GAYO LUES, BARANEWS | Dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Gayo Lues menggelar pelatihan pengolahan limbah kayu lanjutan yang berlangsung selama dua pekan, mulai 8 hingga 22 Oktober 2025. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wahana peningkatan keterampilan, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah dalam memacu pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Kepala Bidang Tenaga Kerja pada Disnaker Gayo Lues, Hidayat, mengatakan bahwa pelatihan ini dirancang secara spesifik untuk menjawab kebutuhan keterampilan masyarakat, terutama di sektor pengolahan limbah kayu yang dinilai memiliki peluang ekonomi cukup menjanjikan. Dalam pelatihan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan materi teknis, tetapi juga dukungan peralatan kerja langsung.
“Sebelum pelatihan, kami berkonsultasi dengan para pelatih untuk mengetahui kebutuhan peserta. Harapannya, setelah pelatihan berakhir, mereka bisa langsung melanjutkan praktik dan usaha tanpa perlu modal beli alat lagi,” ujar Hidayat saat ditemui di sela-sela kegiatan. Ia menyebut, setiap peserta diberikan seperangkat alat bantu kerja seperti gergaji, pahat, bor, hingga gerinda secara cuma-cuma, agar proses pengembangan usaha dapat dilakukan secara mandiri sejak awal.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memberdayakan kelompok tenaga kerja yang belum sepenuhnya terserap di sektor formal. Pengolahan limbah kayu dipilih sebagai fokus pelatihan karena dinilai selaras dengan kondisi geografis dan potensi sumber daya alam Gayo Lues yang banyak menghasilkan kayu sisa atau limbah perkayuan dari industri kecil dan perkebunan rakyat.
Sebagai langkah lanjutan, Disnakertrans Gayo Lues juga telah menyiapkan skema kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk badan usaha milik daerah (BUMD), pelaku UMKM, serta sektor swasta lokal yang memiliki kapasitas penyerapan tenaga kerja. Langkah ini bertujuan agar lulusan pelatihan tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga akses terhadap pasar kerja dan lingkungan usaha yang mendukung.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menambah pilihan mata pencaharian masyarakat, tetapi juga dapat menumbuhkan wirausaha baru yang mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain di sekitarnya. Pemerintah daerah melalui Disnakertrans berkomitmen untuk terus memperluas cakupan pelatihan dan pendampingan agar program pemberdayaan tenaga kerja semakin merata dan berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Dengan pendekatan pelatihan berbasis kebutuhan dan dukungan alat kerja, program ini menjadi contoh model intervensi pemerintah yang tidak hanya berorientasi pada pelatihan semata, tetapi juga memfasilitasi tahapan pascapelatihan secara komprehensif. Gayo Lues kini menatap masa depan pemberdayaan tenaga kerja lokal yang lebih inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan. (Abdiansyah)