11 Kontainer Masuk Woyla, WANGSA Desak Polda Hentikan Penggeruk Emas

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 21 Agustus 2025 - 14:07 WIB

50278 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Barat – Yayasan Wahana Generasi Aceh (WANGSA) menyoroti masuknya 11 unit kontainer bermuatan komponen kapal penggeruk emas milik PT Magellanic Garuda Kencana (MGK) ke Desa Rambong, Kecamatan Woyla Timur. Pengiriman kontainer dalam jumlah besar ini memperlihatkan eskalasi aktivitas perusahaan yang patut dicurigai akan memperbanyak kapal penggeruk emas di Sungai Woyla.

Temuan lapangan menduga sudah ada tiga unit kapal penggeruk emas yang aktif beroperasi. Dengan bertambahnya kontainer, jumlah kapal ini besar kemungkinan meningkat drastis. WANGSA menilai, kondisi ini bukan sekadar aktivitas logistik, melainkan ancaman serius terhadap ekosistem sungai, keberlanjutan lingkungan, serta keselamatan sosial-ekonomi masyarakat. Apalagi, Sungai Woyla adalah bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang seharusnya dijaga ketat, bukan justru diserahkan pada eksploitasi rakus korporasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Diamnya aparat hukum adalah bentuk pembiaran yang sama saja dengan turut merusak Aceh. Polda Aceh tidak boleh berpihak pada korporasi, tapi harus berdiri di sisi rakyat dengan menindak tegas dugaan pelanggaran hukum, termasuk potensi kejahatan lingkungan,” tegas Ketua Umum WANGSA, Jhony Howord.

Jhony mempertanyakan, apakah Polda Aceh akan terus berdiam diri sementara sungai sebagai urat nadi kehidupan masyarakat, dan kawasan yang telah ditetapkan sebagai KSN sedang dihisap secara rakus oleh alat berat korporasi. “Polda Aceh punya kewajiban melakukan penindakan, bukan menjadi penonton atas pembiaran yang terjadi selama ini,” katanya.

“Jangan sampai publik menilai aparat justru terkesan sebagai pengrusak Aceh karena membiarkan praktik ini berlangsung,” ujarnya.

WANGSA menegaskan akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas serta mengajak masyarakat ikut menyuarakan keresahan bersama. Kilas balik, WANGSA sudah pernah menyurati Polda Aceh dengan merekomendasikan penyelidikan dan penyidikan, namun hingga kini belum terlihat adanya tindakan konkret.

“Sungai Woyla adalah kawasan strategis. Kerusakan ekologis yang ditinggalkan jauh lebih mahal dibanding keuntungan sesaat perusahaan tambang, apalagi perusahaan yang tercatat penuh persoalan” pungkas Jhony. (*)

Berita Terkait

IPELMAWAR Desak PT MGK Hentikan Aktivitas di Krueng Woyla Raya karena Dinilai Merusak Lingkungan
Festival Ekonomi UTU Hidup Lagi di Era Sahirman
Ketua DPRK Aceh Barat Kembali Mangkir, Aksi Ribuan Massa Dibubarkan dengan Water Cannon dan Gas Air Mata
Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Pembukaan Asesmen Lapangan Re- Akreditasi UTU
Perkuat Sinergitas Jaga Kamtibmas, PCNU Gelar Kunjungan Silaturahmi dengan Kapolres Aceh Barat
Bea Cukai Aceh Lakukan Kunjungan Kerja ke PT Mifa Bersaudara untuk Perkuat Layanan Ekspor dan Daya Saing Produk Aceh
Jaringan Telekomunikasi Lemah dan Banjir Tahunan Jadi Keluhan Warga Cot Lagan, Mahasiswa KKN UTU Desak Pemerintah Bertindak
Ketua Ipelmawar Desak PUPR Aceh Barat Tuntaskan Pengaspalan Jalan Alue Sikaya–Seuneubok Dalam

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 01:36 WIB

BKPRMI Aceh Timur Santuni Keluarga Korban Pembunuhan Kurir Paket

Kamis, 4 September 2025 - 17:10 WIB

Sekjen DPW Fanst Respon Counter Polri Nusantara Aceh Apresiasi Langkah Cepat Polres Aceh Timur Tangani Penemuan Mayat Pemuda

Jumat, 29 Agustus 2025 - 20:53 WIB

PT Beurata Maju Disokong Rp17 Miliar Malah Merugi, Adi Maros Singgung Peran Rocky

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:15 WIB

Gajah Jantan Ditemukan Mati di Ladang Warga Aceh Timur, Polisi Temukan Jeriken Racun Rumput dan Pastikan Bukan Kasus Perburuan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:12 WIB

Seekor Gajah Jantan Mati Diduga Meminum Racun Rumput di Ladang Warga Peunaron, Aceh Timur

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:38 WIB

PLT Kepala Dinas Tidak Berwenang Pindahkan PPL, Perlu Evaluasi Kinerja

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Harga Gabah di Aceh Timur Anjlok, Petani Terancam Rugi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 02:33 WIB

LAKI Aceh Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran Pendidikan Aceh Timur ke Kejaksaan

Berita Terbaru