ACEH TIMUR | Seekor gajah jantan ditemukan mati di ladang warga Desa Alur Pinang, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Selasa malam, 26 Agustus 2025. Penemuan satwa dilindungi ini langsung mengundang perhatian aparat kepolisian dan tim konservasi.
Kapolsek Serbajadi, AKP Sudirman, mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi begitu mendapat laporan dari warga. Setibanya di lokasi, polisi segera memasang garis polisi dan mengamankan tempat kejadian perkara sambil menunggu kedatangan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Dari hasil pemeriksaan awal, dugaan penyebab kematian gajah tersebut adalah karena menenggak racun rumput. Di sekitar gubuk yang dirusak gajah, aparat menemukan sebuah jeriken berisi cairan racun yang dalam kondisi terbuka. Cairan itu biasanya dipakai petani untuk membasmi rumput liar maupun ilalang.
“Ketika dilakukan penyisiran, ditemukan jeriken berisi racun rumput yang masih terbuka,” ujar Sudirman. Ia menambahkan, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun benda tajam yang bisa mengindikasikan gajah itu mati karena diburu. Gading gajah juga masih utuh. “Ini bukan upaya perburuan gajah,” tegasnya.
Kematian gajah di Aceh bukanlah peristiwa baru. Dalam beberapa tahun terakhir, konflik antara manusia dan gajah kerap terjadi, terutama ketika satwa berbelalai itu masuk ke lahan pertanian warga. Banyak kasus berakhir dengan gajah mati akibat diracun atau terjerat, sementara sebagian lainnya terluka karena diburu.
Pihak BKSDA Aceh dipastikan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian gajah tersebut. Hasil necropsy atau autopsi satwa akan menjadi dasar penanganan lebih lanjut, termasuk apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan yang menyebabkan hewan dilindungi itu mati.
Peristiwa ini kembali menyoroti peliknya persoalan konservasi gajah sumatera di Aceh. Di satu sisi, populasi gajah terus tertekan akibat perusakan habitat dan konflik dengan manusia. Di sisi lain, petani kerap merasa dirugikan karena tanaman mereka rusak akibat kehadiran gajah. (*)