Bea Cukai Lhokseumawe Dukung Program Nasional Penurunan Stunting: Sambut Kedatangan DDP3AP2KB Kota Lhokseumawe

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:40 WIB

5015 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lhokseumawe  — Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia serta penanggulangan masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah, Kantor Bea Cukai Lhokseumawe menerima kunjungan kerja dari jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Lhokseumawe pada Selasa, 17 Juni 2025.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian sinergi lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan Program “Genting” (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), sebuah inisiatif nasional yang saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah sebagai bentuk percepatan penurunan angka stunting di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Lhokseumawe.

Rombongan DP3AP2KB Kota Lhokseumawe dipimpin langsung oleh Salahuddin, selaku Kepala Dinas, didampingi oleh Muhammad Ridwan (Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera), Helliyana (Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan), serta penyuluh lapangan, Mirza. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, bersama sejumlah pejabat struktural dan fungsional di lingkungan kantor.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat kolaboratif tersebut, kedua pihak membahas secara mendalam tentang surat resmi dari Wali Kota Lhokseumawe yang mengajak seluruh instansi vertikal dan horizontal di daerah untuk turut ambil bagian dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Program Genting sendiri menargetkan dukungan nyata dari berbagai elemen, termasuk instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat umum, untuk menjadi “orang tua asuh” bagi anak-anak dari keluarga yang rentan terhadap stunting.

“Kami sangat mengapresiasi ajakan Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui DP3AP2KB dan menyambutnya dengan antusias. Penanggulangan stunting adalah bagian dari pembangunan manusia. Ini bukan hanya isu kesehatan, tetapi investasi masa depan bangsa. Bea Cukai Lhokseumawe siap terlibat aktif,” tegas Agus Siswadi.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dampaknya tidak hanya bersifat fisik tetapi juga mental dan kognitif jangka panjang. Pemerintah Indonesia menetapkan target nasional penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2025, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Sebagai respons atas hal tersebut, Program Genting diluncurkan secara nasional berdasarkan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024, yang mendorong keterlibatan seluruh elemen masyarakat sebagai bagian dari solusi. Melalui program ini, para orang tua asuh dapat memberikan dukungan berupa bantuan gizi tambahan, sanitasi layak, hingga penguatan ekonomi keluarga bagi anak-anak berisiko stunting.

Pemerintah Kota Lhokseumawe, melalui DP3AP2KB, menawarkan dua skema donasi: Rp16.000 per hari selama 90 hari (3 bulan) atau 180 hari (6 bulan). Dana tersebut disalurkan melalui rekening resmi lembaga terpercaya seperti Rumah Zakat Indonesia dan RGG (Rumah Gizi Gampong) untuk menjamin transparansi dan efektivitas penyaluran.

“Kami sangat berharap instansi vertikal seperti Bea Cukai dapat menjadi role model dan mitra utama dalam menyukseskan gerakan ini. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar peluang kita menekan angka stunting secara signifikan,” ujar Salahuddin.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat jalinan kemitraan antara instansi pusat dan daerah. Stunting tidak bisa diatasi secara parsial; ia membutuhkan pendekatan lintas sektor dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa. Baik DP3AP2KB maupun Bea Cukai sepakat bahwa kolaborasi harus menjadi semangat utama dalam setiap langkah pembangunan manusia. Dengan pendekatan menyeluruh dan komprehensif, upaya pencegahan stunting diharapkan dapat membuahkan hasil signifikan, khususnya di wilayah Lhokseumawe yang menjadi bagian penting dari Aceh sebagai daerah perbatasan yang strategis.

Partisipasi Bea Cukai dalam program sosial bukan hal yang baru. Sebagai institusi negara yang memiliki peran strategis dalam pengawasan dan pelayanan kepabeanan, Bea Cukai juga aktif mendorong nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks Program Genting, Bea Cukai Lhokseumawe berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata tidak hanya sebagai donatur, tetapi juga sebagai penggerak kesadaran publik di kalangan aparatur negara.

Agus Siswadi menegaskan bahwa keterlibatan dalam program seperti Genting menjadi bukti bahwa lembaga pemerintah dapat bersinergi di luar tugas formalnya. “Kami melihat ini sebagai bagian dari pengabdian institusi kepada masyarakat. Apalagi, masalah stunting bersinggungan langsung dengan kualitas generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Langkah nyata Bea Cukai Lhokseumawe diharapkan menjadi inspirasi bagi instansi vertikal dan horizontal lainnya untuk terlibat aktif dalam upaya kolektif ini. Tidak hanya sebagai wujud empati, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.

“Kami percaya bahwa generasi yang sehat hari ini adalah pemimpin yang unggul di masa depan. Maka, setiap rupiah yang kita sumbangkan hari ini adalah investasi besar untuk Indonesia esok hari,” tutup Agus Siswadi.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, langkah kecil ini diharapkan menjadi bagian dari perubahan besar: Indonesia Bebas Stunting 2025. (RED)

Berita Terkait

Dosen UIA Ajak Duta CBP Rupiah Gunakan Media Sosial sebagai Alat Edukasi Keuangan Kreatif
Hadirkan Pemateri dari Jakarta Barat, Yayasan Misbahul Ulum Gelar Workshop Deep Learning
Bea Cukai Lhokseumawe Gagalkan Penyelundupan 40 Kg Sabu Jaringan Aceh-Banten, Sinergi Cepat dan Efektif
Tim Star Reborn Polres Lhokseumawe Bekuk Pengedar Sabu, Sembunyikan Barang Bukti dalam Helm
Barantin Aceh dan Bea Cukai Lhokseumawe Perkuat Integrasi Pengawasan dan Sistem Layanan Terpadu
Mahasiswa KKN STIE Lhokseumawe Tunjukkan Inovasi Lokal Lewat Karya Siswa SMP
Mobil Wartawan Tumpasaceh Diteror Saat Perjalanan Menuju Lhokseumawe
Bea Cukai Lhokseumawe dan Satpol PP-WH Aceh Utara Gempur Rokok Ilegal, Edukasi Pedagang dan Lindungi Penerimaan Negara

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:51 WIB

Kapolda Aceh Ikuti Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Luhur Tribrata Secara Virtual Bersama Kapolri

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:43 WIB

Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Tribrata, Kapolda Aceh Pimpin Penyucian Pataka “Machdum Sakti”

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:26 WIB

Kajati Aceh Yudi Triadi Beri Arahan ke CPNS: “Jadilah Pribadi yang Bermanfaat dan Bisa Dipercaya”

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:59 WIB

BMKG Aceh Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Puluhan Wilayah

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:05 WIB

Tarmizi Age Gugat Kepastian Implementasi MoU Helsinki: “Kapan Bendera Aceh Bisa Berkibar di Tanah Rencong?”

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:44 WIB

Bea Cukai Aceh Perkuat Komitmen Kesetaraan Gender melalui Sharing Session Pengarustamaan Gender

Rabu, 18 Juni 2025 - 12:29 WIB

Bea Cukai Aceh Tegaskan Peran Strategis dalam Rakernis Ditpolairud Polda Aceh 2025

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:08 WIB

PW KB PII Aceh dan PW PII Aceh Serentak Dukung Mualem Pertahankan Empat Pulau Milik Aceh

Berita Terbaru