MoU Diabaikan, Aceh Diremehkan: Presma UIN Ar-Raniry Tuding Menteri Pertanian Memperpanjang Luka Hubungan Pusat–Aceh

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 26 November 2025 - 00:23 WIB

50157 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh — Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Tengku Raja Aulia Habibie, mengecam keras pernyataan Menteri Pertanian RI yang menuding impor 250 ton beras ke Sabang sebagai kegiatan ilegal. Habibie menilai ucapan tersebut sebagai bentuk penghinaan terbuka terhadap Aceh, sekaligus bukti bahwa pemerintah pusat kembali menunjukkan ketidakseriusannya menghormati MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Kegiatan bongkar muat pada 20 November 2025 dilakukan secara terang-terangan di Pelabuhan CT-1 Sabang, disaksikan oleh Wali Kota Sabang, Kapolres, Komandan Lanal, pimpinan BPKS, serta Bea Cukai. Dengan fakta sejelas itu, tuduhan ilegal dianggap sebagai fitnah yang tidak dapat ditoleransi.
Habibie menyatakan bahwa pernyataan Menteri Pertanian bukan hanya keliru, tetapi merupakan tindakan yang mencederai Aceh secara langsung.

“Aceh sudah terlalu sering diperlakukan seolah tidak memiliki dasar hukum khusus. Padahal semua sudah diatur dengan jelas. Ketidakkonsistenan pusat hanya memperlebar jarak kepercayaan,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan bahwa tindakan pemerintah pusat tersebut adalah bentuk pelecehan terang-terangan terhadap Pasal 167–170 UUPA serta UU No. 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, yang memberikan dasar legal dan kewenangan penuh bagi Sabang dalam aktivitas perdagangan internasional.

Menurut Habibie, pernyataan ini menambah panjang daftar perilaku pusat yang sering bertindak seolah Aceh tidak memiliki kekhususan apa pun.
Ia menilai pusat secara berulang telah melangkahi perjanjian damai yang seharusnya menjadi dasar hubungan politik antara Aceh dan Indonesia.

“MoU Helsinki dan UUPA bukan catatan pinggir. Itu fondasi perdamaian. Tapi pusat berkali-kali bertindak seolah Aceh bisa diinjak kapan saja. Dan sekarang, seorang menteri menambah penghinaan baru,” katanya.

Habibie juga menyoroti sikap DPR RI dan DPD RI asal Aceh yang memilih bungkam ketika Aceh disudutkan.
Ia menyebut diamnya mereka sebagai bentuk pengkhianatan terhadap mandat rakyat.

“Saat Aceh diserang, mereka hilang. Tidak satu pun bersuara. Tapi kalau jabatan dan pencitraan di media sosial, mereka paling depan. Rakyat Aceh sudah muak dengan kepalsuan ini,”ujar Habibie.

Ia menegaskan bahwa keheningan para wakil Aceh di Senayan menjadi bukti bahwa sebagian besar dari mereka tidak memiliki keberanian maupun loyalitas terhadap Aceh. Yang mereka jaga hanya kursi, bukan rakyatnya.

Habibie meminta Menteri Pertanian segera mengklarifikasi dan bertanggung jawab atas ucapan yang telah mempermalukan Aceh secara nasional.

“Tidak ada pejabat yang boleh sembarangan menyerang kewenangan Aceh. Ini harus pertanggungjawaban, bukan sekadar permintaan maaf seadanya,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Habibie menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan berdiam diri terhadap upaya apa pun yang menggerus kekhususan Aceh.

“Setiap pelecehan terhadap Aceh adalah pelecehan terhadap perjanjian damai. Dan kami tidak akan tinggal diam,” tutupnya.

Berita Terkait

Bea Cukai Aceh Gelar Edukasi Antikorupsi di Pelabuhan Balohan Sabang
Petanque Gayo Lues Tampil Gemilang di Pra-PORA 2025, Amankan Tiket ke PORA Aceh Jaya 2026
Bea Cukai Aceh Jelaskan Prosedur dan Pengawasan atas Pemasukan Beras ke Sabang
Gubernur Aceh Lantik Jamaluddin, SH., M.Kn. sebagai Ketua Badan Reintegrasi Aceh 2025–2030
ASN Kementerian Agama Aceh Dr. Juliana Agani, S.Pd.I, M.Pd. Guru MTs Darul Ulum YPUI Banda Aceh Masuk Rekor MURI sebagai Penulis Puisi Etnik Nusantara untuk Dunia
Status Bendera Bulan Bintang Secara Hukum Belum Final Maka Jangan Di Kibarkan Karena Berpotensi Menimbulkan Gangguan Stabilitas Keamanan
Kanwil Bea Cukai Aceh Hadiri Seminar Nasional Ekspor Impor Berbasis Komoditi Lokal, Perkenalkan Portal OSI UMKM
Bea Cukai Aceh Imbau Masyarakat Waspadai Jasa Unlock IMEI iPhone Inter

Berita Terkait

Rabu, 26 November 2025 - 04:32 WIB

Longsor dan Banjir Landa Puluhan Titik di Kebumen Akibat Cuaca Ekstrem

Rabu, 26 November 2025 - 04:27 WIB

Tim Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Gampong Paya Bujok Seuleumak

Rabu, 26 November 2025 - 04:21 WIB

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kota Langsa Akibat Hujan Deras Berhari-hari

Selasa, 25 November 2025 - 23:54 WIB

Operasi SAR Dihentikan, Banjarnegara Berduka dan Bersiap Pulih

Selasa, 25 November 2025 - 19:58 WIB

Warga Sarah Gale Pantai Bidari Keluhkan Jalan Rusak Parah, Minta Pemerintah Lakukan Pengerasan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:44 WIB

Gempa M4,3 Guncang Gayo Lues pada Malam Hari, Getaran Terasa Ringan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:41 WIB

Gempa M5,3 Guncang Pidie Jaya Pagi Hari, Terasa hingga Banda Aceh

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Gempa M4,1 Guncang Tenggara Sinabang, Warga Merasa Getaran Ringan

Berita Terbaru