Generasi Positif Aceh (GENPOS) Gelar Diskusi Publik Mengupas Kelayakan Bacalon Gubernur Aceh 2024

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 9 Agustus 2024 - 23:55 WIB

50232 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Generasi Positif Aceh (GENPOS) sukses menggelar diskusi Publik, Diskusi Publik yang mengangkat tema “FOR YOU ACEH : MENGUPAS KELAYAKAN BACALON GUBERNUR ACEH 2024, BENARKAH ACEH TELAH SALAH URUS ?!”, bertempat di Gedung Teater Museum UIN Ar-Raniry berlangsung pada Jum’at (09/08/2024).

Ilham Rizky Maulana SK, selaku ketua GENPOS mengatakan “Kegiatan ini berkolaborasi dengan DEMA UIN Ar-Raniry, DEMA Fakultas FISIP UIN Ar-Raniry dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik UIN Ar-Raniry, kegiatan yang bertujuan membangun sikap kepedulian mahasiswa Aceh terhadap jalannya Implementasi Pembangunan Aceh di masa kini dan dimasa yang akan datang, dan memberikan pemahaman pada mahasiswa pentingnya mengetahui figur sosok calon Gubernur Aceh menjelang pilkada 2024 dan rekam jejak pengalaman politiknya demi kebaikan Aceh di masa yang akan datang.” Sebut Risky.

Adapun Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan diakusi tersebut diantaranya yaitu, Prof. Dr.phil. Saiful Akmal, M.A. selaku akdemisi, Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H. selaku pemerhati politik, dan Irfan Rahmad Ghafar sebagai tokoh anak muda yang juga menjabat sebagai Presma UIN Ar-Raniry 2024.

Didalam diskusi ini Prof. Dr.phil. Saiful Akmal, M.A. menyampaikan “tiga hal penting yang harus dimiliki calon Gubernur Aceh, Narasi, ide dan gagasan”. Ujarnya.

Hal selaras juga di sampaikan oleh Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H. selaku pemerhati politik di dalam diskusi ini ada 5 sikap karakter yang harus dimiliki calon pemimpin Aceh “1. Diplomat ulung, 2. mengayomi rakyat, 3. berilmu dan berwawasan, 4. Kreatif dan Inovatif, 5. Ksatria, berani dan teruji keimanannya”, Sebut Wira.

Lanjut, Dr. Wiratmadinata S.H., M.H. yang juga mengatakan hari ini banyak masyarakat salah kaprah, disaat memilih yang dipilih adalah orang yang mencalonkan, mereka lupa, bahwa yang sebenarnya yang mereka pilih bukan saja orangnya, tapi masyarakat juga sedang memilih dan menentukan nasib dari di dimasa akan datang.

Sementara itu, Irfan Rahmad Ghafar juga memiliki pendapat yang sama “bahwa jangan sampai generasi muda dan masyarakat Aceh memilih pemimpin yang tidak berkompeten, karena persoalan memilih pemimpin adalah persoalan menentukan kemajuan Aceh”, Tutur Irfan.

Irfan juga mengajak “pilihlah pemimpin sesuai hati nurani, dan objektif dalam melihat rekam jejak calon yang dipilih, dan jangan sampai memilih pemimpin karena money politik atau intervensi dari siapapun, karena satu suara sangat menentukan masa depan rakyat Aceh”, Ungkapnya.

Terakhir, Risky juga mengharapkan kepada segenap generasi muda Aceh hari ini terkhusus para pemuda milenial sebagai generasi masa depan Aceh harus cerdas dan jeli dalam menentukan pilihan dimomentum Pilkada yang akan berlangsung akhir tahun nanti untuk dipercayakan menjadi Gubernur Aceh satu periode mendatang. Hal ini penting agar segala bentuk persoalan lambatnya pembangunan Aceh dapat terselesaikan dengan baik termasuk perihal minimnya peluang kerja bagi sarjana lulusan usia muda, angka kemiskinan yang masih terus meningkat dan berbagai permasalah besar lainnya.

“intinya, kenali figur sosok Calon Gubernur Aceh berdasarkan pengalaman rekam jejak kinerja, kemampuan memimpin serta kenali dengan cermat kepribadian visioner sebagai pemimpin yang dibekali konektivitas dan kecakapan mengelola Birokrasi Aceh untuk jangka panjang. Karena putusan memilih Gubernur adalah pilihan penting yang akan menentukan hajat hidup segenap Raykat Aceh untuk lima tahun mendatang”, Tutup Risky.

Berita Terkait

Universitas Ubudiyah Indonesia Lahirkan Generasi Cerdas dan Berkarakter, Siap Bersaing Global
Bea Cukai Banda Aceh Bersama Satpol PP dan WH Aceh Besar Gencarkan Operasi Pasar untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Dirjen Bea Cukai Apresiasi Sinergi Forkopimda Aceh dalam Penindakan dan Pemusnahan Barang Ilegal
Bea Cukai Aceh Gagalkan 80 Kasus Narkotika, Sita 5,89 Ton Barang Bukti Sepanjang 2025
Satgas Bea Cukai Aceh Berhasil Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Senilai Rp6,97 Miliar
Bea Cukai Aceh Catat 665 Penindakan Senilai Rp25,6 Miliar Sepanjang 2025
Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama Pimpin Konferensi Pers dan Pemusnahan Barang Ilegal Senilai Rp6,8 Miliar di Aceh
Ilyas M. Harun Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Umum PERSEJASI Aceh

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:48 WIB

Bupati Aceh Tenggara Tinjau Korban Kebakaran di Desa Gaya Jaya dan Salurkan Bantuan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Setelah 5 Orang Tewas dan 1 Terluka, Tersangka Pembunuhan Berencana Ardi Saputra Resmi Diserahkan ke Jaksa

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:05 WIB

Pemkab Aceh Tenggara Fasilitasi 100 UMKM Daftarkan Merek untuk Lindungi Kekayaan Intelektual

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Kejari Aceh Tenggara Musnahkan Barang Bukti 65 Perkara yang Telah Inkrah, Didominasi Kasus Narkotika

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:25 WIB

Kebakaran Hanguskan Pondok Pesantren Badrul Ulum di Desa Lawe Penanggalan, 12 Bangunan Rusak Berat

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Masyarakat Kute Makmur Tuntut Transparansi Dana Ketahanan Pangan dan BUMK

Kamis, 23 Oktober 2025 - 05:52 WIB

Kebakaran di Aceh Tenggara Lalap Empat Rumah, Api Berasal dari Dapur Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Donor Darah Serentak, Polres Aceh Tenggara Wujudkan Polisi Humanis di HUT Humas Polri ke-74

Berita Terbaru