GAYO LUES, BARANEWS — Sorak-sorai membelah langit Stadion Seribu Bukit pada Selasa sore, 7 Oktober 2025. Ribuan pasang mata terpaku pada satu panggung: semifinal Askab PSSI. Di sana, Bluepool FC, tim kebanggaan Tripe Jaya, menulis babak baru perjalanan sepak bola Gayo Lues.
Sejak peluit pertama, stadion sudah berubah menjadi pesta. Tribun penuh sesak oleh warga dari berbagai kecamatan. Spanduk bertuliskan “Dukung Bluepool FC” berkibar, sementara gendang dan yel-yel tak henti-henti memberi warna. “Hari ini bukan cuma soal bola, tapi soal kebanggaan,” kata seorang pemuda di tribun timur, wajahnya basah keringat dan cat merah muda.
Laga berjalan menegangkan. Tim berjersey pink itu tampil berani, menekan lawan hingga menit-menit akhir. Ketika gol kemenangan akhirnya tercipta, stadion seakan meledak. Anak-anak, remaja, hingga orang tua berhamburan ke lapangan. Pemain Bluepool FC digiring menuju pusat lapangan, berpose dengan senyum lebar.
Bupati Gayo Lues, Suhaidi, ikut turun ke lapangan. Begitu pula Camat Tripe Jaya, Muhammad Amin. Mereka berbaur dengan pemain, ikut mengangkat tangan, dan berfoto di tengah lautan manusia. “Anak-anak kita sudah menunjukkan kemampuan terbaik. Mereka bukan sekadar main untuk menang, tapi juga membawa nama daerah,” ujar Amin. Kata-katanya disambut tepuk tangan meriah dari tribun.
Manajer Bluepool FC, A. Tiara, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung langkah tim. Ia secara khusus menyebut para gecik se-Kecamatan Tripe Jaya, termasuk Gecik Rerebe, Buntul Musara, dan Kuala Jernih, serta pengurus dan para pemain yang dinilainya telah berjuang tanpa lelah. Menurutnya, pencapaian ini adalah sejarah baru bagi Tripe Jaya yang selama ini tak banyak diperhitungkan di ranah olahraga.
“Namun inilah kenyataan: bola itu bundar. Dan jangan lupa, ada pemain ke-12 yang sangat aktif di tribun, dengan sorakan riuhnya yang luar biasa,” ujarnya. Tiara menegaskan bahwa kerja keras dan semangat kolektif menjadi kekuatan utama yang mengantar Bluepool FC menembus final Piala Bupati Gayo Lues 2025.
Lebih dari sekadar kemenangan, sore itu terasa seperti perayaan persatuan. Sepak bola, seperti kata Amin, punya cara unik menyatukan orang. Tak ada sekat, tak ada jarak. Yang ada hanya teriakan gembira yang bergema sampai senja merambat turun.
Bluepool FC kini menatap final. Entah bagaimana nasibnya nanti di laga puncak, satu hal sudah pasti: mereka telah menyalakan harapan baru di hati masyarakat Tripe Jaya dan Gayo Lues.














































