Sinabang — Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 19.24 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di laut, sekitar 51 kilometer tenggara Sinabang, dengan kedalaman 12 kilometer.
Koordinat episenter gempa terdeteksi pada titik 2,03 Lintang Utara dan 96,52 Bujur Timur. Dengan kedalaman dangkal, guncangan gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah, terutama di Kabupaten Simeulue dan sebagian pesisir barat Aceh.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangannya, menyebut gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi. Pastikan masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah maupun BPBD,” tulis BMKG.
Peta guncangan (shakemap) yang dirilis BMKG menunjukkan intensitas gempa berada pada skala MMI IV hingga V di sekitar Simeulue, yang berarti guncangan dirasakan nyata di dalam rumah dan dapat membuat barang-barang ringan bergoyang. Di beberapa titik lain, guncangan diperkirakan berada pada skala MMI III, terasa seperti truk sedang melintas, namun belum menimbulkan kerusakan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. BPBD Simeulue masih melakukan pendataan di lapangan, khususnya di wilayah pesisir yang lebih dekat dengan pusat gempa.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk memeriksa kondisi rumah masing-masing, terutama jika terdapat retakan pada dinding atau bangunan. Selain itu, masyarakat disarankan menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan darurat, seperti dokumen penting, obat-obatan, senter, dan radio komunikasi.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi waktunya. Karena itu, BMKG menegaskan pentingnya upaya mitigasi sejak dini. “Masyarakat di wilayah rawan gempa seperti Simeulue perlu memahami jalur evakuasi, mengenali bangunan yang aman, dan meningkatkan kesiapsiagaan keluarga,” tambah BMKG.
Dengan kekuatan magnitudo 5,8 dan kedalaman dangkal, gempa yang terjadi di tenggara Sinabang ini menjadi pengingat bahwa kawasan Aceh dan sekitarnya berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif yang kerap memicu aktivitas seismik. (*)