Banda Aceh, 18/7/2024 | Majelis Pengurus Wilayah ICMI Aceh sepakati untuk membeli lahan sendiri yang akan diperuntukkan sebagai kantor dan gedung pertemuan (Balee). Kesepakatan itu diambil dalam Rapat Kamisan yang diagendakan khusus membahas masalah pengadaan lahan.
Rapat tersebut langsung dipimpin oleh Dr Taqwaddin dan Prof Rajuddin, Ketua dan Sekretaris MPW yang juga dihadiri oleh Ketua Penasihat, Prof Yusni Saby, Dr Nasir Jamil, Dr Zardan Araby serta para pengurus harian lainnya di Kantor Sekretariat MPW ICMI Aceh cq Gedung Juang atau Kompleks Makam Sultan Iskandar Muda Banda Aceh pada Kamis sore 18 Juli 2024.
Dr Tgk Tarmizi dan Dr Bustami Usman, Panitia Pengadaan Lahan menjelaskan lokasi-lokasi yang telah mereka jajaki, luasnya serta pasaran harga.
Merespon penjelasan Tgk Tarmizi, beberapa peserta memberi saran terkait lokasi yang akan disepakati. Dr Sri Rahmi dan Bu Naimah Hasan memberi masukan kriteri agar lahan yang akan dibeli untuk gedung pertemuan ICMI itu lokasinya yang jauh dari laut, luasnya minimal 1000 meter, dan di lokasi potensi pengembangan masa depan.
Menyambut masukan tersebut Dr Amri menyambut baik usulan Sri Rahmi dan Naimah Hasan. “Saya sepakat dengan usulan ibu-ibu ini. Persoalan kebencanaan dan perencanaan pembangunan patut kita pertimbangkan dalam penentuan lokasi. Tidak apa mahal sedikit, asalkan lokasinya bagus untuk pengembangan masa depan”, ujar Amri, Ahli Perencanaan Pembangunan.
Terkait penentuan lokasi, Ir Azhar Idris dan Dr Nasir Jamil, salah seorang Penasihat ICMI Aceh yang juga Anggota DPR RI menyarankan agar Panitia Pengadaan Lahan ICMI bersama Pengurus Wilayah untuk bersilaturahim dan konsultasi dengan pihak Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional untuk mencari tahu arah
tata ruang yang tepat untuk area Balai Pertemuan ICMI Aceh.
Prof Yusni Saby, Ketua Dewan Penasihat ICMI Aceh memberi apresiasi positif atas semangat Pengurus ICMI Aceh kali ini. “Saya memberi apresiasi yang tinggi atas semangat Pak Taqwaddin dan Pak Rajuddin dalam hal upaya membeli lahan yang akan dipergunakan untuk kantor dan Balai pertemuan ICMI Aceh. Jroh that nyo”, ujar mantan Ketua ICMI Aceh yang juga mantan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Taqwaddin yang memimpin rapat, menampung semua aspirasi, usulan dan saran yang diajukan para pengurus ICMI Aceh yang hadir sore tadi. “Semua masukan dan saran sudah kita bahas. Dan, kita sepakat bahwa kita akan membeli lahan untuk MPW ICMI Aceh.
“Saya kira ini kesepakatan paling penting dan bersejarah bagi pengembangan ICMI Aceh masa depan. Ini akan menjadi legacy dari kita semua untuk organisasi yang kita cintai. Saya optimis MPW ICMI Aceh akan mampu membeli lahan untuk kantor dan Balai pertemuan milik sendiri. Terkait dimana lokasi, berapa harganya dan bagaimana skema pembeliannya. Kita akan bahas pada bulan depan setelah panitia bekerja atas dasar indikator yang sudah disepakati tadi”. Tutup Taqwaddin mengakhiri rapat sore tadi.