Menlu Sugiono Tegaskan di KTT Darurat Arab–Islam: Tidak Ada Perdamaian Abadi Tanpa Palestina Merdeka

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 18 September 2025 - 06:12 WIB

5085 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Doha – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan bahwa perdamaian abadi di Timur Tengah tidak akan pernah tercapai tanpa kemerdekaan penuh bagi Palestina. Hal ini disampaikannya saat hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab–Islam yang digelar di Doha, Qatar, Senin (15/9/2025).

“Tidak akan ada perdamaian abadi tanpa solusi dua negara. Jalan menuju perdamaian tetap satu, yakni terwujudnya Negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ucap Sugiono saat menyampaikan pernyataan resmi Indonesia di hadapan 22 kepala negara dan pemerintahan peserta KTT.

Sugiono hadir mewakili Presiden Presiden Prabowo Subianto—dalam forum tingkat tinggi tersebut. Kehadiran Indonesia dalam forum ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Prabowo ke Qatar dan Uni Emirat Arab pada 12 September lalu, yang menandai posisi tegas Indonesia mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina dan solidaritas kawasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang dirilis di Jakarta, Selasa (16/9/2025), Sugiono menyatakan bahwa Indonesia akan terus berdiri di garis depan dalam memperjuangkan keadilan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hukum internasional.

“Kita akan terus berdiri bahu-membahu dengan Qatar, dengan Palestina, dan dengan semua bangsa yang menjunjung tinggi hukum internasional dan kemanusiaan,” tegasnya.

KTT Darurat Arab–Islam digelar sebagai respons atas meningkatnya ketegangan dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina, serta krisis kemanusiaan yang terus memburuk, khususnya di wilayah Gaza dan Tepi Barat.

Pertemuan ini dipimpin oleh Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dan turut dihadiri oleh pemimpin dari sejumlah negara penting anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab. Di antaranya Presiden Turki, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Iran, Perdana Menteri Arab Saudi, Perdana Menteri Pakistan, hingga Perdana Menteri Malaysia.

KTT turut menghasilkan Komunike Bersama yang menyoroti pelanggaran serius terhadap hukum internasional oleh Israel, termasuk serangan yang baru-baru ini terjadi dan mengakibatkan kerusakan serta korban jiwa di wilayah Doha.

Dalam komunike tersebut, negara-negara peserta menyampaikan:

  • Kecaman kolektif terhadap agresi Israel
  • Dukungan penuh terhadap upaya mediasi damai yang dilakukan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat
  • Komitmen bersama untuk mendorong kembali Solusi Dua Negara
  • Penegasan bahwa Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina yang merdeka

Komunike juga menyerukan kepada komunitas internasional — termasuk PBB dan negara-negara besar — untuk mempercepat langkah-langkah efektif dalam menekan Israel menghentikan kekerasan, membuka akses kemanusiaan, dan kembali ke meja perundingan berdasar hukum internasional.

Partisipasi aktif Indonesia di forum ini memperkuat posisi diplomatik sebagai pendukung utama Palestina di panggung global, sekaligus mempertegas pesan bahwa stabilitas kawasan akan selalu berkaitan erat dengan keadilan bagi rakyat Palestina.

Pernyataan keras Indonesia di forum ini juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif yang berakar pada prinsip kemanusiaan dan keadilan internasional.

Hingga saat ini, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan terus menyerukan agar Palestina segera diakui sebagai negara berdaulat penuh oleh dunia internasional. (*)

Berita Terkait

Staf KBRI Lima, Peru, Tewas Ditembak Saat Bersepeda Bersama Istri
World Gayonese Community Gelar Eteng-Eteng Iyak, Galang Dana Bantu Biaya Pengobatan Noprizal Putra, Pelajar Gayo Aceh Tengah di Karachi Pakistan
Indonesia–Malaysia Perkuat Kerja Sama Kawasan dan Bilateral dalam Annual Consultation Meeting di Jakarta
Dua Pemuda Gayo Terjebak di Kamboja, Diaspora Minta Pemerintah Daerah Lebih Sigap Tangani PMI Korban TPPO
Sengketa Warisan Budaya Berujung Perang, Konflik Thailand dan Kamboja Memanas di Candi Perbatasan
Kejaksaan Agung Ekstradisi Warga Negara Rusia Alexander Zverev ke Moskow
Mayor Mar Mikael Rolen Pimpin Parade Serah Terima Force Commander UNIFIL: Wujud Peran Aktif Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia
Majelis Umum PBB Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Kecam Penggunaan Kelaparan sebagai Senjata Perang

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 06:42 WIB

Menkeu Purbaya Bakal ‘Patroli’ ke K/L Cek Penyerapan Anggaran, Siap Tarik Jika Mandek

Kamis, 18 September 2025 - 06:30 WIB

Muhammad Amru Masuk Dewan Pakar PWI Pusat 2025–2030, Siap Sumbang Pemikiran untuk Pers Indonesia

Kamis, 18 September 2025 - 06:18 WIB

Speedboat KKP Dibakar Saat Operasi Penertiban Trawl di Sumbar, Ini Kronologinya

Kamis, 18 September 2025 - 06:15 WIB

Menko Yusril Ungkap Koordinasi dengan Polri soal 3 Orang Hilang Usai Demo Akhir Agustus

Rabu, 17 September 2025 - 21:55 WIB

Presiden Prabowo Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

Rabu, 17 September 2025 - 21:50 WIB

Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Jenderal Kehormatan kepada Dua Purnawirawan TNI dan Polri

Rabu, 17 September 2025 - 21:47 WIB

Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Strategis di Istana Negara

Rabu, 17 September 2025 - 21:43 WIB

Pelantikan Kabinet Merah Putih: Tekad Baru Membangun Indonesia yang Kuat dan Berdaulat

Berita Terbaru