Aceh Timur, 25 November 2025 — Masyarakat Gampong Sarah Gale, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur menyampaikan keluhan terhadap kondisi jalan utama desa mereka yang rusak parah. Jalan yang menjadi akses penghubung antarkecamatan itu dinilai sangat sulit dilalui, terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Hampir setiap hari, warga harus berjibaku melewati jalan berlumpur yang tidak memiliki drainase memadai.
Kondisi tersebut sempat terekam dalam sebuah video yang memperlihatkan satu unit mobil terjebak lumpur saat melalui jalan di kawasan tersebut. Beberapa warga terlihat berusaha membantu mendorong kendaraan yang tak lagi mampu bergerak, sembari kaki mereka tenggelam dalam lumpur yang licin dan dalam.
Menurut penuturan warga setempat, dua rombongan yang berasal dari Kecamatan Ranto Selamat mengalami kesulitan saat mengunjungi sanak saudara mereka di Sarah Gale pada akhir pekan lalu. Kendaraan yang digunakan tidak mampu melewati lintasan akibat tebalnya lumpur dan kondisi jalan yang tidak stabil. Ini bukan pertama kalinya warga atau pendatang mengalami hambatan serupa. Jalan ini telah lama menjadi keluhan masyarakat, terutama di musim hujan, namun belum mendapat perhatian serius dari pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tokoh pemuda Gampong Sarah Gale menyebutkan, jalan tersebut telah ada sejak zaman kolonial Belanda, menjadi lintasan utama masyarakat sejak puluhan tahun silam. Namun hingga kini, kondisi jalan tak kunjung mengalami perbaikan yang berarti. Padahal, jalur ini kerap dilalui kendaraan pengangkut hasil pertanian dan perkebunan, termasuk truk sawit dan mobil barang, yang turut memperparah kondisi permukaan tanah.
“Kami bukan minta muluk-muluk. Paling tidak dilakukan pengerasan atau perkerasan jalan, tidak harus diaspal. Kalau itu bisa dilakukan, kami masyarakat sudah sangat bersyukur,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan belum adanya sistem drainase di sepanjang jalan tersebut, yang menyebabkan air hujan langsung menggenang di badan jalan, mempercepat kerusakan dan menciptakan genangan lumpur berat.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui dinas terkait dapat segera meninjau langsung lokasi dan menjadikan kondisi jalan di Sarah Gale sebagai prioritas pembangunan infrastruktur desa. Mereka juga menginginkan ada kehadiran pemerintah yang tidak sekadar turun saat kampanye atau survei, tetapi benar-benar merealisasikan pembangunan yang dibutuhkan warga daerah terpencil.
“Garang untuk Aceh Timur bukan hanya beres-beres, tetapi benar-benar diselesaikan. Jalan ini adalah urat nadi kami. Jika ini terus dibiarkan, bagaimana perekonomian kami bisa bergerak?” ucap seorang warga lainnya dengan nada kesal.
Di tengah berbagai keterbatasan, masyarakat desa tetap aktif menjaga jalur ini agar tetap bisa dilewati, meski hanya dengan gotong-royong dan peralatan seadanya. Namun demikian, beban perawatan jalan tak seharusnya ditanggung warga sendiri, mengingat keberadaan jalan ini vital tidak hanya bagi kebutuhan lokal tetapi juga distribusi hasil pertanian antardesa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terkait rencana penanganan jalan rusak di wilayah Sarah Gale. Warga berharap, di tengah gencarnya pembangunan daerah, kebutuhan dasar seperti akses jalan desa tidak luput dari perhatian. (*)





































