Pidie – Ketua Kebijakan Publik sekaligus Pengamat Politik, Fajarul S.IP, menyayangkan kritik yang dilontarkan oleh mantan Ketua Alumni Dayah Nurul Huda Al-Aziziyah (NURA), Kanda Juadi, terkait buruknya kualitas pembangunan jalan lintas Simpang Beutong-Laweung di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Kritik tersebut dinilai kurang tepat sasaran dan tidak berdasarkan data yang konkret.
Fajarul menjelaskan bahwa kritik terhadap pembangunan harus sesuai dengan fungsi dan tugas pokok (tupoksi) pihak terkait. “Kritik boleh saja dalam demokrasi, tetapi harus nyata dan berdasar fakta. Tidak bisa asal melontarkan prasangka yang didasari emosi semata,” tegasnya,Minggu, 29 Desember 2024.
Proyek jalan lintas Simpang Beutong-Laweung yang menelan anggaran Rp 6,75 miliar tersebut dikerjakan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Kepala Dinas PUPR Pidie, Bhukari, menjelaskan bahwa jalan tersebut sebenarnya telah selesai dikerjakan, tetapi terdapat kerusakan di beberapa titik akibat alat finisher yang tiba-tiba rusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kerusakan hanya terjadi di sekitar 300 meter jalan akibat alat finisher yang bermasalah. Namun, pihak rekanan sudah kami perintahkan untuk segera memperbaiki bagian yang bergelombang. Sekarang jalan tersebut sedang dalam tahap penyempurnaan,” ujar Bhukari.
Fajarul menambahkan bahwa persoalan teknis pembangunan jalan menjadi tanggung jawab Dinas PUPR dan pihak rekanan, bukan semata-mata tanggung jawab Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar. “Kritik itu harus diarahkan kepada pihak teknis yang bertanggung jawab. Jangan sampai menyalahkan kepala daerah yang baru beberapa bulan menjabat,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Samsul Azhar sebagai Pj Bupati Pidie yang dianggapnya memiliki transparansi dan integritas dalam membangun daerah. Selama enam bulan menjabat, Samsul dinilai telah membawa perubahan yang signifikan dan menjalankan pembangunan sesuai perencanaan daerah.
“Pembangunan di Pidie saat ini sangat terbuka dan kolektif. Semua berjalan sesuai rencana. Pj Bupati Samsul Azhar jelas menunjukkan komitmennya untuk membangun Pidie dengan baik,” tambah Fajarul.
Bhukari juga menegaskan bahwa pembangunan jalan tersebut tetap menjadi tanggung jawab pihak rekanan, dan segala kekurangan akan diperbaiki hingga tuntas. “Kami pastikan semua badan jalan yang rusak akan diperbaiki. Ini bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” tutupnya.
Fajarul mengingatkan pentingnya memberikan kritik yang konstruktif dan berbasis realitas. “Mari kita bangun Pidie bersama-sama dengan kritik yang membangun, bukan dengan narasi yang emosional. Apalagi, pemerintahan saat ini berusaha tegak lurus dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik untuk masyarakat,” pungkasnya.