,” kata Manfred Borer, CEO dan Co-Founder KOLTIVA. Dengan sistem KoltiTrace MIS, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya pembangunan hortikultura, memperkuat kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, dan memastikan optimalisasi sumber daya.

Tentang KOLTIVA

KOLTIVA menawarkan teknologi yang berpusat pada manusia dan solusi di lapangan dengan melakukan digitalisasi bisnis pertanian dan membantu produsen kecil beralih ke praktik berkelanjutan dan sumber yang dapat ditelusuri. KOLTIVA merupakan startup terkemuka di Indonesia dalam bidang pertanian berkelanjutan dan pelacakan rantai pasokan. Sebagai penyedia teknologi global, KOLTIVA membangun rantai pasokan yang etis, transparan, dan berkelanjutan, membantu perusahaan memperkuat ketahanan dan transparansi bisnis.

KOLTIVA membantu bisnis dan pemasok mereka mematuhi peraturan yang berlaku dan tuntutan konsumen di seluruh dunia dengan solusi ketertelusuran. Beroperasi di lebih dari 61 negara dan didukung oleh jaringan 16 kantor dukungan pelanggan dan lebih dari 1.100 karyawan, KOLTIVA mendukung lebih dari 10.000 perusahaan dalam membangun rantai pasokan yang transparan dan kuat serta memberdayakan lebih dari 1.300.000 produsen untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Indonesia dan ExxonMobil Teken Kerja Sama Senilai Rp162 Triliun
PT Socfindo Seumayam Nagan Raya Serahkan Sertifikat Tanah Untuk Petani Mitra PT Socfindo
Aris Wandi Ucap Selamat Atas Terpilih Kembali Sutarto Alimoeso Ketum Perpadi.
Aris Wandi Direktur CV.KP Ricky Perkasa Mengikuti MUNAS Perpadi Di Solo.
PT. Socfindo Kebun Seumanyam Berbagi Jum’at Berkah di Desa Serbajadi
Presiden: PPN 12 Persen hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
PPN 12 Persen Resmi Berlaku, Pemerintah Siapkan Stimulus 2025 Senilai Rp38,6 Triliun
Mahasiswa STIAPEN Nagan Raya Berdayakan UMKM di Blang Pidie melalui KKN Tematik

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:44 WIB

Iskandar Pj. Bupati Iskandar Lepas Tim Adam Depok FC untuk Berlaga di Liga 4 Aceh

Senin, 20 Januari 2025 - 00:33 WIB

Piala Bupati Cup I Tahun 2025 Puluhan Klop Ikut Festival Lomba Burung Berkicau.

Senin, 20 Januari 2025 - 00:28 WIB

Piala Piala Bupati Cup I Tahun 2025 Puluhan Klop Ikut Festival Lomba Burung Berkicau.

Sabtu, 18 Januari 2025 - 13:38 WIB

Pj. Keuchik Krueng Raya Pimpin Verifikasi Keluarga Penerima Manfaat BLT Dana Desa 2025

Senin, 30 Desember 2024 - 16:45 WIB

PLN Perkuat Perekonomian dan Pariwisata Aceh melalui Program “Desa Berdaya PLN”

Sabtu, 28 Desember 2024 - 11:10 WIB

Prodi Pendidikan Kimia FKIP USM Gelar PKM di Gampong Jaboi Kota Sabang

Sabtu, 28 Desember 2024 - 01:14 WIB

Kapolda Aceh Cek Pos Pelayanan Ops Lilin Seulawah 2024 di Sabang

Jumat, 27 Desember 2024 - 00:43 WIB

Turnamen Sepakbola Usia Dini SSB PSKS Cup II Resmi Ditutup

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Pemkab Nagan Raya Gelar Rapimsus Bahas Agenda Penting Daerah

Kamis, 30 Jan 2025 - 18:39 WIB