Gayo Lues — Mengantisipasi tren peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan influenza lainnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, untuk memperkuat pemantauan dan sistem kewaspadaan dini di daerah. Imbauan ini dikeluarkan menyusul surat edaran dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh nomor 400.7.8.3/1342.
Kepada RSUD Gayo Lues dan seluruh puskesmas yang beroperasi di wilayah kabupaten, Dinas Kesehatan Gayo Lues menekankan pentingnya pemantauan situasi terkini melalui saluran informasi resmi dari pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekaligus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan lonjakan kasus, termasuk potensi kejadian luar biasa (KLB).
Puskesmas dan rumah sakit juga diinstruksikan untuk rutin memantau dan memverifikasi tren kasus ILI (Influenza Like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections) melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) serta pelaporan surveilans sentinel ILI-SARI. Jika terjadi indikasi peningkatan signifikan atau potensi KLB, fasilitas kesehatan diminta segera melapor dalam waktu kurang dari 24 jam melalui aplikasi SKDR.
“Koordinasi lintas program dan lintas sektor sangat penting dalam upaya penanggulangan kasus ISPA. Kami mengimbau seluruh petugas kesehatan untuk menjaga kesehatan pribadi dan tetap sigap memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar salah satu pejabat Dinas Kesehatan Gayo Lues saat dikonfirmasi, Kamis, 6 November 2025.
Dalam upaya pencegahan, masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga gaya hidup sehat. Dinas Kesehatan mengingatkan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker terutama saat sakit atau berada di kerumunan, serta menjaga etika batuk dan bersin.
Jika seseorang mulai menunjukkan gejala ISPA seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas, disarankan segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, terlebih bila memiliki riwayat kontak dengan orang sakit atau berasal dari wilayah dengan risiko tinggi.
Selain upaya penanganan secara medis, masyarakat juga diimbau untuk menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan bergizi seimbang, memperbanyak konsumsi air putih, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga ringan.
Melalui langkah kolektif ini, Dinas Kesehatan Gayo Lues berharap potensi lonjakan kasus ISPA dapat dicegah, sekaligus memperkuat kapasitas deteksi dan respon cepat terhadap masalah kesehatan yang mungkin muncul di seluruh wilayah kabupaten. (Abdiansyah)












































