Singkil — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Daerah Pemilihan 9, Hadi Surya, menggelar kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, pada Senin, 2 Juni 2025. Kegiatan penyerapan aspirasi tersebut berlangsung di Cafe Rizki Haikal, kedai milik Tasnibar atau Bang Bar, tokoh masyarakat Kuala Baru sekaligus sahabat lama Hadi Surya.
Dalam kegiatan itu, hadir Camat Kuala Baru Mansurdin, SE, sejumlah keuchik, tokoh masyarakat, nelayan, serta Amirullah Djamil, senior Hadi Surya semasa kuliah di Jurusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala. Kehadiran Amirullah menjadi simbol kesinambungan perjuangan lintas generasi dalam memperjuangkan kemajuan wilayah terpencil seperti Kuala Baru.
Masyarakat menyampaikan sejumlah persoalan penting, terutama terkait infrastruktur jalan dan status lahan. Salah satu tuntutan utama adalah percepatan pembangunan jalan penghubung Kuala Baru – Singkil. Warga Gampong Kayu Menang bahkan bersedia menyerahkan tanah tanpa menuntut ganti rugi sebagai bentuk dukungan atas pembangunan akses vital tersebut.
Selain itu, di ruas Trumon – Kuala Baru, terdapat 11 jembatan yang sempat rusak berat, namun baru enam di antaranya yang berhasil diperbaiki. Lima jembatan lainnya belum bisa difungsikan karena kendala regulasi, khususnya karena lokasi jembatan berada di kawasan hutan lindung. Masyarakat mengusulkan agar pembangunan abutment beton dilakukan guna menghindari pelebaran lahan, dan penggunaan jembatan bailey untuk tiga titik jembatan besar yang belum diperbaiki.
Isu pendangkalan muara juga menjadi perhatian utama, mengingat lebih dari 90% penduduk Kuala Baru menggantungkan hidup sebagai nelayan. Perahu-perahu nelayan kerap kandas saat air surut, bahkan insiden tragis sempat terjadi hingga menelan korban jiwa. Warga meminta agar pemerintah membangun pelabuhan nelayan yang layak serta melakukan pengerukan muara agar arus lalu lintas laut kembali aman.
Usulan pembangunan dermaga penyeberangan dari Kuala Baru ke Pulau Banyak turut disampaikan dalam forum tersebut. Warga menilai jarak tempuh dari Kuala Baru ke Pulau Banyak hanya sekitar dua jam, jauh lebih cepat dibandingkan melalui jalur Singkil yang membutuhkan waktu lebih dari empat jam. Dengan adanya dermaga, Kuala Baru berpotensi menjadi simpul ekonomi baru yang menghubungkan Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Pulau Banyak.
Masalah tumpang tindih status lahan dengan kawasan hutan lindung juga menjadi sorotan. Banyak warga mengaku memiliki sertifikat tanah resmi yang kemudian pada tahun 2015 dinyatakan masuk dalam kawasan hutan lindung. Warga berharap adanya kepastian hukum dan pelepasan lahan agar bisa dimanfaatkan kembali untuk kegiatan perkebunan dan perikanan sebagai sumber penghidupan.
Nelayan Kuala Baru juga menyuarakan kebutuhan akan pembangunan pabrik es. Minimnya pasokan es membuat hasil tangkapan sulit terjaga kualitasnya, terutama saat panen sedang tinggi. Selain itu, warga berharap penyelesaian pembangunan abutment jembatan di Desa Kuala Baru Sungai segera direalisasikan. Dengan ketersediaan anggaran DOKA sebesar Rp550 juta, masyarakat mendorong agar jembatan yang menghubungkan ke Puskesmas dan Kantor Camat itu dapat segera difungsikan.
Dalam sambutannya, Hadi Surya mengapresiasi keterbukaan masyarakat Kuala Baru dalam menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan seluruh masukan yang diterima akan diperjuangkan melalui Komisi III DPRA yang bermitra kerja dengan Bappeda Provinsi Aceh.
“Semua masukan ini sangat penting dan realistis. Insya Allah akan saya kawal agar masuk dalam skema perencanaan pembangunan Pemerintah Aceh, baik melalui APBA maupun sumber dana lainnya,” tegas politisi Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Sekretaris Komisi III DPRA itu.
Amirullah Djamil yang turut hadir sebagai sahabat dan senior Hadi Surya menyampaikan kebanggaannya. Ia menyebut Hadi sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat dari daerah-daerah pinggiran, bahkan harus menyeberangi sungai menggunakan rakit demi hadir di tengah-tengah rakyat.
“Sebagai orang yang pernah belajar di kampus yang sama, saya tahu Hadi punya semangat kuat untuk membela masyarakat. Saya datang ke sini bukan hanya sebagai undangan, tapi sebagai bentuk dukungan moral,” ujar Amirullah.
Camat Kuala Baru, Mansurdin SE, menyambut baik pelaksanaan reses tersebut dan berharap aspirasi yang disampaikan masyarakat Kuala Baru dapat segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Aceh untuk mempercepat pembangunan wilayah pesisir yang selama ini masih tertinggal. (*)