SIDOARJO — Jumlah korban akibat ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Jumat (3/10) pukul 20.00 WIB, total korban tercatat sebanyak 167 orang. Sebanyak 117 korban telah ditemukan, dengan rincian 103 selamat, 13 meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan.
Dari jumlah korban selamat, 14 orang dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 89 orang lainnya telah diperbolehkan pulang, dan satu korban dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto untuk penanganan lebih lanjut. Meskipun demikian, sebanyak 50 orang lainnya masih belum ditemukan dan masuk dalam daftar pencarian tim SAR gabungan, sesuai dengan daftar absensi resmi dari pihak pondok pesantren.
Operasi pencarian yang memasuki hari kelima mencatat tambahan delapan jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian hingga pukul 17.34 WIB. Proses pencarian ini melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, serta sejumlah unsur relawan yang dikerahkan secara penuh selama 24 jam.
Evakuasi hari ini dimulai sejak pagi. Jenazah pertama ditemukan pukul 07.30 WIB di sektor A2, tepatnya di area tempat wudhu. Disusul satu korban tambahan tujuh menit kemudian di sektor yang sama. Evakuasi berlanjut di sektor timur A2 pada pukul 10.17 WIB dan sektor A4 pada pukul 11.34 WIB.
Pencarian sore hari kembali membuahkan hasil. Pada pukul 14.00 WIB, satu korban ditemukan di sektor A3, disusul temuan berikutnya pukul 17.15 WIB di lokasi yang sama. Dua jenazah lainnya ditemukan dalam waktu berdekatan pada pukul 17.17 WIB di sektor A1 dan pukul 17.30 WIB di sektor A2.
Dengan tambahan delapan korban tersebut, total temuan jenazah dari hari kelima tersebar di empat sektor: A1, A2, A3, dan A4. Keempat sektor itu merupakan hasil pembagian tim pencarian Basarnas untuk mempercepat evakuasi dan memperkuat koordinasi di lokasi kejadian.
Adapun sektor A1 mencakup sisi depan bangunan yang masih menyatu dengan struktur utama. Sektor A2 merupakan area tempat wudhu di mana banyak material runtuhan terkonsentrasi. Sektor A3 berada di sisi timur bangunan dengan hambatan berupa timbunan beton cukup tebal, sedangkan sektor A4 mencakup sisi bangunan yang relatif terpisah dari struktur utama namun tetap berisiko tinggi bagi petugas.
Saat ini, fokus pencarian diarahkan ke sisi utara bangunan, terutama pada bagian bangunan yang tidak lagi terintegrasi secara struktural dan dianggap masih menyimpan kemungkinan korban terjebak. Pembersihan material reruntuhan terus dilaksanakan secara bergilir 24 jam penuh.
Jika ditemukan korban jiwa dalam proses ini, tim pembersih puing akan segera menghentikan pekerjaan dan berkoordinasi dengan tim evakuasi untuk penanganan medis maupun jenazah secara cepat dan layak.
Proses pencarian dan evakuasi diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, mengingat banyaknya puing dan kompleksitas medan. Basarnas dan seluruh tim gabungan menyatakan akan bekerja tak kenal lelah untuk menemukan seluruh korban, sekaligus memastikan bahwa seluruh tahapan dilakukan dengan mengutamakan keselamatan personel dan penghormatan terhadap para korban. (*)













































