Gayo Lues — Komitmen Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dalam mewujudkan wilayah bebas narkoba mendapat dukungan penuh dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI). Hal ini terlihat dalam kunjungan kerja Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Pol. Drs. Edi Swasono, M.M., ke Pendopo Bupati Gayo Lues, Selasa (7/10/2025), yang disambut langsung oleh Bupati Suhaidi, S.Pd., M.Si., dan Wakil Bupati H. Maliki, S.E., M.AP.
Pertemuan tingkat tinggi itu menjadi panggung penting bagi kedua pihak untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Alternatif sebagai pendekatan strategis pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba, khususnya di daerah rawan dan kelompok rentan.
Dalam suasana yang penuh semangat kolaborasi, Bupati Suhaidi menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sangat mendukung langkah BNN RI dalam upaya menyeluruh memberantas narkoba di tingkat akar rumput. Melalui program Pemberdayaan Alternatif, pemerintah ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya bersifat represif, tetapi juga preventif dan humanis.
“Kami percaya, salah satu cara paling efektif untuk menjauhkan masyarakat dari narkoba adalah dengan memberikan mereka pilihan yang lebih baik. Program pemberdayaan ini menjadi fondasi dalam menciptakan ruang aktivitas ekonomi, sosial, dan kultural yang sehat bagi masyarakat, khususnya anak muda dan kelompok marginal,” ujar Bupati Suhaidi.
Brigjen Pol. Edi Swasono dalam penyampaiannya menyambut baik komitmen Pemerintah Daerah Gayo Lues. Menurutnya, Gayo Lues merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi alami dan sosial untuk menjadi contoh keberhasilan implementasi program Pemberdayaan Alternatif, jika dimaksimalkan melalui pendekatan berbasis masyarakat dan berkelanjutan.
“Kehadiran kami di sini adalah bentuk keseriusan BNN RI dalam mendukung pemda yang progresif. Kami melihat Gayo Lues memiliki kapasitas untuk menjadi daerah percontohan dalam program Gayo Lues Bersinar (Bersih Narkoba),” ungkapnya.
Pertemuan itu membahas berbagai aspek kerja sama, mulai dari pelatihan keterampilan, pembentukan kelompok usaha produktif, pengembangan pertanian alternatif, hingga peningkatan kapasitas pemuda dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak penguatan ketahanan sosial terhadap pengaruh buruk narkoba.
BNN RI menilai bahwa pendekatan soft power melalui pemberdayaan ekonomi dan nilai budaya lokal dapat menjadi penghalang efektif terhadap penyebaran narkoba, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk menjadi pelindung bagi wilayahnya sendiri.
Wakil Bupati Maliki menambahkan bahwa semua elemen di Gayo Lues akan digerakkan untuk mendukung gerakan Bersinar secara menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pendidikan, agama, organisasi pemuda hingga dunia usaha untuk terlibat aktif.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Pemberantasan narkoba harus dimulai dari keluarga, lingkungan dan kesadaran bersama. Kami di Pemkab Gayo Lues siap menjadikan program ini sebagai prioritas pembangunan sosial,” tegasnya.
Kunjungan ini membawa harapan besar akan terbukanya ruang kerja sama yang lebih konkret antara BNN RI dan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues. Harapannya, program-program yang diluncurkan ke depan tak hanya mampu memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba, tetapi juga melahirkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera.
Gayo Lues, dengan sumber daya alam dan kekayaan budaya yang kuat, dinilai mampu bangkit menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat menjadi benteng pertama dalam melawan ancaman narkoba. (red)