JAKARTA – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mengeluarkan analisis tajam tentang perjalanan politik Prabowo Subianto yang semakin mecengangkan menjelang Pilpres 2024. Baginya, jalan lebar kemenangan bakal capres Partai Gerindra itu nampaknya mulai melebar.
Apalagi dengan bergabungnya Partai Gelora, menambah kilauan kekuatan Prabowo. Mengingat, Partai Gelora adalah pecahan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sehingga mungkin suara akar rumput PKS bakal pecah dan tidak semuanya mendukung Anies Baswedan dalam pemilihan mendatang.
Selain itu, Partai Bulan Bintang (PBB) juga memiliki potensi untuk memberikan kontribusi penting dalam memenangkan Prabowo.
Jerry juga meyakini kader-kader Gerindra seperti Sufmi Dasco, Riza Patria, Habiburokham, dan Ahmad Muzani telah merancang strategi kuat untuk memenangkan Prabowo. Ditambah lagi Prabowo sendiri memiliki pengalaman yang cukup dalam di dunia pencapresan, sehingga membuatnya semakin siap menghadapi kompetisi Pilpres 2024.
“Apalagi Prabowo jenderal yang sudah makan asam garam dalam dunia pencapresan,” kata Jerry kepada awak media di salah satu Kafe di Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Selain itu, lanjut Jerry yang juga pakar politik American Global university itu,
bahwa tak hanya dukungan elektabilitas, popularitas, namun dukungan finansial yang kuat juga berada di pihak Prabowo, sehingga semakin menguatkan perjalan Menteri Pertahanan itu menuju kursi RI 1.
Sementara itu, rivalnya, Anies Baswedan, mungkin menghadapi penurunan popularitas dalam beberapa survei mendatang. Pasalnya, ia berpasangan dengan Cak Imin yang tengah dikaitkan pada kasus dugaan korupsi dalam pengadaan sistem pengawasan TKI di Kementerian Tenaga Kerja pada tahun 2012, ketika Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja.
“Apalagi Cak Imin akan berhadapan dengan kasus hukum yang menjeratnya.
Disisi lain Prabowo punya kekuatan elektabilitas, populatiras dan finansial,” tuturnya.
Di samping itu, rival lainnya, yakni bakal capres Ganjar Pranowo memang seorang politisi PDIP yang berpengalaman dan telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Namun, Ganjar tidak memiliki daya tarik elektoral sekuat rekan separtainya Joko Widodo (Jokowi). Salah satu bukti dari kurangnya daya tarik ini adalah masifnya perpindahan relawan Presiden Jokowi ke Prabowo jelang Pilpres 2024.
Faktor ini menunjukkan bahwa sebagian besar pendukung Jokowi tidak melihat Ganjar sebagai sosok yang tepat pengganti Jokowi.
“Ganjar akan kesulitan jika head-to-head dengan Prabowo. Kali ini Prabowo tak akan gagal lagi. Jadi Ganjar sama Anies di Pilpres ini hanya pelengkap saja,” tutup Jerry.
(ES)