Aceh Utara – Munculnya wacana menduetkan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) H Muzakir Manaf (Mualem) berpasangan dengan mantan Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman pada Pilkada Aceh 2024 terus dibicarakan di kalangan publik. Tidak hanya di kawasan Barat Selatan Aceh, dukungan itu juga terus mengalir ke pesisir Timur-Utara hingga Tengah-Tenggara Aceh.
Pemuda Bireuen, Khairul Arifin SH.I mengatakan wacana mengusulkan sosok Aminullah Usman sebagai pasangan Mualem merupakan langkah yang tepat melihat situasi dan kondisi serta tantangan Aceh saat ini maupun ke depan. “Mualem merupakan sosok tokoh sentral perjuangan yang memiliki nilai tawar untuk kepentingan Aceh di mata pemerintah pusat, sementara H Aminullah merupakan sosok ekonom berpengalaman di birokrasi dengan segudang program dan gagasan. Jika kedua tokoh ini bersinergi maka insya Allah akan mampu membawa perubahan untuk Aceh nantinya,” ungkap Khairul Arifin, Minggu 17 Maret 2024 malam.
Senada dengan hal itu, Aktivis Muda Aceh Utara Maulana Putra menyebutkan, Mualem merupakan sosok tokoh Aceh dari pesisir Timur-Utara, sementara Aminullah merupakan salah satu tokoh sentral di wilayah pesisir Barat Selatan. “Kolaborasi kedua tokoh dari sebelah Seulawah dan sebelah Gurutee ini akan membangun semangat kebersamaan dan menjadi kekuatan membangun Aceh secara merata dan berkeadilan,” katanya.
Dia menambahkan, untuk memaksimalkan realisasi UUPA dan MoU Helsinki maka kehadiran Mualem akan menjadi sosok kunci demi perjuangan marwah Aceh, sementara dengan didampingi oleh sosok Aminullah dengan Kepedulian yang tinggi dan gagasan program kerakyatan dalam bingkai syariat Islam akan menjadi perpaduan yang tepat demi masa depan Aceh. “Melihat rekam jejak dan kepeduliannya, kita sangat yakin pasangan Mualem-Aminullah akan dapat membangun Aceh dalam bingkai MoU Helsinki dan UUPA berlandaskan syariat Islam dengan segenap program yang rakyat kecil nantinya, seperti pembangunan rumah duafa, kesejahteraan korban konflik, anak yatim, kalangan disabilitas serta mampu memaksimalkan pertumbuhan UMKM, kesejahteraan petani dan nelayah hingga pembangunan kepemudaan,”jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Aceh Timur, Azhari menyampaikan, bahwa keinginan Mualem untuk memajukan Aceh dan membantu rakyat kecil akan dapat berjalan maksimal apabila di dampingi oleh tokoh yang memiliki konsep, pengalaman dan terbukti mampu melakukan inovasi dan terobosan melalui program-program yang berpihak kepada rakyat kecil.
Menurut Azhari, sosok Aminullah banyak melakukan gerakan gerakan nyata ke masyarakat kecil ke bawah hingga antusias masyarakat di Aceh Timur sangat berharap pemimpin seperti Aminullah. “Terlebih dengan program-progam jitu yang Pak Aminullah lakukan dalam bentuk gerakan nyata (spin off), seperti pembangunan rumah duafa, penguatan ekonomi pedagang dan UMKM, pembangunan Baitul Yatama bagi anak yatim dan sebagainya,”lanjutnya.
“Usulan agar Aminullah dapat mendampingi Mualem memimpin Aceh ke depan sudah lah sangat tepat, mengingat sosok Aminullah merupakan seorang ekonom berpengalaman dengan berbagai terobosan program kerakyatan. Sehingga jika pasangan ini memimpin Aceh insya Allah akan membawa Aceh terbebas dari status daerah termiskin di Sumatera, akan dapat mengoptimalkan pembangunan sektor ril baik perikanan, perkebunan maupun pertanian demi kemajuan ekonomi rakyat Aceh,”ujar Syahrul Ramadhan, pemuda asal Aceh Timur.
*Pasangan Presentatif rakyat pesisir dan Pedalaman Aceh
Tokoh muda Aceh asal Aceh Tenggara, Ikhawan Kariawan S.Sos mengatakan, jika dilihat secara keterwakilan dan prestatif wilayah sosok Mualem merupakan perwakilan masyarakat pesisir di Timur Utara Aceh, sementara Aminullah merupakan sosok tokoh yang hadir dari wilayah pedalaman Woyla Aceh Barat. “Sehingga dengan bersinerginya kedua tokoh ini akan mampu menjawab kerinduan masyarakat pesisir maupun masyarakat pedalaman. Sebagai tokoh yang lain dan besar di pedalaman Aceh Barat sosok Aminullah tentunya sangat paham kondisi masyarakat pedalaman termasuk masyarakat yang ada di wilayah pedalaman tengah Tenggara Aceh yang rindu akan sentuhan pemimpinnya,” ucap alumni Fsipol USK itu.
Aktivis Mahasiswa asal Aceh Tengah, Daffa Taqi Abiyyu juga sependapat agar kedua tokoh ini dapat bersatu demi masa depan Aceh. “Pasca konflik dan damai Aceh proses reintegrasi belum selesai banyak persoalan yang harus dituntaskan dan Mualem adalah kunci untuk menjawab persoalan ini. Sementara, melihat situasi ke depan Aceh sebagai daerah potensial yang masih dalam belenggu kemiskinan harus mampu bangkit dan mandiri secara ekonomi di tengah tantangan otsus yang akan berakhir 2027 mendatang. Dalam persoalan ini sosok ekonom Aceh yang berpengalaman di dunia pemerintahan akan menjadi jawaban untuk tantangan Aceh di masa depan. Bismillah, pasangan Mualem Aminullah untuk Aceh yang lebih maju dalam bingkai dan MoU Helsinki dengan program-program kerakyatan, insya Allah,”pungkasnya. (DL)