Jakarta (27/08/2025) – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) bersama organisasi kepemudaan Cipayung lintas agama, Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, dan The Voice of Istiqlal (VOIST) menyelenggarakan Youth Harmony 2025 dengan mengusung tema “Strengthening Harmony, Celebrating Independence Day of Indonesia”.
Acara ini menghadirkan ratusan pemuda lintas agama dan perwakilan organisasi, seperti GMKI, HIKMAHBUDHI, HMI, KCBI, PSMTI, ISKA, ANSOR serta PMII, dan diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Kegiatan yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, dibuka dengan registrasi peserta pada pukul 13.00 WIB. Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Direktur The Voice of Istiqlal, Bapak Mulyono Lodji, dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Bapak Dr. M. Adib Abdushomad.
Sesi stadium general disampaikan oleh Dr. M. Adib Abdushomad, yang menekankan pentingnya toleransi dan kerukunan umat beragama sebagai landasan persatuan bangsa. Seusai ISHOMA, para peserta melakukan tur lantai utama Masjid Istiqlal yang dipandu oleh tim humas VOIST, dilanjutkan dengan Dialog Lintas Agama bertema “Dari Istiqlal ke Katedral: Jejak Toleransi dalam Kebersamaan”.
Dialog menghadirkan perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan lintas iman, termasuk GMKI, PMII, HIKMAHBUDHI, KCBI, ANSOR, serta tokoh lintas agama seperti Dr. Paulus Tasik Galle’ dari Kementerian Agama. Diskusi membahas isu-isu aktual seperti intoleransi di ruang digital, kebijakan pendirian rumah ibadah, serta implementasi PBM No. 8 dan 9 Tahun 2006.
Usai diskusi, peserta melakukan kunjungan ke Terowongan Silaturahmi Istiqlal–Katedral sebagai simbol nyata jembatan persaudaraan antar umat beragama.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Harmoni Pemuda Lintas Agama, yang dipimpin oleh Satya Graha, perwakilan PB PMII selaku Ketua Biro Kemitraan dan Kerjasama Internasional. Deklarasi ini kemudian diikuti oleh perwakilan organisasi pemuda lintas agama dan 150 peserta lainnya. Isi deklarasi menegaskan komitmen pemuda lintas agama untuk menjaga persatuan bangsa, menolak segala bentuk kekerasan dan intoleransi, serta memperkuat dialog dan kerjasama lintas iman demi terciptanya Indonesia yang damai, adil, dan berkeadilan menuju Indonesia Emas 2045.
Naskah deklarasi ditandatangani oleh perwakilan organisasi pemuda yang hadir, antara lain: Combyan Lombongbitung (GMKI),
Eric Fernando (KCBI), Dahnan (HIKMAHBUDHI),
H. Ahmad Luthfi (ANSOR),
Muhammad Arsyi Jailolo (PB HMI), Satya Graha H. (PB PMII), Dr. Paulus Tasik Galle’ (Kementerian Agama), Ghulam Algiffary (UII).
Acara ditutup dengan dokumentasi bersama di Lapangan Terowongan Silaturahmi. Youth Harmony 2025 menjadi momentum penting bagi generasi muda lintas agama untuk meneguhkan komitmen kebangsaan, merawat persaudaraan, serta merayakan kemerdekaan dengan semangat toleransi. (*)