Kutacane – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara terus menunjukkan komitmen dalam merespons setiap musibah yang menimpa warganya. Salah satu bentuk nyata dari kepedulian tersebut terlihat pada Minggu pagi (25/5/2025), ketika Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, hadir langsung di Desa Lawe Bekung, Kecamatan Badar, untuk menyerahkan bantuan masa panik kepada keluarga korban kebakaran yang terjadi dua hari sebelumnya, tepatnya pada Jumat (23/5).
Kebakaran yang mengguncang desa itu menelan korban jiwa. Seorang perempuan lansia bernama Albine Boru Hombing, berusia 75 tahun, meninggal dunia dalam insiden tersebut. Korban diketahui tidak sempat menyelamatkan diri ketika api melalap rumah yang ditinggalinya. Kejadian tersebut tidak hanya menyisakan kerusakan fisik, namun juga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Dalam suasana yang penuh keprihatinan, Bupati Fakhry menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban. Ia tampak berbincang dengan kerabat dan tokoh masyarakat setempat, menyampaikan empati yang tulus atas musibah yang terjadi. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, kami mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kepergian orang tua kita, Albine Boru Hombing. Semoga beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, diberi tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Fakhry dengan nada haru saat menyerahkan bantuan kepada keluarga korban.
Bantuan masa panik yang diserahkan mencakup berbagai kebutuhan pokok, termasuk beras, paket family kit, selimut, matras, tikar, tenda darurat, serta perlengkapan pribadi lainnya. Seluruh bantuan ini disiapkan oleh Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai respon cepat terhadap kebutuhan warga terdampak bencana.
Dalam kunjungannya, Bupati Fakhry juga menegaskan pentingnya langkah-langkah preventif guna mencegah terulangnya musibah serupa di kemudian hari. Ia mengingatkan seluruh kepala desa dan perangkat kampung agar aktif memeriksa instalasi listrik secara berkala, memastikan peralatan elektronik berada dalam kondisi baik, serta terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya korsleting listrik yang sering kali menjadi pemicu utama kebakaran.
“Saya minta kepada seluruh kepala desa, perangkat kampung, dan masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan lingkungan masing-masing. Lakukan pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik, pastikan peralatan elektronik dalam kondisi layak pakai, dan edukasi warga tentang potensi bahaya korsleting,” tegas Fakhry.
Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan, Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagiawati, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk nyata dari kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang tengah berduka akibat musibah. Ia mengatakan, pihaknya akan terus siaga dalam memberikan dukungan dan bantuan serupa jika terjadi bencana di daerah lain.
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban yang dirasakan keluarga korban. Kami memahami bahwa musibah ini bukan hanya soal kehilangan harta benda, tetapi juga kehilangan orang tercinta. Kami hadir untuk memastikan bahwa warga yang terdampak tidak merasa sendiri,” ujar Bahagiawati.
Warga Desa Lawe Bekung menyambut baik kedatangan bupati dan rombongan. Kehadiran kepala daerah di tengah situasi sulit dianggap sebagai bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial dan moral. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Pak Sormin, mengapresiasi perhatian pemerintah yang begitu cepat merespons musibah ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati dan jajaran. Ini bukan hanya soal bantuan logistik, tapi juga kehadiran dan kepedulian langsung dari pemimpin daerah. Itu sangat berarti bagi kami,” ujarnya.
Warga berharap agar dukungan tidak berhenti pada tahap tanggap darurat semata. Mereka meminta agar proses rehabilitasi rumah yang terbakar, bantuan lanjutan, serta dukungan psikologis bagi keluarga korban menjadi perhatian pemerintah di tahap berikutnya.
Tragedi kebakaran yang merenggut nyawa satu warga lanjut usia ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana di lingkungan tempat tinggal. Melalui kehadiran langsung Bupati Aceh Tenggara dan pemberian bantuan masa panik, diharapkan tumbuh kembali semangat kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial untuk saling membantu dalam menghadapi setiap ujian hidup. (Fenra)