KUTACANE – Upaya pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam meningkatkan kualitas pendidikan kembali ditegaskan lewat aksi nyata. Sabtu (1/11), Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, SE., MM., melakukan kunjungan kerja ke sejumlah satuan pendidikan di Kecamatan Lawe Alas dan Babul Rahmah. Turut mendampingi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara, Julkifli, S.Pd., M.Pd., serta jajaran pejabat daerah lainnya.
Kunjungan bertajuk monitoring dan evaluasi tersebut difokuskan pada peninjauan sarana prasarana pendidikan, kedisiplinan tenaga pendidik, pelayanan pendidikan, serta interaksi langsung dengan guru dan siswa. Beberapa sekolah yang menjadi sasaran kunjungan antara lain SMP Negeri 1 Lawe Alas, SMP Negeri 3 Lawe Alas, SD Negeri 1 Engkeran, SD Negeri Darul Amin, TK Negeri Pembina Lawe Alas, serta SMP Negeri 2 Lawe Alas yang berada di wilayah Kecamatan Babul Rahmah.
Bupati Fakhry menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menjalankan fungsi pendidikan secara utuh. Ia mengingatkan seluruh aparatur pendidikan agar menjaga kedisiplinan, meningkatkan dedikasi, serta terbuka dalam menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.
“Jika ada kekurangan fasilitas, sampaikan kepada pemerintah secara terbuka. Pemerintah daerah tidak akan tinggal diam. Kita ingin mendengar langsung dari para pelaksana teknis di sekolah,” ujar Fakhry saat berdialog dengan para guru di SMP Negeri 3 Lawe Alas.
Ganjaran atas keresahan guru pun langsung bakal ditanggapi konkret. Dalam pertemuan di SMP Negeri 1 Lawe Alas, seorang guru menyampaikan aspirasi agar pelatihan guru ke depan bisa kembali dilakukan secara tatap muka (luring), karena selama ini metode daring dinilai kurang efektif. Keluhan ini langsung disambut Bupati dengan tugas khusus untuk Dinas Pendidikan guna mengevaluasi pola peningkatan kompetensi guru yang tepat sasaran.
Tak hanya membahas hal-hal teknis pendidik dan pengajaran, Bupati juga menyempatkan diri bercengkerama dengan anak-anak PAUD di TK Negeri Pembina Lawe Alas. Di sela kegiatan, ia sempat ikut bernyanyi dan bermain bersama anak-anak. Menurutnya, suasana belajar yang menyenangkan sejak usia dini menjadi salah satu kunci pembentukan karakter anak.
“Pendekatan edukatif sejak masa kanak-kanak harus suportif dan menggembirakan. Anak-anak adalah investasi masa depan, dan kita bertanggung jawab membentuk karakter mereka sejak dini,” tegasnya.
Dalam lawatan tersebut, Bupati juga mengunjungi UPTD Puskesmas Perawatan Engkeran di Desa Cingkam Beranggun sebagai bagian dari integrasi pembangunan sektor pelayanan publik. Ia menilai, kemajuan sektor pendidikan juga mesti ditopang oleh pelayanan kesehatan yang prima. Di lokasi itu, Fakhry melakukan peninjauan pelayanan medis dan menyampaikan arahan agar kedisiplinan tenaga kesehatan dijaga secara konsisten.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Julkifli, menyatakan bahwa kunjungan lapangan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pengambil kebijakan dan pelaku pendidikan di lapangan. Ia menyebut, evaluasi secara langsung di sekolah penting dilakukan untuk mengetahui progres pelaksanaan program pendidikan sekaligus kebutuhan sekolah yang belum terakomodasi.
“Kami ingin melihat kondisi pendidikan secara riil. Jangan sampai ada sekolah yang mengalami kekurangan tapi tidak mendapat perhatian. Untuk itu, langkah evaluatif ke sekolah-sekolah akan terus kita lakukan,” jelas Julkifli.
Kunjungan tersebut juga menjadi ajang penegaskan kembali komitmen Pemkab terhadap pencegahan praktik pungutan liar (pungli) di sektor pendidikan. Dalam dialog dengan guru dan kepala sekolah, Bupati Fakhry mengingatkan tidak boleh ada praktik pungli dalam bentuk apa pun, baik terkait administrasi guru, pengadaan fasilitas, maupun program pembelajaran.
“Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk pungli di dunia pendidikan Aceh Tenggara. Jika ada laporan yang valid, saya minta ditindak tegas. Sekolah jangan dijadikan ladang pungutan. Pendidikan harus bersih,” ucap Fakhry.
Kritik dan perhatian juga dilayangkan oleh Bupati terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menurut laporan belum sepenuhnya tersalurkan, terutama di SMP Negeri 2 Lawe Alas. Ia meminta Dinas terkait segera mempercepat realisasi program tersebut karena keberadaannya cukup strategis dalam menunjang tumbuh-kembang dan semangat belajar siswa.
“Program MBG ini bukan sekadar memenuhi gizi anak, tapi juga upaya kita memerangi stunting dan meningkatkan partisipasi siswa. Saya minta segera ditindaklanjuti distribusinya,” imbuhnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan ini, sejumlah pejabat lintas instansi, di antaranya anggota DPRK Aceh Tenggara, Kasri Selian selaku Ketua MAA terpilih, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala BKD, Kepala Badan Keuangan, serta perwakilan dari Majelis Pendidikan Daerah (MPD).
Di akhir kunjungan, Bupati Fakhry menyampaikan bahwa langkahnya turun langsung ke sekolah bukan sebatas formalitas, melainkan bagian dari visi misi prioritas daerah untuk mendorong kualitas sumber daya manusia yang unggul di Kabupaten Aceh Tenggara. Menurutnya, pendidikan adalah investasi panjang bagi masa depan daerah.
“Bila kualitas guru terus kita dorong, maka kualitas peserta didik pun akan mengalami percepatan yang signifikan. Pemerintah akan tetap berkomitmen mendukung semua lini pendidikan kita, karena pendidikan adalah fondasi kemajuan,” pungkasnya. (ZUL)















































