Jerry Massie Kritik Keras Wacana Penyitaan Tanah Tak Berpenghuni: “Ide Sesat dan Berpotensi Rampas Hak Rakyat”

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 15 Juli 2025 - 22:06 WIB

50319 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 15 Juli 2025 —  Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, melontarkan kritik tajam terhadap usulan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, terkait rencana pengambilalihan tanah bersertifikat yang tidak dihuni selama dua tahun oleh negara. Ia menilai gagasan tersebut sebagai ide yang bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusi dan berpotensi menjadi bentuk baru perampasan hak milik warga.

Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/7), Jerry bahkan menyebut gagasan itu sebagai “ide sesat” yang tidak mencerminkan sikap negara yang adil terhadap rakyatnya. Ia mempertanyakan dasar logika dan hukum dari kebijakan tersebut, serta menyindir keras latar belakang gagasan itu. “Saya mau tanya, saudara Nusron ini ide jin apa? Bukankah itu melanggar hak asasi manusia dan Undang-Undang Pokok Agraria?” ujarnya.

Menurut Jerry, rencana tersebut bukan hanya berbahaya secara legal, tetapi juga secara politis. Ia menduga ada agenda tersembunyi di balik gagasan tersebut, dan memperingatkan bahwa penerapan kebijakan itu bisa merusak legitimasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto serta memicu keresahan di tengah masyarakat. Ia mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia telah menegaskan tugas negara untuk melindungi rakyat, terutama golongan miskin dan rentan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau memang tanahnya tidak digunakan, bukan berarti bisa langsung diambil negara. Harusnya negara membantu rakyat miskin memiliki tanah, bukan justru mengintimidasi pemilik sah,” kata Jerry. Ia juga mempertanyakan bagaimana kebijakan itu akan diterapkan terhadap warga negara Indonesia yang bekerja atau menempuh pendidikan di luar negeri dalam jangka panjang. “Kalau ada warga Indonesia beli tanah, lalu harus tugas ke luar negeri 3-5 tahun, apakah tanahnya bisa disita? Itu kebijakan ngawur,” tegasnya.

Tak hanya soal tanah tak berpenghuni, Jerry juga menyoroti risiko lain dari kebijakan di sektor pertanahan, termasuk rencana digitalisasi sertifikat tanah yang juga sedang digagas pemerintah. Menurutnya, tanpa sistem keamanan digital yang mumpuni, digitalisasi tersebut bisa menjadi bumerang bagi rakyat. Ia menyinggung potensi serangan siber seperti yang pernah terjadi pada sistem informasi beberapa lembaga negara.

“Kalau hacker menyerang database pertanahan seperti yang terjadi di KPU, Bawaslu, atau Kemendagri, bagaimana nasib data sertifikat rakyat kecil? Bahkan bisa saja nama pemilik tanah ditukar,” kata dia. Ia menekankan pentingnya tetap mempertahankan sertifikat tanah dalam bentuk fisik, setidaknya bagi masyarakat yang belum memiliki akses teknologi atau tinggal di daerah terpencil. “Sertifikat manual saja masih bisa dipalsukan. Kalau elektronik, risikonya jauh lebih besar, apalagi kalau infrastruktur digital belum siap,” ujarnya.

Jerry juga menyampaikan keprihatinan atas rencana pemberian tanah terlantar kepada organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah. Menurutnya, kebijakan semacam itu bisa menjadi preseden buruk dan membuka ruang konflik kepentingan. Ia menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi hak atas kepemilikan pribadi yang telah sah secara hukum.

“Kalau orangnya terlantar, bisa dibantu. Tapi kalau tanahnya punya warga yang sah, kenapa diberikan ke ormas? Ini bentuk perampasan legal atas hak rakyat,” katanya. Ia menyebut, alih-alih menyita atau menyerahkan aset kepada kelompok tertentu, pemerintah seharusnya fokus pada pemberantasan mafia tanah dan memperluas akses kepemilikan lahan untuk masyarakat kecil.

Di akhir pernyataannya, Jerry mendesak Presiden Prabowo untuk tidak melanjutkan rencana kebijakan tersebut. Ia menilai wacana itu tidak hanya cacat hukum, tetapi juga jauh dari prinsip-prinsip keadilan sosial sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. “Yang harus diberantas itu mafia tanah, bukan malah merampas tanah milik rakyat. Pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang berpihak pada keadilan agraria, bukan menambah penderitaan rakyat kecil,” pungkasnya. (RED)

Berita Terkait

Kapolda Sumbar dan Dirkrimsus Dapat Apresiasi Publik Setelah Berhasil Tangkap 42 Pelaku Tambang Ilegal di Wilayah Sumatera Barat
Polri Gelar Operasi Patuh Mulai 14 Juli, Fokus Edukasi dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
Kapolri Tegaskan Anggota Polri Terlibat Pembunuhan Brigadir Nurhadi Akan Dipecat dan Dipidanakan, Soroti Juga Kasus Narkoba Polres Nunukan
DPR RI Siap Menyetujui Anggaran Kemenkop 2026, Budi Arie Tegaskan Komitmen Wujudkan Pembangunan dari Desa
Kakanwil BPN Kepri Launching Layanan Peralihan Elektronik se-Provinsi Kepulauan Riau di Kota Batam
Wamenko Polkam Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Paulus Beri Kuliah Umum di Lemhannas RI: Bahas Geopolitik Menuju Indonesia Emas 2045
Pengamat Soroti Framing Terhadap Budi Arie Motif Politis dan Hate Budi Arie Perangi Situs Judo
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengelolaan Kawasan Pertanian dan Peternakan Blang Rakal

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:45 WIB

Bupati Aceh Tenggara Terima Forum Membangun Desa, Sejumlah Isu Masyarakat Dibahas

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:50 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pelaku Curas Terhadap Anak di Bawah Umur di Kecamatan Bambel

Rabu, 16 Juli 2025 - 01:17 WIB

Bupati Aceh Tenggara Buka MPLS SMKN 1 Kutacane: Ajak Siswa Jadi Generasi Unggul dan Berakhlak

Selasa, 15 Juli 2025 - 01:51 WIB

Polres Aceh Tenggara Tangkap Dua Pria Diduga Pengedar Sabu, Barang Bukti Diamankan dari Pinggang Pelaku

Senin, 14 Juli 2025 - 13:54 WIB

Polres Aceh Tenggara Gelar Apel Operasi Patuh Seulawah 2025, Wujudkan Tertib Lalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:26 WIB

Operasi Patuh Seulawah 2025 Dimulai: Polisi Fokus pada 7 Pelanggaran Prioritas

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:12 WIB

DPW LSM Korek Aceh Desak Keseriusan Pemerintah Aceh Tenggara dalam Pemberantasan Narkoba

Jumat, 11 Juli 2025 - 12:19 WIB

Masyarakat louser minta bpn buka peluang untuk mensukseskan program ptsl

Berita Terbaru