Langsa – Suasana semarak terasa di Aula Bea Cukai Langsa, Senin (25/8/2025), saat ratusan pelajar dan tamu undangan menyaksikan puncak acara Bea Cukai Langsa Festival (BELFEST) 2025. Mengusung tema Clash of Customs, ajang ini menghadirkan kompetisi pengetahuan yang mempertemukan 84 siswa-siswi berprestasi dari 16 sekolah tingkat SMA/SMK/MAN sederajat se-Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Gelaran yang berlangsung melalui lima babak penuh ketegangan itu akhirnya menobatkan SMAN 1 Langsa sebagai juara pertama. Posisi kedua diraih SMA Unggul Aceh Timur, disusul MAN Insan Cendekia Aceh Timur di peringkat ketiga. Panitia juga menetapkan juara harapan I dan II untuk sekolah yang mampu bersaing hingga tahap akhir.
Keceriaan terpancar jelas di wajah para pemenang saat menerima hadiah berupa uang tunai, plakat, dan piagam penghargaan. Bagi para siswa, kemenangan bukan hanya soal prestasi akademis, tetapi juga pengalaman berharga dalam berkompetisi sehat. “Kami senang sekali bisa tampil di BELFEST, bukan hanya adu cepat menjawab soal, tapi juga belajar kerja sama dan menambah wawasan tentang peran Bea Cukai,” ujar salah seorang peserta.
Selain lomba Clash of Customs, rangkaian festival juga menampilkan ajang Pemilihan Duta Bela 2025. Para finalis diharapkan mampu menjadi agen perubahan sekaligus influencer positif di kalangan pelajar, terutama dalam menyosialisasikan bahaya rokok ilegal dan pentingnya mencegah peredaran barang selundupan. Gelar Duta Bela Putra 2025 jatuh kepada Muhammad Rafif Akhdan dari SMA Unggul Aceh Timur, sementara Duta Bela Putri 2025 diraih Sella Amanda dari SMAN 1 Langsa.
Kehadiran para pejabat instansi terkait semakin menegaskan pentingnya kolaborasi dalam edukasi kepabeanan. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala KPPN Langsa Anonom, Kepala KPP Langsa Puguh Yuli Setiawan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Langsa Indra Sakti, serta Kepala BSI KC Ahmad Yani Langsa Husin Purba.
Kepala KPPBC TMP C Langsa dalam sambutannya menyampaikan bahwa BELFEST tidak sekadar lomba, tetapi juga wadah menumbuhkan generasi muda yang sadar hukum dan memiliki kepedulian terhadap bangsa. “Kami ingin anak-anak muda memahami bahwa tugas Bea Cukai tidak hanya soal pajak, tetapi juga melindungi masyarakat dari ancaman barang ilegal,” ujarnya.
BELFEST 2025 pun ditutup dengan riuh tepuk tangan dan semangat para pelajar yang telah melewati hari panjang penuh kompetisi. Festival ini menjadi pengingat bahwa edukasi kepabeanan bisa dikemas secara kreatif, menyenangkan, dan dekat dengan generasi muda. Semangat itulah yang diharapkan terus berlanjut, agar para pelajar mampu menjadi teladan sekaligus garda terdepan dalam menjaga negeri dari praktik ilegal. (*)