Jakarta (22 Februari 2025)- Faisal Jamaluddin, Ketua Umum Garda Muda Aceh Maju Meuseuraya, kembali angkat suara menyikapi dinamika yang terjadi dalam pemerintahan Aceh pascapelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh). Sebagai bagian dari tim relawan pemenangan, Faisal menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pemerintahan Mualem-Dek Fadh selama lima tahun ke depan.
Faisal menyatakan bahwa pernyataan dan sikap Ketua DPRA Aceh, Zulfadli, A.Md, yang mengkritisi keluarnya Surat Penugasan PLT Sekda Aceh, adalah hal yang wajar dan sah. “Ini adalah bagian dari fungsi pengawasan legislatif terhadap eksekutif. Tujuannya agar pemerintah lebih disiplin dan tertib dalam urusan administrasi, terutama terkait kebijakan strategis seperti penunjukan PLT Sekda,” ujar Faisal.
Faisal menegaskan bahwa Zulfadli, sebagai bagian dari tim inti pemenangan Mualem-Dek Fadh, pasti memiliki niat baik. “Langkah yang beliau lakukan tak lain adalah untuk menjaga agar pemerintahan Mualem-Dek Fadh bisa berjalan sukses sesuai harapan masyarakat yang telah memilihnya di Pilkada lalu,” tambahnya.
Faisal mengingatkan semua pihak untuk bijak menyikapi langkah dan sikap yang dilakukan oleh Zulfadli. “Gubernur Mualem dan Wagub Fadhlullah harus cepat merespon persoalan ini dengan mencari titik temu penyelesaian yang bijak. Hal ini penting agar opini negatif tidak semakin melebar dan berujung pada perpecahan yang dapat mengganggu pencapaian visi dan misi Mualem-Dek Fadh,” tegasnya.
Faisal juga mengkritisi cara-cara merespon pernyataan Ketua DPRA yang dilakukan dengan mengerahkan pernyataan sikap kader-kader Gerindra di daerah. “Langkah seperti ini justru tidak tepat dan berpotensi menjadi ajang adu domba antara Partai Aceh dan Gerindra. Ini bisa menimbulkan disharmonisasi di dalam pemerintahan Mualem-Dek Fadh,” ujarnya.
Faisal mengingatkan bahwa pemerintahan Mualem-Dek Fadh belum seumur jagung. “Kami para relawan berharap permasalahan ini cepat terselesaikan. Pemerintahan Mualem-Dek Fadh harus kembali fokus mempersiapkan pondasi kerja agar cita-cita dan visi-misi mulia untuk Aceh Maju bisa tercapai dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Faisal menegaskan bahwa visi-misi Mualem-Dek Fadh bukan hanya milik mereka semata, tetapi juga harapan tim sukses, para relawan, dan seluruh masyarakat Aceh yang telah mengantarkan mereka ke kursi Gubernur dan Wakil Gubernur. “Ini adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Faisal menyarankan agar di masa-masa awal pascapelantikan, pemerintahan Mualem-Dek Fadh lebih fokus pada penataan internal aparatur dan dinas. “Pemerintah harus segera menerjemahkan visi-misi dan janji kampanye ke dalam penyusunan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). Selain itu, konsolidasi dengan masyarakat Aceh juga penting dilakukan karena Pilkada pasti menyisakan perbedaan antara yang kalah dan menang,” ujarnya.
Faisal menegaskan bahwa sekarang Mualem-Dek Fadh sudah menjadi milik seluruh masyarakat Aceh. “Mereka harus bekerja untuk semua, tanpa memandang perbedaan. Ini adalah momentum untuk membangun Aceh yang lebih baik,” pungkasnya.