Kebumen – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Kebumen pada 23 hingga 24 November 2025 menyebabkan terjadinya bencana alam di puluhan titik. Data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Kebumen mencatat terjadinya tanah longsor, banjir, serta dampak cuaca ekstrem yang tersebar di sejumlah kecamatan, dengan wilayah terdampak mencapai luas hampir 475 hektare.
Tanah longsor dilaporkan terjadi di lima kecamatan, yang meliputi sembilan desa dengan total 20 titik kejadian. Sementara itu, banjir terjadi di tiga kecamatan, mencakup 17 desa pada 17 titik. Selain itu, satu kejadian cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang tercatat melanda satu kelurahan yang berada di satu kecamatan.
Meski tidak ada laporan korban jiwa, bencana ini berdampak langsung terhadap ribuan warga. Tanah longsor mengganggu aktivitas 16 kepala keluarga atau 61 jiwa, sedangkan banjir merendam permukiman 1.745 kepala keluarga yang terdiri dari 7.629 jiwa. Cuaca ekstrem di satu wilayah menyebabkan seorang kepala keluarga dengan empat jiwa mengalami kerugian ringan. Hingga kini, tidak ada warga yang dilaporkan mengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa titik banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Namun, kondisi berbeda terjadi di wilayah rawan longsor, khususnya di sekitar tebing sungai dan lereng perbukitan, yang masih mengancam sejumlah rumah warga. Sejumlah jalur penghubung antar desa sempat tertutup material longsoran, meski sebagian telah dibersihkan secara gotong royong oleh warga dan relawan kebencanaan.
BPBD Kabupaten Kebumen, bersama unsur relawan dan instansi terkait, menerjunkan personel untuk melakukan penyisiran serta penanganan darurat di lokasi terdampak. Pemantauan terus dilakukan guna mengantisipasi dampak susulan, mengingat kondisi cuaca masih belum stabil dan potensi hujan lebat masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Sejumlah langkah tanggap darurat telah dilakukan, antara lain pembaruan data kerusakan dan dampak di lapangan, pengiriman peralatan evakuasi serta logistik penunjang ke titik-titik terdampak, dan pendirian dapur umum di wilayah yang membutuhkan. BPBD juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Dinas Sosial, dan pemerintah setempat guna mempercepat proses pemulihan.
Hingga kini, kerusakan serta kerugian material masih dalam proses pendataan dan verifikasi. Warga yang terdampak mendapat pendampingan langsung dari petugas, dan secara bertahap akan mendapat bantuan sesuai dengan tingkat kerusakan dan kebutuhan.
BPBD Kabupaten Kebumen mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan memantau informasi cuaca dari sumber resmi. Masyarakat yang tinggal di dekat tebing, bantaran sungai, atau kawasan rawan longsor diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjauh dari area berisiko tinggi, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi lama.
Warga juga diingatkan untuk segera melapor apabila melihat tanda-tanda bencana seperti retakan tanah di lereng atau peningkatan debit air sungai secara drastis. Untuk kondisi darurat, BPBD dapat dihubungi melalui nomor layanan darurat 0811-2646-112.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam meminimalkan risiko bencana. Seluruh elemen diharapkan terus bersinergi menjaga keselamatan dan ketertiban di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi beberapa hari ke depan. Informasi resmi dan pembaruan perkembangan situasi akan terus diumumkan secara berkala oleh BPBD Kebumen.





































