JAKARTA | Muliono Wibowo adalah salah seorang peserta yang hadir dalam Musyawarah Nasional 1 Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara l (ASPRINDO) pada Jumat (29/9) pagi di Hotel Millennium, Jakarta Pusat.
Ia berharap pemerintah lebih pro pada pengusaha Bumiputera yang populasinya diperkirakan mencapai 90% dari total pelaku usaha yang ada di negeri ini.
Menurutnya kendala di lapangan yang ditemui saat ini adalah permodalan. Namun karena Muliono mensyukuri atas segala capaian yang diperolehnya maka ia cukup bersyukur atas upaya yang ada pada dirinya.
“Saya tidak ngonyo dalam berusaha. Modal yang ada saya hitung secermat mungkin, mulai dari bahan baku, upah tenaga kerja hingga distribusi dan pemasaran,” Jelas Muliono di sela acara Munas.
Ia mengaku serentak tahun ini membiayai kuliah 5 orang putranya. Semua adalah hasil usaha yang dirintis dengan tekun dan rasa syukur.
“Kelima putra saya ada yang kembar dan dari anak angkat yang saya didik secara mandiri sejak kecil. Ada yang suka dengan dunia usaha, dan ada pula yang suka dengan dunia seni lukis, ya beri kebebasan mereka untuk berkiprah sesuai bakat mereka masing-masing,” tutur Muliono lebih lanjut.
Ia mengaku bisnis yang ditekuni saat ini antara lain adalah membeli residu kayu-kayu sisa ekspor untuk kemudian dibentuk menjadi bangku dan meja keperluan sekolah sekolah di Medan.
“Saat ini “sendal amphibi” lagi trend di Medan. Nah, saya bisa beli 1.000 sampai 5.000 pasang dari Cikupa, Tangerang, Banten (sambil menunjukkan contoh sendal amphibi yang dimaksud).
Kedepan Ia berharap ASPRINDO mendorong usaha para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas usaha dan terus membuka kerjasama dengan Kementrian terkait. Baik itu Kementerian koperasi, Kemenparekraf dan lainnya. (SW)