KEK Arun Lhokseumawe, Magnet Investasi di Barat Indonesia

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 5 Mei 2025 - 20:37 WIB

50527 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lhokseumawe – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe terus menunjukkan geliatnya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional di Aceh. Berlokasi strategis di persimpangan jalur perdagangan internasional, KEK ini menawarkan potensi luar biasa untuk investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan industri berorientasi ekspor.
KEK Arun Lhokseumawe adalah kawasan industri yang berfokus pada sektor energi, petrokimia, agroindustri pendukung ketahanan pangan, logistik, serta industri kertas kraft. Kawasan ini terbentuk dari konsorsium berbagai BUMN dan BUMD seperti PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pelindo I, PT Pembangunan Aceh (PEMA), Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan dikelola oleh PT Patriot Nusantara Aceh. Total luas kawasan ini mencapai 2.600 hektare.
KEK Arun membentang di dua wilayah administratif, yakni Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Kawasan ini memiliki nilai strategis karena terletak di jalur Sea Lane of Communication (SLoC), yakni Selat Malaka—salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia. Posisi ini menjadikan KEK Arun sebagai simpul potensial dalam jaringan rantai pasok global, terutama di kawasan ASEAN dan Asia Selatan.
KEK Arun resmi beroperasi sejak 14 Desember 2018, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017. Hingga triwulan III tahun 2023, kawasan ini telah menyerap investasi sebesar Rp5,48 triliun dan menciptakan 2.415 lapangan kerja. Target jangka panjangnya cukup ambisius: menarik investasi hingga US$3,8 miliar dan menyerap 40.000 tenaga kerja pada tahun 2027.
Selain entitas pengelola dan konsorsium perusahaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memainkan peran vital dalam pengembangan KEK ini. Melalui Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, berbagai fasilitas fiskal dan kemudahan kepabeanan diberikan untuk mendorong iklim investasi.
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, dalam sesi monitoring dan evaluasi (monev) KEK menjelaskan, “Dalam KEK kami menyediakan fasilitas seperti pembebasan bea masuk dan insentif perpajakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.”

KEK Arun bukan sekadar kawasan industri biasa. Selain fokus pada sektor energi dan logistik, kawasan ini juga memiliki potensi untuk menjadi basis pengembangan industri perikanan dan pertanian. Dengan kekayaan ekosistem perairan dan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, serta minyak atsiri, KEK Arun diharapkan menjadi pendorong utama diversifikasi ekonomi Aceh.
Lebih jauh, KEK ini akan terintegrasi dengan inisiatif jalur sutra maritim (Maritime Silk Road), membuka peluang lebih besar dalam perdagangan internasional di kawasan Asia Selatan.
Para pelaku usaha di KEK Arun memperoleh berbagai kemudahan, antara lain: Fasilitas Kepabeanan, merupakan fasilitas pembebasan atau penangguhan bea masuk, PPN, dan PPh atas barang yang digunakan untuk kegiatan industri dalam kawasan. Fasilitas Perpajakan berupa insentif pajak penghasilan dan kemudahan lainnya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan Sistem Aplikasi KEK yang memanfaatkan platform digital untuk pengurusan perizinan, pemasukan dan pengeluaran barang secara efisien dan transparan.
Dengan semua keunggulan ini, KEK Arun Lhokseumawe telah menjadi episentrum baru dalam pembangunan ekonomi Aceh yang inklusif dan berkelanjutan. Upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, swasta, serta lembaga seperti Bea Cukai menjadi fondasi kuat dalam menggerakkan kawasan ini menuju industri hijau yang kompetitif secara global.

berita dapat dibaca di
https://lhokseumawe.beacukai.go.id/berita/kek-arun-lhokseumawe-magnet-investasi-di-barat-indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Bea Cukai Kawal Persiapan Rute Pelayaran Internasional Krueng Geukueh–Penang Target Akhir Oktober 2025
Bea Cukai Lhokseumawe Perkuat Kapasitas Pegawai Melalui Internalisasi Fasilitas Kepabeanan Sektor Hulu Migas
Bea Cukai Lhokseumawe dan Dishub Aceh Matangkan Rencana Pembukaan Jalur Internasional di Pelabuhan Krueng Geukueh
Bea Cukai Lhokseumawe Dorong UMKM Aceh Go Global Lewat Sosialisasi Ekspor
Bea Cukai Lhokseumawe Perkuat Tata Kelola Melalui Internalisasi Sistem Pengendalian Intern Terintegrasi 2025
Bea Cukai Lhokseumawe Fasilitasi Pelaku UMKM Menuju Pasar Internasional dengan Pendampingan Legalitas dan Strategi Ekspor
Polres Lhokseumawe Ringkus Dua Pelaku Jambret Mahasiswi Medan di Jalan Line Pipa
Bea Cukai Lhokseumawe Perkuat Kompetensi Pegawai Hadapi Rencana Rute Pelayaran Internasional ke Penang

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 01:36 WIB

BKPRMI Aceh Timur Santuni Keluarga Korban Pembunuhan Kurir Paket

Kamis, 4 September 2025 - 17:10 WIB

Sekjen DPW Fanst Respon Counter Polri Nusantara Aceh Apresiasi Langkah Cepat Polres Aceh Timur Tangani Penemuan Mayat Pemuda

Jumat, 29 Agustus 2025 - 20:53 WIB

PT Beurata Maju Disokong Rp17 Miliar Malah Merugi, Adi Maros Singgung Peran Rocky

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:15 WIB

Gajah Jantan Ditemukan Mati di Ladang Warga Aceh Timur, Polisi Temukan Jeriken Racun Rumput dan Pastikan Bukan Kasus Perburuan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:12 WIB

Seekor Gajah Jantan Mati Diduga Meminum Racun Rumput di Ladang Warga Peunaron, Aceh Timur

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:38 WIB

PLT Kepala Dinas Tidak Berwenang Pindahkan PPL, Perlu Evaluasi Kinerja

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Harga Gabah di Aceh Timur Anjlok, Petani Terancam Rugi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 02:33 WIB

LAKI Aceh Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran Pendidikan Aceh Timur ke Kejaksaan

Berita Terbaru