Nugie Rilis Lagu “Raksasa Palsu” bareng Bima Wp, Ajak Lawan Keserakahan yang Meresahkan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:13 WIB

50161 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Nugie, musisi legendaris Indonesia kembali menggebrak industri musik Tanah Air dengan meluncurkan lagu terbarunya berjudul Raksasa Palsu. Lagu tersebut sangat dinantikan para penggemar setianya, karena menawarkan sesuatu yang baru, kolaborasinya bersama Bima Wp, seorang musisi muda yang sudah dikenal dengan karyanya yang kontemporer.

Lagu Raksasa Palsu dari Nugie dan Bima Wp dirilis oleh Bima Wp Music Production melalui label musik Ladofa Doredo pada Jumat (23/5/2025) di berbagai platform musik digital. Lagu tersebut merupakan karya lagu yang ditulis sendiri oleh Nugie, musiknya diarransemen oleh Bima Wp.

Nugie kepada awak media pada Jumat (23/5/2025) mengatakan, “Lagu Raksasa Palsu merupakan refleksi diri tentang keserakahan sebagai manusia yang ingin menjadi raksasa rakus melahap alam semesta dengan melebihi kebutuhannya. Hidup itu menghidupi, bukan mengambil hidup.”

Lagu Raksasa Palsu seakan mengembalikan Nugie kepada album triloginya yang bertajuk: Bumi, Air, dan Udara. Tiga albumnya tersebut berkonsep grunge, berhulu dari aliran rock alternatif. Menurut Nugie, sebenarnya tidak ada alasan untuk mengemasnya begitu. Tapi melulu karena “kebahagiaan” berekspresi yang dari awal ia pilih sebagai wadah jiwa untuk dinamis, jujur, dan apa adanya.

“Saya berkolaborasi dengan Bima Wp karena ia partner in crime muda yang terus memberi saya inspirasi, To Rock The World Peacefully,” kata Nugie.

Sebagai salah seorang personal grup musik The Dance Company, Nugie sangat sibuk. Apalagi dengan jadwal syuting untuk film-film bioskop yang ia perankan. Di sela agenda padat yang diemban, Nugie tetap menjaga laju karirnya sebagai solois.

Nugie juga mengatakan, “Sebenarnya kalau membuat lagu hampir setiap bulan saya bikin, idenya liar, kemudian saya rekam rumahan, dan terkadang iseng teman saya masukan ke platform digital, dengan catatan saya gak harus promosi.”

Pada kesempatan yang sama, Bima Wp mengatakan tidak ada beban sama sekali untuk berkolaborasi dengan Nugie. Bima sangat menikmati proses saat ia membuat musiknya, dengan sebebas-bebasnya berekspresi. Apalagi Bima bisa menggabungkan ide liar Nugie dengan aransemen musik yang ia buat, tentu jadi pengalaman yang luar biasa baginya.

“Saya senang sekali bisa mengeluarkan single kolaborasi bareng Mas Nugie. Sudah belasan tahun saya mengiringi aksi Mas Nugie dari panggung ke panggung sebagai partner gitar khususnya. Sangat banyak ilmu yang saya dapat, baik di bidang musik atau di luar musik. Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bisa berkolaborasi,” kata Bima Wp.

Lebih lanjut Bima Wp mengatakan, untuk mempresentasikan lagu Raksasa Palsu ke dalam arransemen musik, ia berusaha untuk membangkitkan emosi kekesalan. Merasakan ketika ada yang tidak menghargai dan menghormati satu sama lain, apalagi sampai merugikan orang banyak.

Bima Wp mengemas lagu Raksasa Palsu ke dalam konsep grunge dengan agak jenaka di verse awal, karena membayangkan orang yang sedang bermimpi. Pada bagian reffrain, lebih ke emosi kekesalan, karena melihat akibat keserakahan yang tidak bertanggung jawab. Lalu pada interlude, lead guitar seperti klimaks kemarahan yang sudah tak terbendung ingin melawan.

Menurut Bima Wp, karya-karya lagu Nugie selalu jujur apa adanya, membuatnya lebih bebas mengekspresikan diri dalam pembuatan musik Raksasa Palsu. Lagu tersebut tentang keresahan pada keserakahan yang banyak merugikan, baik lingkungan dan manusia.

“Dengan karakter suara khas seorang Nugie yang nge-grunge dalam balutan arransemen musik yang saya buat, semoga bisa sedikit banyaknya mengobati kerinduan pada musik-musik seperti ini,” kata Bima Wp.

Bagi para penggemar yang sudah lama menunggu karya terbaru Nugie, Raksasa Palsu bisa dibilang sebagai kejutan yang menyegarkan. Tidak hanya menawarkan musik baru, tetapi juga menunjukkan bahwa Nugie masih sangat relevan dalam berbicara tentang masalah sosial dan budaya, meskipun usianya tidak lagi muda.

Selain itu, kolaborasi Nugie dan Bima Wp menjadi bukti bahwa musik bisa melintasi batas generasi. Meski terdapat perbedaan usia antara mereka, keduanya bisa bekerja sama dengan sangat harmonis. Ini juga membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang bisa menyatukan berbagai perbedaan.

Dengan Raksasa Palsu, Nugie dan Bima Wp juga berhasil menciptakan lagu yang tidak hanya menggetarkan telinga, tetapi juga membuka mata kita tentang banyak hal. Musik grunge yang mereka bawakan tidak hanya sekadar musik keras, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan penting bagi pendengarnya.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Berita Terkait

Senada Digital Records Rilis Lagu Janice Felicia “Bahagia Itu Mama Papa”, Motivasi untuk Orang Tua Anak Down Syndrome
Idola Superkids Indonesia 2025 dan Puteri Tionghoa Indonesia Singing Competition 2025 Angkat Beberapa Lagu Jennifer Aurelia
Kedua Orang Tua Disabilitas Rungu, Muhammad Habibi Superkids Lirih Ungkapkan Keinginan di Dunia Musik
Makhaila Paramitha “Jebolan Superkids Semarang” di Usia Remaja Terus Berkiprah bersama Senada Digital Records
Ressa dan Dadan Ramdani Dua Penyanyi Berbeda Genre Rilis Lagu Duet “Tak Enak Bilang Enak”
Kobam Kampanyekan Anti Judi Online Lewat Rilis Lagu “Akibat Judol”
AFTERSUNSET dari Britpop ke New Wave Hingga Kembali Bersinar
Purnama Rilis Single Terbaru, Potensi Besar untuk Kancah Musik Tanah Air