Aceh Utara- Tak hanya menjadi seorang kepala desa saja, tetapi juga menjadi penggiat usaha kecil-kecilan yang keuntungannya sangat menjanjikan, Ridwan Keuchik Meunasah Tutong kecamatan matangkuli kabupaten Aceh Utara.
Dari modal 50 ekor bebek petur, sekarang raup keuntungan mencapai Rp 5 jutaan per bulan hanya, dan permintaan di pasar juga meningkat drastis, menjadi berkah tersendiri bagi Keluarga Keuchik Ridwan, yang setiap hari mampu menghasilkan sedikitnya 200 butir telur asin.
Dalam dua tahun belakangan ini, usahanya semakin berkembang, dan keuchik Ridwan saat ini, juga memiliki usaha Kandang kambing dan budidaya ikan air tawar, untuk memaafkan lahan kosong di seputaran rumahnya, ia juga sedang menggarap lahan pertanian untuk menam cabai.
Ridwan keuchik gampong Meunasah tutong kecamatan matangkuli, termotivasi merintis usaha tersebut, akibat Covid-19 yang melanda Indonesia dan Dunia Umumnya, dengan marap-maripnya ekonomi masyarakat, dengan keterbatasan ruang untuk beraktivitas bagi masyarakat.
Sehingga dirinya, mencoba untuk berusaha bebek petelur tersebut, tak disangka ternyata membuahkan hasil yang sangat menjanjikan, Keuchik Ridwan mengaku saat ini, dalam dua Minggu sekali dapat menjual telur asin itu, mencapai 3000 butir telur asin, denga hargan Rp 2700 per butir.
Dari usaha telur asin itu, Keuchik Ridwan dan istrinya memperoleh pendapatan tak kurang dari Rp 5 juta per bulan.
Prospektif usaha telur asin itu, keuchik gampong Meunasah tutong itu, menargetkan dalam dua tahun kedepan, bisa memiliki 3000 ekor bebek petelur, tujuannya untuk bisa mempekerjakan warganya, yang tidak memiliki pekerjaan tetap, setidaknya bisa membantu untuk mengurangi warganya yang pengangguran gampong.
Dan untuk menarik minat para masyarakat, untuk berwirausaha, sekarang sudah ada beberapa warga terlihat menarik dan datang ke tempat untuk belajar membuat telur asin.
Saat ini sudah ada tiga keluarganya yang terbantu dengan usaha telur asin itu “Sementara usaha bebek telur asin ini, sudah mendapatkan kunjungan dari Muspika kecamatan matangkuli, dinas pertanian, peternakan dan perikanan kabupaten Aceh Utara,” ujar Keuchik Ridwan.