Gowes ke Desa Lawe Harum, Kapolres Agara Serap Aspirasi dan Perkuat Kedekatan dengan Warga

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 19:22 WIB

50307 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane | Suasana hangat dan penuh keakraban tampak menyelimuti sebuah warung sederhana di Desa Lawe Harum, Kecamatan Deleng Pokhisen, Aceh Tenggara, Sabtu pagi, 24 Mei 2025. Bukan tanpa sebab, pagi itu Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri, S.H., S.I.K., M.I.K., bersama jajaran pejabat utama (PJU) Polres Aceh Tenggara menyambangi warga desa dalam kegiatan yang dikemas santai: gowes sambil bersilaturahmi.

Kegiatan tersebut bukan sekadar olahraga pagi biasa. Di balik kayuhan sepeda yang menyusuri jalan-jalan desa, tersimpan misi yang lebih besar: membangun kedekatan emosional antara aparat penegak hukum dan masyarakat akar rumput. Kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan humanis Polri, sekaligus sarana efektif menyerap langsung suara rakyat.

Setibanya di Desa Lawe Harum, rombongan Kapolres menghentikan laju sepeda di sebuah warung kopi yang menjadi tempat berkumpul warga setempat. Di sana, Kapolres Yulhendri tidak sekadar menyapa, melainkan juga duduk bersama warga, menyeruput kopi, dan berdialog dari hati ke hati.

“Tujuan kami gowes bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan masyarakat. Dengan hadir langsung ke tengah-tengah warga, kami bisa mendengar keluhan dan kebutuhan mereka secara langsung,” ungkap AKBP Yulhendri saat berbincang dengan wartawan.

Dalam percakapan itu, sejumlah warga menyampaikan keresahan mereka terhadap gangguan keamanan yang kadang muncul, seperti kenakalan remaja dan aktivitas mencurigakan di malam hari. Mereka juga menyampaikan harapan agar polisi lebih sering hadir di wilayah mereka, tidak hanya saat ada masalah, tetapi juga dalam keseharian.

Bagi Kapolres Yulhendri, pendekatan semacam ini adalah bagian dari komitmen institusinya untuk menjadikan Polri sebagai pelindung dan pengayom yang benar-benar dekat dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polres Aceh Tenggara akan terus membuka diri terhadap aspirasi dan kebutuhan warga di seluruh wilayah hukumnya.

“Kami ingin menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif tidak hanya dengan penindakan, tapi juga dengan kehadiran dan komunikasi aktif. Apalagi di wilayah pedesaan, kehadiran polisi yang bersahabat sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan gowes ini, menurutnya, juga menjadi simbol bahwa menjaga keamanan bukan hanya soal patroli dan razia, tapi juga soal membangun hubungan batin yang kokoh antara polisi dan rakyat.

Kehadiran Kapolres dan rombongan pagi itu disambut positif oleh masyarakat Desa Lawe Harum. Menurut Darwis, salah seorang tokoh masyarakat, kunjungan seperti ini sangat berarti bagi warga.

“Kami merasa dihargai. Biasanya masyarakat hanya melihat polisi dari jauh atau saat ada masalah. Tapi sekarang, Pak Kapolres datang sendiri, duduk bersama kami, dan mendengar langsung. Ini membuat kami merasa aman dan diperhatikan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin, tidak hanya oleh pimpinan tertinggi di kepolisian daerah, tetapi juga oleh seluruh jajaran hingga tingkat bawah.

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama antara jajaran Polres dan warga, serta penyampaian pesan-pesan kamtibmas. Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan keamanan dan tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian.

“Bersama masyarakat, kami percaya keamanan akan lebih mudah tercipta. Polri tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dan kepercayaan masyarakat adalah kunci,” pungkas AKBP Yulhendri.

Melalui kegiatan sederhana namun bermakna ini, Polres Aceh Tenggara kembali menunjukkan bahwa pendekatan humanis adalah jalan terbaik untuk membangun rasa aman dan kepercayaan publik. Di tengah tantangan zaman dan perubahan sosial yang cepat, kehadiran polisi yang dekat, terbuka, dan empatik adalah harapan sekaligus kebutuhan masyarakat hari ini.

(Laporan: Sadikin )

Berita Terkait

PN Kutacane dan MAA Aceh Tenggara Teken Kerjasama Penyelesaian Sengketa Perdata dan Pidana Lewat Jalur Adat
Bupati Salim Fakhry Tetapkan Lawe Sagu Hulu Jadi Desa Binaan Gammawar, Dorong Optimalisasi Program PKK
Bupati Aceh Tenggara Dorong Pembangunan Jembatan Strategis di Kayu Belin untuk Atasi Banjir dan Tingkatkan Konektivitas
Polres Aceh Tenggara Buka Kanal Laporan Langsung untuk Perangi Narkoba di Tingkat Desa
Bupati Aceh Tenggara Instruksikan Pemanfaatan Waktu Malam untuk Pembentukan Karakter Siswa
Polres Aceh Tenggara Amankan Pengedar Sabu di Desa Pulonas Baru, Lawe Bulan
Tragedi Api di Ngkeran, Enam Rumah Terbakar, Warga Terpaksa Mengungsi
Pengedar Sabu Dibekuk Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Aceh Tenggara di Desa Amaliah”