Lhokseumawe, Baranews : Agussalim Anzib Mantan Kombantan GAM Wilayah , menyambut 18 tahun tepatnya tanggal 15 Agustus 2023 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi rakyat Aceh, karena bertepatan hari perdamaian antara Pemerintah RI – GAM yang ditandai dengan nota kesepakatan mengakhiri konflik Aceh di Finlandia yang lebih populer disebut MoU Helsinki.
Akibat konflik masa lampau melanda Aceh – pasti ada kerugian dan keuntungan baik secara ekonomi maupun politik, perhatian internasional maupun kekuatan mental rakyat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Menyambut HUT MoU Helsinki ke-18 kedepannya, Agussalim Anzib Pernah jabat stafsus Gubernur GAM Wil Pase.
mengungkapkan rasa pilu yang dalam ketika mengenang kembali masa lalu. Namun, kini lupakan dan harus bangkit melihat hari depan yang lebih cerah, sehingga hidup rakyat jauh lebih baik diberbagai sektor.
“Masa konflik cukup menjadi sejarah bagi kita, para syuhada yang telah pergi semoga dilapangkan kuburnya oleh Allah SWT, lalu masyarakat Aceh kedepan harus mengisi perdamaian dan kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan berkualitas,” ujar Agus
Aceh damai, harus menjaga pedamaian, memberi rasa aman, nyaman agar bisa menarik minat investor mau datang dan menanamkan modalnya di Aceh untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Agus mengharapkan ada perbaikan hubungan dengan semua pihak, karena banyak hasil bumi di Aceh seperti di pantai barat yang bisa dikelola dengan baik untuk hajat hidup orang banyak. Membuka lapangan kerja serta membiayai hidup para orang tua korban konflik dan bencana alam.
SDA Aceh, katanya, cukup banyak, seperti di Aceh Jaya ada biji besi, uranium, di Aceh Barat ada emas, batu bara dan begitu juga dengan Nagan Raya, Pulau Simeulue mengandung gas dan minyak yang cukup besar dan berbagai daerah lainnya.
“Untuk mengelola SDA itu, kita butuh SDM lokal yang handal. Maka, untuk itu kita sudah sepatutnya fokus pada pendidikan bidang tambang, sehingga generasi Aceh mampu berdiri sendiri untuk mengolah SDA dan tak harus selalu mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri,”urai Agus.
Menutup obrolan dengan dengan media mengajak semua warga Masyarakat Aceh untuk bersyukur kepada Allah SWT, karena sudah 18 tahun Aceh kondusif, semoga kenikmatan tersebut mampu dijaga bersama untuk mengejar ketinggalan pembangunan diberbagai sektor selama ini.
Kini, kombatan GAM mengharapkan realisasi penuh bantuan kepada mereka dan para korban konflik sebagaimana tertuang dalam butir-butir MoU Helsinki, sehingga kesejahteraan dapat diwujudkan untuk menghidari gejolak konflik muncul lagi. Ungkap mantan Kombatan GAM Ini
“Bila kehidupan secara ekonomi masyarakat sudah mapan, lapangan kerja tersedia. Maka, akan mudah mereka menyekolahkan anaknya, SDM unggul akan lahir di pedalaman Aceh Barat sekalipun,”
Dari data dan fakta tadi, dalam memperingati 18 tahun damai Aceh, pemerintah harus segera mengevaluasi program yang telah dijalankan selama ini. Seperti tanah dan kebun yang dijanjikan harus segera diwujudkan, agar jejak konflik Aceh betul-betul dapat diredam karena semua sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing Agus.
Mari bersama sama kita ajak tanamkan jiwa merah putih serta rasa nasionalisme yang yang tinggi untuk Para generasi penerus bangsa ini (HS)