IPELMAWAR Desak PT MGK Hentikan Aktivitas di Krueng Woyla Raya karena Dinilai Merusak Lingkungan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 12 September 2025 - 10:11 WIB

50619 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meulaboh – Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Woyla Raya (IPELMAWAR) Meulaboh, Syahrul, kembali menyampaikan sikap tegas terkait keberadaan PT. Megallanic Garuda Kencana (MGK) di kawasan Krueng Woyla Raya. Ia menegaskan bahwa PT MGK tidak boleh lagi melanjutkan aktivitasnya, karena keberadaan perusahaan tersebut telah meresahkan dan merugikan masyarakat.

“Kami sudah berulang kali menegaskan, dan hari ini kami pertegas kembali: PT MGK jangan lagi diberi ruang untuk beroperasi di Krueng Woyla Raya. Kehadiran perusahaan ini telah menghadirkan kerusakan lingkungan dan keresahan masyarakat. Sungai Krueng Woyla adalah urat nadi kehidupan warga Woyla, bukan tempat eksperimen bisnis yang merugikan rakyat,” kata Syahrul, Rabu (10/9/2025).

Syahrul menjelaskan, sungai Krueng Woyla adalah sumber utama kebutuhan hidup masyarakat: air bersih, irigasi pertanian, hingga perikanan. Namun, sejak adanya aktivitas perusahaan, kondisi sungai berubah signifikan—air menjadi keruh, berlumpur, bahkan dikhawatirkan tercemar bahan berbahaya.

“Masyarakat sudah merasakan dampaknya. Air yang dulu jernih, kini sulit digunakan. Aktivitas mandi, mencuci, bahkan mengairi sawah terganggu. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka generasi Woyla ke depan akan kehilangan sumber kehidupannya. PT MGK harus angkat kaki dari Krueng Woyla Raya,” tegasnya.

IPELMAWAR juga menyoroti sikap pemerintah daerah yang terkesan lamban dan terlalu cepat menyimpulkan kondisi air tidak tercemar, tanpa mempertimbangkan fakta lapangan yang dialami masyarakat.

“Kami kecewa dengan DLHK Aceh Barat yang cepat-cepat menyimpulkan sungai tidak tercemar. Sementara masyarakat sendiri merasakan air keruh, berlumpur, dan tidak layak pakai. Pemerintah jangan hanya mendengar laporan sepihak, tapi harus berpihak pada rakyatnya,” lanjut Syahrul.

Selain itu, IPELMAWAR menekankan bahwa pihaknya tidak anti terhadap investasi. Namun, investasi harus memberi manfaat, bukan kerusakan.

“Kami tegaskan, IPELMAWAR Meulaboh tidak pernah menolak kehadiran investor di Aceh Barat. Kami justru mendukung investasi yang sehat, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Tapi kami akan menolak keras perusahaan yang merusak lingkungan dan mengorbankan rakyat, seperti yang dilakukan PT MGK,” jelasnya.

IPELMAWAR juga mendesak DPRK Aceh Barat untuk segera mengambil sikap politik yang tegas, demi melindungi kepentingan masyarakat.

“DPRK jangan diam. Kalian dipilih rakyat, bukan perusahaan. Hentikan izin PT MGK, atau rakyat akan kehilangan kepercayaan pada wakilnya,” ujar Syahrul dengan nada tegas.

Syahrul menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberikan ruang hukum untuk mencabut izin usaha yang terbukti merusak lingkungan.

“Masyarakat Woyla hanya ingin hak dasarnya: air yang bersih, sungai yang lestari, dan lingkungan yang aman. Jika pemerintah tidak bertindak tegas, maka kami siap turun lebih besar untuk memperjuangkan hak rakyat,” pungkasnya.

Berita Terkait

HIMADISTRA CUP II Sukses Digelar: Club Twenty Four (UTU) Juara Usai Kalahkan SMANDA BOSQUE Lewat Drama Adu Penalti
Brimob Polda Aceh Lestarikan Nilai Kepahlawanan Lewat Ziarah dan Bhakti Sosial di Makam Teuku Umar
IPELMAWAR Meulaboh Serukan ORMAWAR Hentikan Kerja Sama dengan Perusahaan Perusak Lingkungan
Semangat Hari Sumpah Pemuda: Komandan Batalyon C Pelopor Peringati Maulid Nabi di Tanah Kelahiran
HIMADISTRA CUP II Resmi Dibuka: 54 Tim Futsal Se-Barat Selatan Aceh Ramaikan GOS Aceh Barat
Bea Cukai Meulaboh dan RRI Gelar Dialog Interaktif “Peluang Ekspor Tanpa Batas di Era Digital”
IPELMAWAR Meulaboh Minta Pemerintah Cabut Izin PT MGK di Krung Woyla
Tulang dan Kantong Jenazah Ditemukan di Proyek RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 23:22 WIB

Peredaran Rokok Ilegal di Mataram Meningkat, KPK-PD NTB Desak Bea Cukai Bertindak Tegas

Kamis, 20 November 2025 - 03:05 WIB

Transparansi Zakat ASN Ogan Ilir Disoal: Potensi Rp8 Miliar per Bulan, Pelayanan Baznas Dinilai Berbelit dan Tak Berpihak pada Rakyat Miskin

Selasa, 18 November 2025 - 02:22 WIB

Negara yang Terperosok dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:47 WIB

IWOI DPW Jateng Walk Out Dari Rapat Pemkab Jepara, Jawaban PLN dan Pemdes Dinilai Tidak Sesuai dan Penuh Kejanggalan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:24 WIB

Kebakaran SMA di Tebing Tinggi, DPRD Riau Minta Pemerintah Segera Bertindak

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:48 WIB

Kapolda Riau Ajak Polwan Tingkatkan Integritas dan Pelayanan Inklusif

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Kabid SMA Riau Klarifikasi Isu Seragam: “Tidak Pernah Tunjuk Penjahit, Itu Tanggung Jawab Orang Tua”

Rabu, 24 September 2025 - 17:17 WIB

Mifa Bersaudara Konsisten Dorong Kemajuan Ekonomi Aceh.

Berita Terbaru