GAYO LUES, BARANEWS — Ratusan supir dum truk yang tergabung dalam Asosiasi Supir Truk Gayo Lues menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten melalui Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues, Rabu (8/10/2025). Dalam audiensi tersebut, para supir menyoroti persoalan sulitnya mendapatkan material seperti pasir dan batu, akibat belum adanya izin resmi galian C di daerah tersebut.
Tuntutan juga mencakup permintaan agar pemerintah menepati janji politik untuk mempermudah akses distribusi material dan melibatkan armada truk lokal dalam proses pembangunan daerah.
Menjawab aspirasi tersebut, Plt. Sekretaris Daerah Gayo Lues, Nevirizal, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima keluhan yang disampaikan dan berkomitmen untuk membawa hal itu menjadi agenda khusus di tingkat pemerintah daerah.
“Kami mohon maaf karena Bupati dan Wakil Bupati tidak bisa hadir karena sedang melaksanakan tugas ke Banda Aceh. Tapi kami sudah berkomunikasi, dan selanjutnya aspirasi ini akan menjadi fokus atau agenda khusus bersama Pemkab Gayo Lues,” kata Nevirizal di hadapan peserta audiensi.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan meninjau regulasi terkait perizinan galian C serta berupaya menciptakan kebijakan yang berpihak pada masyarakat lokal yang selama ini turut menunjang pembangunan infrastruktur daerah.
Diketahui, selain sulitnya akses material tambang, para supir juga mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) di sejumlah lokasi pengambilan material, yang dinilai membebani operasional mereka.
Dengan adanya pertemuan ini, para sopir berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret agar distribusi material lancar dan pelibatan supir lokal dalam proyek pembangunan dapat ditingkatkan.
Kehadiran Plt. Sekda dalam pertemuan ini menjadi penegasan bahwa pemerintah daerah membuka ruang komunikasi aktif dan siap menjalin sinergi dengan seluruh elemen masyarakat demi kemajuan Gayo Lues. (RED)