BANDA ACEH | Dilantiknya Sekda Aceh Bustami Hamzah sebagai Pj Gubernur oleh Mendagri atas nama Presiden RI seakan memberi harapan baru bagi masyarakat Aceh untuk terbebas dari carut marut yang mendera Pemerintah Aceh satu semester terakhir. Namun, dibalik asa rakyat Aceh itu, drama demi drama birokrasi juga tak dapat dipungkiri, dan lakon 2(dua) kaki birokrat dengan ambisi mempengaruhi dan menguasai kepemimpinan yang ada juga tak dapat dipungkiri.
Tak ada kata setia, yang ada hanya kepentingan semata. Begitulah kisah yang menerpa dunia birokrasi Aceh dengan sejuta drama pejabat birokrat untuk mendapatkan kepercayaan pemimpin yang berkuasa.
Diduga, sosok pejabat eselon II B yang dulu menjadi pembisik utama yang mempengaruhi berbagai kebijakan Achmad Marzuki saat menjabat Pj Gubernur Aceh kini kembali mencoba memainkan peran drama klausal untuk mendapatkan kepercayaan pimpinananya. Sebut saja pejabat itu bernama Toserba, tapi ini tentu bukan nama sebenarnya.
Toserba atau toko serba ada dikenal menyediakan layanan penjualan barang yang lengkap dengan harga terjangkau hingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendominasi pasar. Di dunia birokrasi Pemerintahan Aceh sosok pejabat eselon IIB dengan kemampuan menjilat pimpinan dengan segudang bujuk rayu ini juga sejak beberapa waktu lalu sudah mendesain alur cerita untuk kembali mampu mempengaruhi kepemimpinan baru Aceh di bawah komando Bustami Hamzah.
“Masih ingat dengan pejabat eselon IIB yang berjuluk Toserba? Sosok yang dulu mendominasi kepemimpinan Achmad Marzuki? Kini, Toseba sudah banting stir langsung mendekati Pak Bustami, dengan sibuk mengurus pelantikan bustami di Jakarta,” beber sumber terpecaya di Banda Aceh, Rabu 13 Maret 2024.
Sebagai birokrat senior, tentunya tak mudah bagi Toserba untuk mempengaruhi sosok Bustami. Namun, ternyata dia tak kehilangan akal bulus begitu saja. Melalui partner utamanya berinisial D di DPRA, Toserba sudah mulai menjalankan rencana mendekati ketua DPRA Zulfadhli.
“Toserba pasti mengunakan kawan akrabnya D untuk mendekati ketua DPRA agar dia tidak di singkirkan. Kemudian, Toserba akan mengunakan salah satu pimpinan DPRA yang juga teman dekat Toserba untuk bicara dengan Pak Bustami agar dia diberikan ruang untuk tetap eksis,” ujar sumber itu sembari meminta agar identitasnya dirahasiakan demi privasi.
Jadi, lanjut sumber itu, selama ini Toserba ini berhasil main 2 kaki, di satu menjelekan Pak AM ke Pak Bustami. “DI satu sisi, Toserba ini menjelekan Pak Bustami ke pak AM. Toserba ini pula yang mengarahkan salah satu pejabat SKPA untuk mensupport perlawanan terhadap Pak Bustami seperti demo dan sebagainya. Sehingga pejabat SKPA tertentu diberi akses khusus jika perlu berjumpa mantan Pj Gubernur,” jelasnya.
Menurut sumber itu, jika Pj Gubernur Aceh yang baru dilantik Bustami Hamzah tidak jeli maka kemungkinan akan terjebak dengan skenario bulus Toserba seperti halnya AM tempo hari.
“Pak Bustami harus segera menutup ruang bagi Toserba, apa bila pemerintahannya mau lancar dan tidak terjebak seperti Pak AM. Jika tidak maka harapan masyarakat Aceh yang selama ini digantungkan kepada Pak Bustami akan menjadi hampa dan tak akan berjalan di bawah pengaruh dan skenario licik Toserba,” pungkasnya.
Hanya itu? Tunggu dulu. Jika ditelusuri ke belakang Toserba pula lah yang ternyata memainkan peran hingga Bustami terpental dari jabatan Komut Bank Aceh Syariah dan menghambat salah satu calon pejabat Dinas Pengelola Keuangan Aceh (DPKA) untuk dilantik padahal sudah melalui proses seleksi terbuka. ”
“Dari dulu Toserba ini selalu dekat dengan gubernur, termasuk waktu Pak Nova dan Pak Taqwalah, Toserba juga menjadi pemainnya, dan merekalah yang menghajar Pak Bustami,”bebernya.
Tapi, apakah Pj Gubernur Aceh yang baru Bustami Hamzah menyadari hal itu atau bahkan akan tergelincir ke lubang yang sama di bawah skenario Toserba. “Ya, mudah-mudahan beliau (Bustami Hamzah)selamat dari hegemoni dan pengaruh Toserba cs, sehingga mampu mewujudkan harapan rakyat Aceh nantinya,”tutup sumber tersebut. (RED)