JAKARTA | DEWAN Pengawas (Dewas) menunggu laporan untuk mengusut kabar adanya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemerasan dalam pengusutan dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan). Dugaan itu tengah didalami Polda Metro Jaya.
“Tentulah (diusut) kalau ada laporan. Kalau enggak ada?” kata Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean di Jakarta, Kamis (5/10).
Tumpak mengatakan pihaknya baru mengetahui kabar pemerasan itu dari pemberitaan di media massa. Dewas KPK mengklaim tidak memiliki informasi apapun soal dugaan pemerasan itu.
“Kita belum terima sesuatu kan. saya hanya dapat informasi dari itu (pemberitaan),” ucap Tumpak.
Anggota Dewas KPK Albertina Ho juga menegaskan pihaknya belum memiliki informasi terkait dugaan pemerasan itu. Dia berharap ada yang melaporkan secara resmi.
“Kita menunggu ya, kita nunggu dulu lah. Baru aja kita tahu dari media,” ujar Albertina.
Dugaan pemerasaan ini menyebar usai adanya surat pemanggilan sopir Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Polda Metro Jaya. Belum ada keterangan resmi soal kebenaran surat itu.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga menegaskan belum mengetahui adanya kabar rekan kerjanya yang melakukan pemerasan. “Saya tidak tahu,” kata Ghufron melalui keterangan tertulis.
Ghufron enggan memberikan komentar lebih lanjut. Penanganan perkara dugaan korupsi itu diketahui ada di tahap penyidikan. (MGN/Z-8)/MI