Tragedi di Pegunungan Arfak: Tim Gabungan Masih Cari Korban Banjir Bandang, 15 Tewas, 4 Hilang

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 00:38 WIB

50285 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pegunungan Arfak, Papua Barat — Suasana duka masih menyelimuti Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, sepekan setelah banjir bandang menerjang kawasan terpencil yang selama ini dihuni oleh para penambang emas tradisional. Dalam tragedi yang terjadi Jumat malam, 16 Mei, sebanyak 15 nyawa telah melayang, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian intensif oleh tim gabungan.

Peristiwa memilukan itu bermula dari hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan sejak pukul 13.00 WIT. Hujan tak kunjung reda hingga malam hari, dan sekitar pukul 21.00 WIT, air bah meluap dari lereng perbukitan. Tanpa peringatan, arus deras menyapu lokasi tenda-tenda para penambang yang berada di dekat aliran sungai. Tenda, peralatan, dan bahkan tubuh manusia terseret derasnya air berlumpur di tengah malam yang gelap dan dingin.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI/Polri, serta warga lokal bahu membahu dalam operasi pencarian yang hingga Jumat (23/5) masih berlangsung. Proses evakuasi tidak mudah. Medan di sekitar lokasi kejadian dikenal sangat terjal, akses jalan terbatas, dan cuaca ekstrem yang kerap berubah-ubah menjadi tantangan harian.

Dalam lima hari terakhir, pencarian membuahkan hasil meski penuh duka. Satu jenazah ditemukan pada Minggu (18/5), disusul lima korban lain pada Senin (19/5), tiga pada Selasa (20/5), dan lima lagi pada Rabu (21/5). Dari total 15 korban meninggal dunia, delapan telah berhasil diidentifikasi, sedangkan tujuh lainnya masih menunggu proses identifikasi forensik dan kini sedang dibawa menuju RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

Di antara kabar duka, ada satu titik terang. Erik, seorang pria berusia 25 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan dalam keadaan selamat di Kampung Kenyum. Ia dilaporkan berhasil menyelamatkan diri ke kawasan yang lebih tinggi sesaat sebelum banjir menghantam tenda tempatnya biasa beristirahat.

Meski tidak ada laporan kerusakan material berskala besar atau pengungsian warga, upaya pencarian korban yang tersisa terus menghadapi rintangan besar. Selain medan yang ekstrem, minimnya alat berat dan keterbatasan jaringan komunikasi membuat koordinasi di lapangan menjadi sulit. Para petugas dihadapkan pada suhu dingin menggigit saat malam hari, yang kerap menurunkan stamina dan meningkatkan risiko hipotermia.

Kebutuhan logistik untuk mendukung pencarian pun semakin mendesak. BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak mengidentifikasi sejumlah kebutuhan penting, seperti makanan dan minuman untuk tim pencari, alat bantu komunikasi dan penerangan, alat pelindung diri (APD), perlengkapan tidur, kendaraan operasional, ambulans jenazah, bahan bakar, hingga alat berat untuk menembus jalur-jalur yang tertutup longsor atau lumpur.

BNPB mengeluarkan imbauan resmi agar seluruh tim lapangan senantiasa mengutamakan keselamatan dalam setiap langkah pencarian. Pemerintah juga meminta masyarakat tidak menyebarluaskan foto atau informasi korban yang belum terverifikasi demi menjaga privasi dan menghormati keluarga korban yang sedang berduka.

Hingga saat ini, harapan masih digantungkan pada kekuatan tim dan solidaritas antarwarga. Setiap menit dan jam yang berlalu menjadi sangat berharga dalam upaya menyelamatkan nyawa atau setidaknya menemukan korban yang tersisa untuk dimakamkan secara layak. (*)

Berita Terkait

Breaking News : Rumah Sayuti Sekdis Dinsos Nagan Raya Terbakar. Ini Kata Kades.
Kebakaran Rumah di Pondok Ulung, Bener Meriah, BPBD Kerahkan Tiga Armada, Satu Unit Rumah Rusak
Raja Sayang Wabup Nagan Raya Kunker Ke Desa Tuwi Meuleusong. Gunakan Sepeda Motor.
Kebakaran Hebat di Timangan Gading, Dua Rumah Ludes Terbakar, Satu Rumah Terdampak
Ruang Media Center DPRA Terbakar, Korsleting AC Diduga Jadi Pemicu
Kebakaran di Dekat RS Pendidikan USK Banda Aceh Picu Kepanikan Warga, Diduga Berasal dari POM Mini
Satu Penumpang Selamat Ungkap Detik-Detik Mencekam Kecelakaan Pesawat Air India di Ahmedabad
Satu Rumah Ludes Terbakar di Cekal Baru, Pemilik Mengungsi ke Rumah Kerabat

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:13 WIB

Belanja Bersama: Gerakan Pemkab Gayo Lues Dorong ASN Hidupkan Ekonomi Lokal Lewat Pasar Terpadu

Jumat, 20 Juni 2025 - 18:14 WIB

Lembaga Leuser Aceh Pertanyakan Legalitas dan Transparansi Izin PT GMR di Gayo Lues

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:02 WIB

Kepala DSI Gayo Lues Tegaskan Penegakan Syariat: Pakaian Ketat Saat Olahraga Dinilai Tidak Sesuai

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:44 WIB

Polsek Putri Betung Sambut Tim Penilai Lomba Kebersihan dari Polres Gayo Lues: Dorong Profesionalisme Polri Lewat Lingkungan yang Bersih dan Tertata

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:13 WIB

Dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo, S.I.K. Pimpin Gotong Royong Bersihkan Dua Masjid Bersama Warga

Jumat, 20 Juni 2025 - 01:21 WIB

Bupati Gayo Lues Sampaikan Aspirasi Warga Terkait Plang TNGL kepada Menteri Kehutanan dan Dubes Inggris

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:36 WIB

Warga Resah Akibat Plang Kawasan Hutan, Bupati Gayo Lues Lakukan Lobi ke Pemerintah Pusat dan Provinsi

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:29 WIB

Permukiman Warga Dipasang Plang TNGL, Bupati Gayo Lues Suhaidi Gerak Cepat Sampaikan ke Menteri Kehutanan, Dubes Inggris, dan Gubernur Aceh

Berita Terbaru