Jakarta – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menegaskan komitmennya dalam menjamin keamanan dan higienitas penyajian makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Melalui sistem sanitasi berlapis dan pengawasan ketat, SPPG Polri memastikan seluruh makanan yang didistribusikan kepada masyarakat telah melalui proses pengolahan yang aman serta sesuai standar kesehatan.
Prosedur kebersihan tersebut diterapkan mulai dari tahap pengolahan hingga penyajian makanan. Kepala SPPG Polri Pejaten, M. Iqbal Salim, mengungkapkan bahwa setiap alat masak dan wadah makanan dibersihkan secara menyeluruh usai pemilahan sisa makanan, dengan sistem pencucian bertahap yang terdiri dari tiga keran pembilasan. Langkah ini untuk memastikan tidak ada kontaminasi silang maupun residu kimia yang tersisa.
“Sanitasi di SPPG Polri dipantau secara rutin oleh Dinas Kesehatan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Kami sangat mengutamakan kebersihan dan keamanan pangan demi mendukung suksesnya program MBG ini,” ujar Iqbal saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Tak hanya itu, SPPG Polri juga telah mengantongi berbagai sertifikasi yang menegaskan kualitas dan standar operasionalnya. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, ISO 22000:2018, serta sertifikasi keamanan pangan internasional seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), GMP (Good Manufacturing Practice), hingga BRC (British Retail Consortium) telah dikantongi. Seluruh produk makanan juga dipastikan memiliki sertifikat halal guna menjamin kenyamanan dan kepatuhan pada kebutuhan konsumen.
“Kami menjalankan semua proses produksi sesuai standar nasional dan internasional. Dari SPPG Polri sendiri juga, alhamdulillah, sudah terbit sertifikat halalnya,” tambah Iqbal.
SPPG Polri meyakini bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis tidak hanya dinilai dari asupan gizi penerima, tetapi juga dari aspek kebersihan dan keamanan pangan yang menjadi fondasi utama dalam memperkuat kepercayaan publik. Dengan langkah ini, Polri menegaskan perannya tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam mendukung kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. (Padank)














































