Subulussalam | 23 Mei 2025 – Suasana Jumat sore terasa lebih hangat dan penuh berkah di Panti Asuhan Aroyan, Desa Lae Mbersih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. Di sana, sosok sederhana namun berhati mulia, Ratna Dewi Idris Manik, kembali menjalankan rutinitas mulianya—memberikan santunan dan makanan kepada anak-anak yatim.
Ratna Dewi Idris Manik bukan pejabat, bukan pula tokoh publik terkenal. Ia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang juga menjalankan usaha kosmetik daring bernama Ratna Olshop. Namun, di balik kesederhanaannya, tersembunyi kepedulian yang luar biasa. Setiap hari Jumat, tanpa gembar-gembor, ia mendatangi panti asuhan untuk berbagi rezeki dengan anak-anak yatim.
Kegiatan ini telah menjadi kebiasaannya yang dilakukan secara rutin. Bahkan, tak banyak yang mengetahui aktivitas sosialnya ini karena dilakukan secara diam-diam, tanpa mengharapkan sorotan publik. Baginya, Jumat adalah waktu terbaik untuk bersyukur dan menebar kebaikan.

“Saya hanya ingin berbagi dari apa yang Allah titipkan kepada saya,” ujar Ratna singkat ketika ditanya tentang motivasinya.
Santunan yang diberikan bukan sekadar materi, tetapi juga perhatian dan kasih sayang yang tulus, yang sangat berarti bagi anak-anak di Panti Aroyan. Pemilik panti, Sabirin Siahaan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian Ratna.
“Kami sangat bersyukur ada sosok seperti Bu Ratna. Jarang sekali ada orang yang secara konsisten datang setiap Jumat membawa makanan dan menyantuni anak-anak yatim. Padahal beliau hanya seorang pedagang online,” ujar Sabirin.
Akun Facebook-nya, Ratna Olshop, juga menjadi sarana ia menjajakan dagangannya—berbagai produk kosmetik yang diminati pelanggan. Meski bergerak di dunia usaha yang penuh persaingan, Ratna percaya bahwa keberkahan datang dari rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.
Semangatnya dalam berusaha dan berbagi menjadi inspirasi, bahwa kesuksesan bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang kebermanfaatan.
Semoga usaha Ratna Olshop terus berkembang dan menjadi pilihan utama pecinta kosmetik. Dan semoga keteladanan Ratna Dewi Idris Manik menjadi pengingat bahwa siapa pun bisa menjadi pahlawan kebaikan—dengan hati yang tulus dan aksi nyata.













































