Terlahir dengan nama Junaidi tanggal 20 Agustus 1980 di Gampong Sentosa Kec. Mutiara Kab. Pidie lalu populer dengan nama Junaidi Surya di kalangan publik Banda Aceh dan khususnya di Kabupaten Pidie. Surya adalah nama ayah kandungnya; H. Surya.Gunawan pedagang dan tokoh senior di Kota Beureunuen.
Kini sosok penggiat informasi, literasi dan organisasi sejak sekolah itu terpilih menjadi salah satu anggota Komisi Informasi Aceh Periode 2025-2029 usai ditetapkan oleh Komisi I DPRA Aceh, Selasa 20 Januari 2025.
Potensi kompetensi dan akademiknya telah tampak sejak di bangku SD Negeri Jaman Beureuneun. Hampir selalu meraih peringkat 1 juara kelas serta nilai lulusan EBTA/EBTANAS tertinggi di sekolah dasarnya.
Pria yang cukup fasih berbicara bahasa Inggris dan Arab sekaligus ini adalah alumnus MTsS Dayah Jeumala Tahun 1995 dengan nilai akademik tertinggi saat ujian EBTA/EBTANAS serta beberapa kali menjadi Juara Umum Akademik di Dayah Jeumala Amal, Lung Putu, Pidie Jaya
Melanjutkan sekolah atas di SMU 4 Banda Aceh. Junaidi Surya yang tinggal kost berpindah-pindah dari Merduati, Neusu Jaya lalu Beurawe di Banda Aceh itu juga pernah jadi Ketua OSIS SMU4 Banda Aceh Tahun 1998. Suatu capaian tersendiri mengingat dia adalah pelajar dari luar ibukota Provinsi. Dan kembali meriah nilai EBTANAS tertinggi jurusan IPS.
Dunia advokasi, informasi dan politik kampus semasa kuliah di Fakultas Ekonomi USK makin mengasah manajemen relasi dan komunikasinya. Ada banyak jabatan dan kepanitiaan kampus yang diembannya. Termasuk mengikuti seminar dan agenda mahasiswa nasional di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sejak mahasiswa, sosok ramah dan fleksibel ini sudah terbiasa berhadapan dengan pajabat tinggi daerah mulai Gubernur, petinggi Kodam, Polda dan Dinas terkait perijinan dan dukungan dana kegiatan kemahasiswaan dan pengabdian kemasyarakatan.
Sebagai putra Pidie yang terkenal dengan semangat bisnisnya. Junaidi Surya bercerita saat mahasiswa pernah menjadi pedagang baju Koko Muslim jelang lebaran dari rumah ke rumah dosennya, koleganya dan saudaranya di kota Banda.
Kejadian Tsunami Aceh 2004 membawa pengaruh baru baginya. Menjadi relawan kemanusiaan di kantor persimpangan Lueng Bata selama dua minggu. Lalu berjumpa para Jurnalis Media Mainichi Shinbun Jepang dan menjadi penerjemah dan pemandu mereka selama dua bulan penuh mengelilingi Aceh.
Karinya selama masa rehab Aceh berlanjut menjadi staf Swiss Development & Cooperation Kantor Cabang Banda Aceh dan ikut menfasilitasi akomodasi homestay bagi petinggi misi Aceh Monitoring Mission Eropa paska Damai MoU Helsinki Aceh 2005.
Kemudian menjadi Manajer Transportasi Media Centre Program Peringatan 1 tahun Tsunami Aceh joint Program Media Centre BRR Aceh-Nias dan UN-Ops.
Rasa peka sosialnya dan tata kelola organisasinya makin terasah saat menjabat sebagai Branch Manager LSM Keumang Aceh Besar-WFP (World Food Programme) joint program penyaluran bahan makan dasar bagi ribuan korban Tsunami di 32 shelter/barak wilayah Aceh Besar tahun 2006.
Junaidi Bersama Mr. Koichi Staf Konsulat Jepang di Medan. Peringatan Ke-20 Tsunami Aceh Tahun 2024 di Mesjid Raya Baiturrahman.
Kemudian bekerja sebagai Asisten Fasilitator Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie tahun 2009 dalam program PNPM Kemendagri dukungan World Bamk di masa pemerintahan Presiden SBY.
Sejak tahun 2010 s.d 2021 berkarir di Bank Syariah Mandiri Aceh. Menjadi project staf pembukaan unit Sigli, Beureunuen dan Meuredue tahun 2010-2012. Pernah bertugas di Cabang Lhokseumawe lalu mengambil opsi program pensiun dini di tahun 2021 tepat sebelum merger Bank BSI dengan jabatan terakhir sebagai Business Banking Relationship Manager di Area Aceh.
Selama di bank. Junaidi juga aktif menjadi panitia penyaluran dana CSR dan Zakat perusahaan ke masyarakat. Memfasilitasi kerjasama dengan pemda, kampus, organisasi dan paguyuban serta melayani audiensi mahasiswa yang butuh data penyusunan skripsi dan tesis.
Di rentang periode 2019-2021. Junaidi Surya juga menjadi Dosen Praktisi Prodi Ekonomi Syariah di USK dan UIN Ar-Raniry serta Instruktur Soft Skill Training di BLK Banda Aceh.
Usai berkarir di bank, Junaidi Surya bekerja sebagai Konsultan Keuangan dan Pemberdayaan serta fasilitator program pemerintah seperti Agen Pemulihan Korban Narkoba dibawah supervsi BNN Pidie dan Pegiat Literasi program Pustaka Berbasis Inklusi Sosial Dinas Dispersip Pidie.
Selain itu, Junaidi Surya juga aktif sebagai penasehat/pengurus di beragam organisasi; Media online Gemarnews. DPP LSM JARA Pidie. Paguyuban IMPM Mutiara Raya Banda Aceh. Smart Institute Banda Aceh. Masyarakat Ekonomi Syariah Pidie. Syarikat Islam Pidie. GEPENTA Pidie. BKM Masjid Baitul Huda Blang Malu Pidie dan Ikatan Pemuda Kembang Tanjong.
Juga tergolong produktif menulis artikel/esai/opini di media online dengan ragam tema; agama, sosial budaya, humaniora dan olahraga. Beberapa opininya pernah tayang di Gemarnews. Portalsatu. Dialeksis dan Normal Press.
Sosok ramah dan energik ini juga mempunyai hobi baca buku, peminat sejarah dan geopolitik. Tercatat 101 judul buku koleksi pustaka pribadinya.
Dia juga sering diminta jadi MC/Moderator Acara berbekal kemampuan orasinya dalam kegiatan sosial keagamaan di lingkungannya.
Suami dari Ibu Putri Wahyuni, S.Pd Gurus SDN Jurong Mesjid Kembang Tanjong dengan dua anak putri mereka Jaihan Mahira, Medina Zahira adalah sosok multitalenta dengan ragam pengalaman; aktivis, pebisnis, organisatoris, instruktur pelatihan, fasilitator, karyawan LSM, staf NGO internasional, dosen praktisi, translator dan bankir syariah.
Kini beliau bersiap mengemban amanah dan tantangan baru sebagai anggota Komisi Informasi Aceh Periode 2025-2029 selama.4 tahun ke depan. Selamat!